Tips Berwisata ke Luar Negeri, Siapkan Ini di Bandara di Tahun 2025

  • Bagikan
Ilustrasi tips perjalanan ke luar negeri aturan 2025 Freepik
Ilustrasi tips perjalanan ke luar negeri aturan 2025 Freepik

KAMAKAMU – Dulu, bepergian ke luar negeri mungkin terasa lebih sederhana.

Namun, seiring berjalannya waktu, ada berbagai perubahan yang perlu kamu perhatikan, baik itu saat berada di bandara keberangkatan maupun setibanya di negara tujuan.

Berdasarkan pengalaman perjalanan terakhir ke Bangkok, artikel ini akan mengulas beberapa perubahan penting yang wajib kamu ketahui agar perjalananmu semakin lancar dan nyaman.

Ingatlah, aturan perjalanan internasional dapat berubah sewaktu-waktu, jadi selalu pastikan kamu mendapatkan informasi terkini sebelum bepergian.

Rekomendasi Destinasi Wisata di Thailand 2025

Persiapan Tiket Pesawat dan Check-in Mandiri

Hal pertama yang perlu kamu perhatikan adalah tiket pesawat.

Jika kamu bepergian tanpa membawa koper bagasi, proses check-in mandiri melalui smartphone bisa menjadi pilihan yang sangat praktis.

Pastikan ukuran koper kabinmu tidak melebihi 21 inci dengan berat maksimal 7 kg.

Dengan begitu, kamu bisa langsung memindai boarding pass dari ponselmu dan menuju pemeriksaan keamanan tanpa perlu antri di konter check-in.

Kendati demikian, penting untuk diingat bahwa tidak semua maskapai menyediakan fasilitas electronic boarding pass.

Beberapa maskapai seperti AirAsia dan Batik Air Malaysia memungkinkan pengunduhan boarding pass elektronik.

Akan tetapi, berdasarkan pengalaman terakhir menggunakan Batik Air Indonesia dari Bangkok ke Bali, meskipun sudah melakukan check-in mandiri, boarding pass tetap harus dicetak di konter.

Oleh karena itu, selalu periksa kembali kebijakan maskapai yang kamu gunakan.

Prosedur Keamanan (Security Check) di Bandara

Setelah proses check-in, kamu akan melewati pemeriksaan keamanan (security check).

Di bandara-bandara besar, baik di Indonesia maupun di luar negeri, teknologi x-ray untuk pemeriksaan tubuh dan barang bawaan kabin semakin canggih.

Beberapa barang yang perlu kamu perhatikan adalah benda-benda tumpul seperti stick, tripod, dan peralatan olahraga (raket, dll.) yang tidak diperbolehkan masuk ke kabin, meskipun diletakkan di koper atau tas.

Benda tajam seperti pisau dan gunting juga dilarang masuk ke kabin.

Jika kedapatan membawa barang-barang tersebut tanpa koper bagasi, petugas akan menyitanya.

Untuk barang elektronik berukuran besar seperti tablet, laptop, dan iPad, kamu masih perlu mengeluarkannya dari tas saat pemeriksaan.

Aturan mengenai batasan cairan tetap berlaku, di mana ukuran botol tidak boleh lebih dari 100 ml, dan kamu diperbolehkan membawa lebih dari satu botol.

Mengenai penggunaan kantong transparan untuk menyimpan cairan, aturannya bervariasi tergantung negara tujuan.

Untuk negara-negara Asia Tenggara, petugas biasanya tidak terlalu mempermasalahkan jika kamu menyimpannya dalam pouch yang tidak transparan asalkan dalam satu wadah.

Namun, untuk negara seperti Jerman atau Amerika Serikat yang memiliki aturan lebih ketat, mereka biasanya menyediakan kantong transparan khusus untuk setiap penumpang.

Jika cairan yang kamu bawa tidak muat dalam satu kantong transparan, sisanya kemungkinan akan disita.

Sebagai tips, meskipun bepergian ke negara-negara tetangga, tetaplah menyimpan semua cairan dalam satu kantong transparan untuk mempercepat proses pemeriksaan.

