KAMAKAMU – Pernah nggak sih kamu bingung banget mau nentuin harga yang pas buat menu di restoran kamu?
Apalagi kalau kamu juga jualan online di platform kayak ShopeeFood, GrabFood, atau GoFood.
Nah, di artikel kali ini, kita bakal bahas tuntas strategi penetapan harga yang kompetitif, baik buat jualan langsung maupun online.
Biar nggak salah langkah dan tetap cuan, simak baik-baik ya!
Tutorial Daftar Shopee Food sebagai Penjual di 2025
Kenapa Harga yang Tepat Itu Super Penting?
Coba bayangin deh, kalau harga makanan kamu terlalu mahal dibanding restoran lain yang jual menu serupa, ya jelas pembeli bakal mikir dua kali.
Alhasil, restoran kamu bisa sepi. Dalam bahasa bisnisnya, kamu kehilangan daya saing. Sebaliknya, kalau harga kamu terlalu murah, risikonya kamu malah nombok alias rugi.
Makanya, menentukan harga yang pas itu kunci utama biar restoran kamu bisa bertahan dan berkembang. Ini berlaku baik buat penjualan offline maupun online.
Faktor-Faktor Penting yang Mempengaruhi Harga Menu Kamu
Dilansir dari YouTube TUTORIAL AN ada beberapa hal penting nih yang wajib kamu pertimbangkan sebelum nentuin harga menu.
1. Bahan Baku
Yang pertama dan paling dasar adalah biaya bahan baku. Ini tuh semua uang yang kamu keluarin buat bikin satu porsi makanan atau minuman.
Misalnya, kamu jualan es cokelat. Kamu harus hitung harga bubuk cokelat, susu kental manis (kalau pakai), susu UHT (berapa mili), cup, es batu, bahkan sedotan.
Jangan sampai ada yang kelewat ya! Kalau dalam istilah akuntansi, ini sering disebut Harga Pokok Penjualan (HPP).
2. Biaya Operasional
Selain bahan baku, ada juga biaya operasional. Ini biaya-biaya yang kamu keluarin buat menjalankan restoran, contohnya listrik, sewa tempat (kalau ada), gaji karyawan (kalau punya), biaya promosi online atau offline, dan biaya-biaya lain yang sifatnya rutin.
Ini penting banget buat dihitung biar harga jual kamu nggak cuma nutup biaya produksi, tapi juga biaya operasional.
3. Presentase Keuntungan
Nah, yang nggak kalah penting adalah presentase keuntungan yang kamu mau dapetin.
Biasanya, banyak pebisnis makanan ngambil untung sekitar 30% sampai 50% dari total biaya produksi.
Tapi, ini juga bisa beda-beda tergantung jenis makanan, lokasi, dan target pasar kamu.
Ingat, margin keuntungan yang terlalu tinggi bisa bikin kamu nggak kompetitif, tapi margin yang terlalu rendah ya nggak cuan.
Kamu bisa aja ngambil untung tipis tapi ngejar volume penjualan yang banyak, itu juga strategi.
4. Jangan Lupa Riset Harga Kompetitor
Ini nih yang sering dilupain, padahal penting banget: harga kompetitor. Coba deh, kamu riset restoran-restoran lain di sekitar kamu yang jual menu serupa.
Lihat harga mereka berapa. Fungsinya buat apa? Biar kamu punya patokan harga di pasaran.
Jadi, harga jual kamu nggak kelewat mahal atau kelewat murah. Dengan riset, kamu bisa nentuin posisi harga kamu di antara kompetitor.
5. Trik Psikologis Pasar
Terakhir, ada trik psikologis yang bisa kamu mainin, namanya psikologi pasar. Contohnya, kalau harga makanan kamu Rp20.000, coba deh tulis Rp19.800 atau Rp19.900.
Kesannya jadi lebih murah kan? Padahal bedanya cuma sedikit. Trik-trik kecil kayak gini kadang bisa cukup efektif buat menarik perhatian pembeli.
6. Harga Spesial Buat Jualan Online
Nah, kalau kamu juga jualan online di platform kayak ShopeeFood, GrabFood, atau GoFood, ada beberapa faktor tambahan yang perlu kamu perhatiin.
Yang pertama adalah sharing profit. Kamu pasti tahu kan, kalau jualan di platform online, ada sebagian keuntungan yang harus kamu bagi sama platformnya.
Jadi, kalau harga offline kamu Rp10.000, harga online kamu nggak bisa sama.
Kamu harus hitung biaya tambahan ini biar tetap untung. Misalnya, kalau ada sharing profit 20%, kamu harus naikin harga jual kamu.
Selain sharing profit, kamu juga perlu mempertimbangkan kalau kamu ikut promo-promo yang ada di platform online.
Biasanya, platform suka nawarin diskon atau cashback. Kalau kamu ikut promo ini, otomatis keuntungan kamu juga bakal kepotong. Jadi, harga jual kamu harus disesuaikan lagi.
Teknik Menetapkan Harga yang Bisa Kamu Coba
Ada beberapa teknik sederhana yang bisa kamu pakai buat nentuin harga:
1. Cost-Plus Pricing
Ini cara paling gampang. Kamu tinggal tambahin total biaya produksi langsung dengan margin keuntungan yang kamu mau.
Contohnya, biaya bikin es cokelat Rp10.000, kamu mau untung 40%, berarti harga jualnya jadi Rp10.000 + (40% x Rp10.000) = Rp14.000.
2. Value-Based Pricing
Kalau menu kamu punya nilai lebih dibanding kompetitor (misalnya, pakai bahan premium atau kemasan unik), kamu bisa pasang harga yang lebih tinggi.
3. Competitive Pricing
Sederhananya, kamu ikutin harga kompetitor. Bisa sedikit di bawah harga mereka biar lebih menarik.
4. Bikin Harga Makin Menarik dengan Promo!
Biar harga yang udah kamu tentuin makin menarik, kamu bisa bikin promo-promo kayak diskon buat pelanggan pertama atau pelanggan baru, bikin paket hemat (misalnya, paket makan siang), atau kasih cashback atau voucher buat pembelian selanjutnya.
Buat kamu yang jualan online, manfaatkan juga promo dan iklan yang ada di platform biar restoran kamu makin laris!
Semoga strategi penetapan harga ini bisa bantu kamu ya! Jangan ragu buat eksperimen dan lihat mana yang paling cocok buat restoran kamu. Selamat mencoba dan semoga sukses.*