KAMAKAMU – Bertelepon bukan sekadar berbicara lewat suara. Cara kamu bertelepon bisa mencerminkan sikap, sopan santun, dan profesionalitas.
Oleh karena itu, penting memahami etika bertelepon agar lawan bicara merasa nyaman.
Komunikasi lewat telepon memang terasa lebih praktis dan cepat.
Cara Memilih Sepatu dan Celana Pria Sesuai Acara dan Profesi
Namun, jika tidak memperhatikan etika saat menelepon, bisa saja percakapan yang kamu lakukan justru menimbulkan ketidaknyamanan bagi lawan bicara.
Maka dari itu, memahami sopan santun dalam bertelepon sangat penting, apalagi dalam situasi formal atau profesional.
Ucapkan Salam dan Perkenalkan Diri
Dilansir dari TikTok @ellentendean pertama-tama, ketika kamu menjadi pihak yang menelepon, pastikan untuk selalu mengucapkan salam saat telepon diangkat.
Kata sapaan umum seperti “Selamat pagi”, “Selamat siang”, “Selamat sore”, atau “Selamat malam” wajib digunakan, terutama jika kamu menelepon dalam suasana formal.
Setelah itu, jangan lupa memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan kamu menelepon.
Sebutkan Nama dan Divisi Saat Mengangkat Telepon Kantor
Sebaliknya, jika kamu sebagai penerima telepon dan sedang berada di lingkungan kerja, sebaiknya segera menyebutkan nama dan posisi atau divisi tempat kamu bekerja setelah mengucapkan salam.
Misalnya, “Selamat pagi, dengan Dika dari Divisi Marketing. Ada yang bisa saya bantu?”
Hal ini menunjukkan profesionalitas dan memudahkan penelepon mengetahui dengan siapa mereka berbicara.
Hindari Menelepon Sambil Makan atau Melakukan Aktivitas Lain
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kondisi saat menelepon.
Hindari berbicara di telepon sambil makan, minum, atau melakukan aktivitas lain yang dapat mengganggu percakapan.
Ini akan terdengar tidak sopan dan bisa membuat lawan bicara merasa tidak dihargai.
Sampaikan Permintaan Maaf Jika Salah Sambung
Dalam situasi tertentu, mungkin saja kamu mengalami salah sambung. Jika hal ini terjadi, jangan langsung memutus telepon tanpa bicara.
Sebaliknya, sampaikan permintaan maaf dengan sopan, misalnya dengan mengatakan, “Mohon maaf, sepertinya saya salah sambung.” Sikap ini jauh lebih santun daripada langsung menutup telepon begitu saja.
Jawab Telepon dari Nomor Tidak Dikenal dengan Sopan
Kemudian, apabila kamu menerima panggilan dari nomor yang tidak dikenal, tetaplah menjawabnya dengan sopan.
Meskipun saat ini banyak sekali panggilan dari nomor asing atau scam call, ada baiknya kamu memastikan dulu siapa yang menelepon.
Bisa jadi itu adalah panggilan penting dari klien, rekan kerja, atau bahkan panggilan wawancara kerja.
Jangan Langsung Menutup Telepon dengan Kasar
Terakhir, saat percakapan melalui telepon sudah selesai, akhiri pembicaraan dengan kalimat penutup yang sopan.
Hindari langsung menutup telepon tanpa pamit. Ucapkan terima kasih atau salam penutup seperti, “Baik, terima kasih atas waktunya.
Selamat siang.” Ini adalah bagian dari etika dasar bertelepon yang harus selalu kamu terapkan.
Kesimpulan
Pada akhirnya, etika bertelepon bukan hanya soal aturan, tetapi lebih kepada sikap saling menghargai dalam komunikasi.
Dengan menerapkan panduan sopan santun ini, kamu tidak hanya terlihat lebih profesional, tetapi juga menciptakan kesan yang positif bagi lawan bicara. Jadi, pastikan kamu selalu memperhatikan cara berbicara saat bertelepon, ya.*