KAMAKAMU – Warteg atau warung tegal adalah salah satu bisnis kuliner yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Awalnya, warteg dirintis di tiga desa di Tegal, yakni Desa Sidapurna, Sidakaton, dan Krandon.
Warteg hadir untuk memenuhi kebutuhan makan kalangan ekonomi bawah, seperti buruh kasar. Dengan harga yang terjangkau dan porsi yang mengenyangkan, warteg cepat diterima berbagai kalangan.
Kini, warteg menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Berikut beberapa tips untuk memulai usaha warteg.
Selama Libur Nataru, Tiket Kereta Cepat Whoosh Terjual 370.000
1. Pilih Lokasi Strategis
Dilansir dari YouTube Belajar Berbisnis Lokasi adalah kunci keberhasilan usaha warteg. Tempat strategis seperti dekat perkantoran, sekolah, universitas, rumah sakit, atau kos-kosan memiliki peluang besar menarik pelanggan. Survei lokasi terlebih dahulu untuk mengetahui jumlah kompetitor dan kebiasaan calon pelanggan. Misalnya, warteg di dekat SMA tidak hanya melayani guru, tetapi juga siswa yang tinggal di kos.
2. Sediakan Menu yang Menarik
Meskipun identik dengan masakan rumahan seperti sayur lodeh, sayur asem, atau telur balado, inovasi pada menu tetap diperlukan. Kamu bisa menambahkan menu kekinian yang tetap ramah di kantong. Namun, pastikan harga tetap terjangkau agar sesuai dengan target pasar.
3. Gunakan Bahan Baku Segar
Kualitas bahan baku sangat memengaruhi cita rasa makanan. Pilihlah bahan yang segar dan berkualitas untuk menjaga rasa masakan tetap lezat. Hindari menyimpan masakan terlalu lama agar kesegaran tetap terjaga.
4. Jaga Kebersihan
Kebersihan tempat makan menjadi faktor penting untuk menarik pelanggan. Warteg yang bersih dan nyaman akan lebih diminati. Pastikan dapur, alat makan, dan meja makan selalu bersih, sehingga pelanggan merasa nyaman.
5. Tentukan Harga yang Tepat
Penentuan harga harus sesuai dengan target pasar. Misalnya, jika target pelanggan adalah mahasiswa, tetapkan harga mulai dari Rp10.000 hingga Rp25.000 per porsi. Sesuaikan harga dengan daya beli pelanggan di lokasi tersebut.
Inspirasi dari Warteg Kharisma Bahari
Warteg Kharisma Bahari adalah contoh sukses di dunia usaha warteg. Didirikan oleh Sayudi, seorang pria asal Jawa Tengah, warteg ini kini memiliki lebih dari 180 cabang. Dengan konsep warteg bersih dan modern, bahkan dilengkapi AC, Kharisma Bahari berhasil mengubah stigma warteg yang dianggap kumuh. Strategi franchise juga membantu memperluas jaringan usaha ini.
Potensi Keuntungan Usaha Warteg
Misalkan satu porsi makanan dihargai Rp10.000, dan dalam sehari terjual 30 porsi, maka omset harian mencapai Rp300.000. Dalam sebulan, omset bisa mencapai Rp9 juta, dengan keuntungan bersih sekitar Rp5,5 juta setelah dikurangi biaya produksi. Angka ini menunjukkan bahwa usaha warteg memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan.
Penutup
Usaha warteg bukan sekadar peluang bisnis, tetapi juga bagian dari budaya kuliner Indonesia. Dengan strategi yang tepat, inovasi, dan menjaga kualitas, warteg bisa menjadi sumber penghasilan yang stabil dan menguntungkan. Jadi, apakah kamu siap memulai usaha warteg?.*