Tantangan Bisnis Ritel yang Wajib Pengusaha Tahu

  • Bagikan
Ilustrasi bisnis retail Freepik mrsiraphol
Ilustrasi bisnis retail Freepik mrsiraphol

KAMAKAMU – Pernah gak sih kamu bertanya-tanya, kenapa bisnis ritel itu kayaknya selalu terjebak dalam perang diskon?

Padahal, kan, seharusnya marketing itu lebih dari sekadar banting harga. Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas kenapa bisnis ritel itu complicated banget, dan apa aja sih tantangan yang dihadapi para pelaku bisnisnya.

Digital vs Offline Marketing, Mana yang Lebih Efektif Bikin Produk Laku?

Tantangan Utama Bisnis Ritel

Dilansir dari YouTube Marketeers TV salah satu tantangan terbesar dalam bisnis ritel adalah membangun loyalitas pelanggan.

Coba deh kamu pikir, waktu belanja di supermarket atau minimarket, yang kamu ingat itu merek produknya, kan? Bukan merek tokonya.

Misalnya, beli susu di Indomaret, ya yang diingat merek susunya, bukan Indomaretnya.

Ini karena produk yang dijual di ritel itu biasanya produk branded, dan pelanggan lebih loyal ke merek produknya daripada merek ritelnya.

Selain itu, produk yang dijual di berbagai ritel itu seringkali sama. Misalnya, keju Kraft di Indomaret dan Alfamart, ya sama aja kan?

Nah, kalau produknya sama, terus apa dong yang bisa bikin pelanggan setia?

Strategi Diferensiasi

Dalam bisnis ritel, diferensiasi itu penting banget. Tapi, gimana caranya mencari keunikan kalau produk yang dijual sama semua? Balik lagi ke konsep 4P (Product, Price, Promotion, Place), yuk.

Dari segi produk, beberapa ritel memang punya private brand, tapi biasanya kualitasnya standar dan harganya murah.

Jadi, kurang efektif untuk membangun diferensiasi. Ada juga yang coba minta eksklusivitas ke pemilik merek, tapi biasanya pemilik merek cuma mau kasih ke ritel besar yang udah punya nama.

Dari segi promosi, ya gitu-gitu aja, palingan katalog diskon. Nah, dari segi harga, ini nih yang paling sering jadi jebakan.

Diskon memang menarik, tapi kalau semua ritel kasih diskon, ya akhirnya perang harga yang gak ada habisnya.

Terus, dari segi tempat, ini yang jadi keunggulan Indomaret dan Alfamart. Lokasinya dekat rumah, nyaman, dan outletnya banyak banget.

Tapi, kenyamanan ini juga ada biayanya. Ritel besar butuh tempat yang besar juga, dan itu berarti biaya operasional yang lebih tinggi.

Studi Kasus

Meskipun banyak ritel yang terjebak dalam perang harga, ada juga lho yang sukses dengan pendekatan berbeda.

Contohnya, Zappos yang fokus pada customer centricity. Mereka rekrut karyawan yang passionate dan memberikan pelayanan pelanggan yang luar biasa.

Ada juga Amazon yang memberikan keleluasaan kepada timnya untuk mengambil keputusan demi kepuasan pelanggan, dan punya sistem rekomendasi produk yang canggih.

Selain itu, ada juga Tesco yang menawarkan harga murah setiap hari dengan menjaga efisiensi operasional.

Dari studi kasus ini, kita bisa lihat bahwa harga bukan satu-satunya faktor penentu kesuksesan ritel.

Pelayanan pelanggan, pengalaman belanja, dan efisiensi operasional juga penting banget.

Kesimpulan

Bisnis ritel memang penuh tantangan, terutama dalam membangun loyalitas pelanggan. Tapi, bukan berarti gak ada solusinya.

Dengan strategi diferensiasi yang tepat, fokus pada kepuasan pelanggan, dan efisiensi operasional, ritel bisa sukses di tengah persaingan yang ketat. Gimana, udah dapat pencerahan kan tentang dunia bisnis ritel?.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

24 ÷ = 3
Powered by MathCaptcha