KAMAKMAU – Setelah tanggal gajian tiba, seringkali yang muncul bukannya senyum lebar, malah pening tujuh keliling karena tumpukan cicilan dan berbagai kebutuhan lainnya.
Kalau kamu merasakan hal yang sama, tenang, kamu tidak sendirian!
Kali ini, kita akan membahas tuntas cara cerdas mengatur keuanganmu agar dompet tetap aman dan masa depan finansialmu cerah.
4 Langkah Mudah Merapikan Pencatatan Keuangan Bisnis untuk Pemula
Menganalisis Kondisi Keuanganmu
Sebelum melangkah lebih jauh, penting bagi kamu untuk memahami kondisi keuanganmu saat ini.
Seperti curhatan dari salah seorang bernama Andini sebagaimana dilansir dari YouTube Zapfinance TV, yang memiliki penghasilan rumah tangga Rp20 juta per bulan namun pengeluarannya mencapai Rp13.350.000 ditambah cicilan Rp3.500.000.
Meskipun rasio menabung dan utangnya terlihat sehat, rasio likuiditasnya justru kurang ideal.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tabungan dan investasi, ketersediaan dana tunai untuk kebutuhan mendesak masih perlu diperhatikan.
1. Prioritaskan Dana Darurat
Langkah awal yang krusial sebelum kamu fokus pada tabungan dan investasi adalah memastikan ketersediaan dana darurat.
Idealnya, dana darurat ini mencakup 12 kali pengeluaran utama bulananmu.
Namun, sebagai langkah awal, usahakan untuk memiliki minimal tiga kali pengeluaran utama.
Dana ini berfungsi sebagai benteng finansial jika terjadi hal-hal tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan mendesak lainnya.
Alokasikan sebagian dari penghasilan bulananmu secara konsisten untuk membangun dana darurat ini.
2. Membedah Pengeluaran
Selanjutnya, kamu perlu menelisik ke mana saja uangmu mengalir setiap bulannya.
Catat setiap pengeluaran, sekecil apapun itu, selama 2-3 bulan ke depan.
Dengan begitu, kamu akan memiliki gambaran yang jelas mengenai pos-pos pengeluaranmu.
Setelah itu, bedakan antara pengeluaran wajib (kebutuhan pokok), pengeluaran butuh (keperluan yang menunjang aktivitas sehari-hari), dan pengeluaran ingin (keinginan yang tidak mendesak).
Dari sini, kamu bisa mulai mengidentifikasi pos mana yang bisa kamu kendalikan atau kurangi.
3. Metode Alokasi Simple
Untuk memudahkan pengelolaan pengeluaran, kamu bisa mencoba metode alokasi simple diantaranya 50% untuk living (kebutuhan pokok), 30% untuk saving (tabungan dan investasi), dan 20% untuk playing (keinginan dan hiburan).
Metode ini bisa menjadi panduan awal dalam menyusun anggaran bulananmu.
Kamu juga bisa menggunakan minimal tiga rekening berbeda untuk memisahkan pos-pos keuangan ini dan memanfaatkan fitur autodebet untuk alokasi dana ke rekening saving.
4. Fokus pada Empat Pilar Keuangan
Bagi kamu yang baru memulai mengatur keuangan, fokuslah pada empat hal penting ini yakni membuat perencanaan keuangan yang jelas (metode simple bisa menjadi langkah awal yang baik), mengelola utang dengan bijak (usahakan total cicilan tidak lebih dari 30% dari pemasukan), mengelola risiko dengan memiliki dana darurat dan asuransi yang sesuai (hindari double manfaat asuransi), dan mulai berinvestasi untuk mencapai tujuan keuanganmu di masa depan.
5. Meningkatkan Tabungan dan Investasi
Terkait keinginan untuk meningkatkan tabungan dan investasi, terutama jika ada perbedaan pandangan dengan pasangan, komunikasi menjadi kunci utama.
Jelaskan kepada pasanganmu bahwa investasi adalah “kendaraan” untuk mencapai tujuan keuangan bersama.
Ajak pasangan untuk mengenal lebih dalam berbagai pilihan investasi, pahami risikonya bersama, dan pilih instrumen yang tepat.
Pastikan investasi yang kamu pilih memiliki izin dari lembaga terkait dan lakukan evaluasi secara berkala.
Kesimpulan
Jadi, buat kamu para Zafran muda, mengatur keuangan setelah gajian memang membutuhkan kedisiplinan dan perencanaan yang matang.
Dengan memahami kondisi keuanganmu, memprioritaskan dana darurat, membedah pengeluaran, menerapkan metode alokasi yang sesuai, dan mengelola risiko serta investasi dengan bijak, kamu bisa meraih ketenangan finansial.
Jangan ragu untuk mengajak pasanganmu berdiskusi dan merencanakan keuangan bersama demi kenyamanan hidup kalian berdua.*