Toko di Marketplace Sepi Dibanding Kompetitor? Bongkar Rahasianya Biar Jualanmu Laris!

  • Bagikan
Ilustrasi persaingan dalam bisnis online Freepik Jcomp
Ilustrasi persaingan dalam bisnis online Freepik Jcomp

KAMAKAMU – Pernahkah kamu merasa heran mengapa toko kompetitor di marketplace seperti Shopee, TikTok, atau Tokopedia bisa jauh lebih ramai daripada tokomu?

Bahkan, perbedaannya bisa mencapai berkali-kali lipat.

Mungkin terlintas di benakmu pikiran negatif, seperti dicurangi atau mereka punya “orang dalam”. Tenang, kamu tidak sendirian!

Bongkar Cara Pembeli Biar Jualanmu Laris Manis! Keranjang Kuning Sepi Checkout?

Dilansir dari YouTube Yohan Agustian banyak seller, terutama yang menjual produk dengan banyak pesaing seperti reseller atau fashion, mengalami hal serupa.

Mari kita bedah kenapa ini bisa terjadi dan bagaimana solusinya agar tokomu juga bisa meraih kesuksesan.

Faktor Ketidakadilan dalam Dunia Online

Hal pertama yang perlu kamu sadari adalah adanya ketidakadilan dalam persaingan online.

Meskipun terdengar kurang mengenakkan, kenyataannya memang demikian.

Ambil contoh, jika ada 1 juta order untuk produk tertentu di Shopee, dan ada 100 penjual produk tersebut, bukan berarti setiap penjual akan mendapatkan 10.000 order.

Faktanya, order tersebut cenderung terkonsentrasi pada segelintir toko saja, mungkin hanya 5 hingga 10 toko teratas yang mendapatkan bagian terbesar.

Berdasarkan data penjualan dari berbagai marketplace, seringkali terlihat pola yang ekstrem.

Toko nomor satu bisa mendapatkan ratusan ribu order, sementara toko di urutan berikutnya jumlahnya menurun drastis. Mengapa demikian?

Salah satu alasannya adalah psikologi pembeli.

Konsumen cenderung lebih percaya dan tertarik untuk membeli produk dari toko yang sudah ramai dan memiliki reputasi baik.

Adanya label terlaris pada suatu produk, meskipun hanya satu SKU, bisa menarik banyak pembeli.

Bahkan, Shopee sendiri memiliki fitur di seller center pada bagian Data Bisnis Saya yang memungkinkan kamu melihat perbandingan penjualan produk dalam suatu kategori, dan di sana pun terlihat jelas ketimpangan tersebut.

Kenali Siapa Kompetitormu Sebenarnya

Hal kedua yang perlu kamu perhatikan saat membandingkan tokomu dengan kompetitor adalah dengan siapa kamu sebenarnya bersaing.

Terkadang, terutama seller pemula atau yang merasa belum terlalu berpengalaman, tanpa sadar membandingkan diri dengan bisnis yang levelnya jauh berbeda.

Contohnya, jika kamu baru memulai bisnis kecil-kecilan, akan sulit untuk bersaing langsung dengan bisnis yang dimiliki oleh grup konglomerat yang memiliki sumber daya dan jaringan yang jauh lebih besar.

Dalam konteks marketplace, perhatikan juga faktor-faktor lain pada kompetitormu.

Seberapa lama mereka sudah berjualan?

Seberapa kuat brand mereka?

Apakah mereka memiliki banyak ulasan positif?

Apakah mereka sering diliput media atau bekerja sama dengan influencer besar?

Jika jawaban untuk sebagian besar pertanyaan tersebut adalah “ya””, maka kamu perlu menyadari bahwa level mereka memang berbeda.

Jangan berkecil hati, tetapi jadikan mereka sebagai motivasi dan sumber pembelajaran, bukan sebagai pembanding yang membuatmu frustrasi.

Pelajari Keunggulan Kompetitor dan Tingkatkan Dirimu

Alih-alih hanya merasa iri dengan kesuksesan kompetitor, langkah yang lebih konstruktif adalah dengan mempelajari kelebihan mereka.

Amati aspek-aspek seperti kualitas foto produk, deskripsi produk, ulasan pelanggan, hingga kualitas pelayanan mereka.

Seringkali, seller yang kalah tidak menyadari bahwa mereka tertinggal di berbagai aspek tersebut.

Jika foto produkmu kurang menarik, deskripsimu kurang informatif, atau ulasan tokomu kurang baik, tentu akan sulit untuk bersaing.

Lakukan analisis mendalam terhadap kompetitor

Cari tahu apa yang membuat pelanggan tertarik dengan produk mereka.

Perhatikan ulasan-ulasan pelanggan, terutama ulasan bintang dua atau tiga, karena di sana seringkali terdapat feedback jujur mengenai harapan dan kekurangan produk atau layanan.

Identifikasi satu atau dua hal yang bisa kamu tingkatkan secara signifikan pada tokomu.

Misalnya, jika foto produk kompetitor biasa saja, buatlah foto produk yang lebih menarik dan profesional.

Dengan fokus pada peningkatan kualitas di beberapa area kunci, kamu akan memiliki peluang yang lebih baik untuk menarik perhatian pembeli.

Fokus Mendapatkan Traffic atau Pengunjung Toko

Setelah kamu memahami kekurangan tokomu dan mempelajari kelebihan kompetitor, langkah selanjutnya adalah fokus untuk mendatangkan traffic atau pengunjung ke tokomu.

Biasanya, toko yang kalah saing memiliki masalah dengan jumlah pengunjung yang sedikit.

Jarang sekali ada toko dengan traffic tinggi namun penjualannya rendah.

Coba evaluasi, apakah traffic tokomu sudah memadai?

Untuk membantu kamu mengevaluasi, coba tulis di kolom komentar video ini (jika ada) berapa traffic bulanan tokomu dan apa produk yang kamu jual.

Dengan informasi tersebut, mungkin akan lebih mudah untuk menganalisis perkiraan traffic yang seharusnya kamu miliki dan langkah-langkah apa yang perlu kamu lakukan.

Manfaatkan Bantuan dan Pendampingan

Jika kamu merasa kesulitan untuk mengembangkan tokomu sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan atau pendampingan.

Beberapa pihak, seperti agensi marketplace atau komunitas seller, seringkali memiliki program pendampingan atau konsultasi untuk membantu seller berkembang.

Mereka dapat memberikan arahan dan strategi yang terbukti efektif untuk meningkatkan penjualan.

Sebagai penutup, ingatlah bahwa persaingan di dunia online memang ketat.

Namun, dengan analisis yang tepat, kemauan untuk belajar dan berbenah, serta fokus pada peningkatan kualitas dan traffic toko, kamu juga memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan.

Jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu yang juga sedang berjuang dalam berjualan online.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 77 = 84
Powered by MathCaptcha