Waspada Penipuan Order Fiktif di Gofood, Grabfood, dan Shopeefood

  • Bagikan
Ilustrasi waspada modus penipuan di GoFood Freepik Jcomp
Ilustrasi waspada modus penipuan di GoFood Freepik Jcomp

KAMAKAMU – Teman-teman penjual makanan dan minuman online, khususnya di platform Gofood, Grabfood, dan Shopeefood, penting bagi kamu untuk meningkatkan kewaspadaan.

Belakangan ini marak terjadi modus penipuan order fiktif yang dapat merugikan.

Kisah nyata dari Bandung ini bisa menjadi pelajaran berharga agar kamu tidak menjadi korban selanjutnya sebagaimana dilansir dari YouTube Didit Helditia.

Rahasia Resto GoFood Bisa Bertahan Jangka Panjang, Lakukan Ini!

Baru-baru ini, terjadi sebuah insiden penipuan yang menimpa seorang penjual makanan di Bandung.

Ceritanya bermula ketika toko online tersebut menerima orderan dalam jumlah yang lumayan banyak melalui salah satu platform pesan antar makanan.

Setelah pesanan diterima dan pihak toko mulai menyiapkan makanan, tiba-tiba si “customer” menghubungi melalui telepon.

Modus Operandi

Dalam percakapan telepon tersebut, “customer” menginformasikan bahwa terjadi kesalahan pada orderannya.

Jika semula memesan sembilan item, ia mengaku seharusnya hanya memesan enam item saja.

Dengan alasan tersebut, ia meminta agar tiga item lainnya dibatalkan.

Namun, karena pembayaran sudah masuk ke sistem, “customer” ini kemudian meminta agar selisih uang untuk tiga item yang dibatalkan tersebut ditransfer langsung ke rekeningnya.

Mungkin karena kondisi sedang ramai atau terburu-buru, pihak penjual tanpa curiga menyetujui permintaan tersebut dan melakukan transfer sejumlah uang sesuai selisih harga tiga item yang dibatalkan.

Di sinilah letak kesalahan pertama dan terbesar.

Perlu diingat, jangan pernah melakukan transfer uang di luar sistem aplikasi saat terjadi transaksi di platform pesan antar makanan.

Semua proses transaksi dan pembatalan seharusnya dilakukan melalui aplikasi.

Jika ada permintaan pembatalan, arahkan pembeli untuk melakukan pembatalan melalui aplikasi.

Kedatangan Driver dan Terungkapnya Kebohongan

Setelah makanan siap, driver yang ditugaskan datang untuk mengambil pesanan.

Pihak penjual menginformasikan mengenai pembatalan sebagian pesanan tersebut kepada driver.

Driver kemudian mengantarkan pesanan yang tersisa sesuai dengan aplikasi.

Namun, selang beberapa waktu kemudian, driver tersebut kembali ke toko dengan kabar yang mengejutkan.

Ternyata, orderan tersebut adalah orderan fiktif.

Driver tidak dapat menemukan alamat penerima, dan diduga kuat “customer” tersebut memang tidak pernah ada.

Kerugian Ganda

Merasa menjadi korban penipuan, driver kemudian meminta ganti uang kepada pihak penjual untuk seluruh item yang dipesan (enam item yang terkirim).

Alasannya, sistem di akun drivernya terpotong sejumlah uang sesuai dengan total orderan.

Terjadilah perdebatan antara penjual dan driver, karena pihak penjual pun merasa dirugikan dengan uang yang sudah ditransfer untuk pembatalan fiktif tadi.

Menghadapi situasi yang rumit ini, pihak penjual akhirnya menghubungi kenalan yang bekerja di platform Gofood untuk mencari solusi.

Arahan yang diberikan adalah untuk segera melaporkan kejadian tersebut ke kantor Gofood agar dapat ditangani oleh tim terkait.

Dari kejadian ini, kita dapat menarik pelajaran penting.

Pertama, jangan pernah melakukan transfer uang di luar sistem aplikasi.

Uang yang sudah ditransfer di luar sistem akan sulit bahkan mustahil untuk dikembalikan, apalagi jika terbukti orderan tersebut fiktif.

Kedua, bagi driver, jika mencurigai adanya orderan fiktif, segera laporkan melalui aplikasi atau pihak terkait dengan bukti yang jelas.

Dalam kasus ini, menurut informasi dari pihak platform, jika memang terbukti orderan fiktif dan barang yang diantar sesuai dengan orderan di aplikasi, seharusnya dana driver akan kembali.

Namun, kerugian tetap dialami oleh pihak penjual yang sudah terlanjur mentransfer uang untuk pembatalan fiktif.

Kesimpulan

Kasus penipuan order fiktif ini menjadi pengingat bagi seluruh penjual online untuk selalu berhati-hati dan mengikuti prosedur transaksi yang aman melalui platform.

Jangan mudah percaya dengan permintaan transfer uang di luar sistem aplikasi.

Jika kamu menemukan kejanggalan pada orderan, segera lakukan konfirmasi dan jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak platform.

Semoga kisah ini bermanfaat dan dapat meningkatkan kewaspadaan kita semua.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

÷ 5 = 1
Powered by MathCaptcha