Pemeriksaan Pakaian dan Barang Bawaan Pribadi

Dulu, sepatu seringkali harus dilepas saat melewati security check.

Namun, di bandara-bandara besar saat ini, kamu umumnya tidak perlu lagi melepas sepatu.

Meskipun demikian, jaket, topi, sabuk, dan jam tangan tetap harus dilepas.

Pastikan juga saku celana dan tas benar-benar kosong dari serpihan atau butiran kecil.

Bahkan potongan plastik kecil bekas permen pun bisa memicu pemeriksaan manual.

Ingatlah bahwa pemeriksaan ini adalah bagian dari prosedur keamanan standar bandara.

Jika kamu terkena pemeriksaan manual, jangan panik atau merasa tidak nyaman, karena hal ini merupakan kejadian yang umum.

Di bandara-bandara dengan mesin screening yang canggih, termasuk Singapura dan bandara-bandara besar di Indonesia, perhiasan emas yang melekat di tubuh seperti anting, gelang, kalung, dan cincin umumnya tidak perlu dilepas.

Pakaian dengan kancing atau resleting berbahan metal juga biasanya tidak akan memicu alarm.

Jika alarm berbunyi karena kancing atau resleting, petugas akan melakukan pemeriksaan manual tanpa mengharuskan kamu mengganti pakaian.

Selama kamu tidak menyembunyikan barang terlarang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Proses Imigrasi

Setibanya di checkpoint imigrasi, kamu akan menemukan perbedaan signifikan di beberapa bandara besar di Indonesia.

Salah satunya adalah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali yang kini telah memiliki fasilitas autogate di terminal keberangkatan.

Adanya autogate ini tentu sangat memudahkan dan mempercepat proses imigrasi karena kamu tidak perlu lagi berhadapan langsung dengan petugas.

Cukup tempelkan paspor, ikuti instruksi di layar monitor, lakukan pemindaian biometrik, dan gate akan terbuka secara otomatis.

Menariknya, autogate di Indonesia termasuk canggih karena dapat digunakan oleh pemegang paspor non-elektronik.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tidak semua negara memiliki sistem autogate yang sama canggihnya.

Beberapa negara masih menggunakan mesin autogate lama yang hanya dapat memindai data dari paspor elektronik.

Pengalaman di Bandara Hongkong pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pemegang paspor non-elektronik harus melalui checkpoint imigrasi manual.

Oleh karena itu, bagi kamu yang sering bepergian ke luar negeri, memiliki paspor elektronik tetap lebih menguntungkan karena dapat digunakan di berbagai jenis autogate di berbagai negara.

Perubahan Pengisian Kartu Kedatangan (Arrival Card)

Setibanya di negara tujuan, ada perubahan signifikan terkait pengisian kartu kedatangan atau arrival card.

Setelah meredanya pandemi Covid-19 dan pulihnya penerbangan internasional, beberapa negara tidak lagi mewajibkan pengisian kartu kedatangan secara manual.

Sebagai gantinya, beberapa negara telah menerapkan sistem pengisian secara online, seperti Immigration and Checkpoints Authority (myICA) untuk Singapura dan Malaysia Digital Arrival Card (MDAC) untuk Malaysia.

Bahkan, untuk perjalanan ke Thailand, kamu tidak perlu mengisi formulir kedatangan sama sekali.

Perubahan ini tentu membuat proses kedatangan menjadi lebih efisien dan mengurangi antrian di bandara.

Kesimpulan

Perjalanan ke luar negeri terus mengalami perubahan seiring perkembangan zaman dan situasi global.

Memahami perubahan-perubahan terbaru terkait proses di bandara dan aturan kedatangan di negara tujuan akan membuat perjalananmu menjadi lebih lancar dan menyenangkan.

Selalu pastikan kamu mencari informasi terkini sebelum bepergian.

Untuk memudahkan perencanaan perjalananmu, termasuk pemesanan tiket pesawat, jangan ragu untuk mengunjungi minatravel.id. Selamat berpetualang.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

50 − = 41
Powered by MathCaptcha