KAMAKAMU – Mengembangkan bisnis (growing your business) adalah fase yang penting, terutama bagi kamu yang sudah memiliki usaha yang berjalan stabil.
Setelah berhasil menciptakan produk yang diterima oleh pasar, tantangan selanjutnya adalah bagaimana cara naik kelas atau sering disebut scale up.
Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah penting yang perlu kamu lakukan agar bisnis terus tumbuh dan tidak stagnan.
5 Langkah Bangun Bisnis Online di Tahun 2024
Mengapa Harus Tumbuh?
Dilansir dari YouTube Dr. Indrawan Nugroho https://youtu.be/5897hbgJgos?si=ifRKXKmv8HcT423X Sebagian besar pengusaha pasti ingin bisnisnya terus berkembang. Namun, kenyataannya banyak yang mengalami pertumbuhan linear, hanya sekitar 5-10% per tahun, yang terasa biasa-biasa saja.
Kalau kamu ingin benar-benar membuat lompatan besar dalam bisnis, fokus tidak bisa hanya pada melakukan hal yang sama lebih baik, tetapi juga pada eksplorasi peluang baru.
Banyak perusahaan gagal karena hanya fokus pada improvement internal, padahal perubahan di luar sana jauh lebih cepat.
Menghindari Stagnasi
Kenapa banyak bisnis yang stagnan, meskipun sudah memiliki basis pelanggan yang besar? Salah satu penyebabnya adalah kepuasan diri.
Setelah susah payah membangun bisnis hingga stabil, banyak pengusaha yang terlena dengan kesuksesan awal.
Mereka merasa bisnis sudah bisa berjalan sendiri, dan akhirnya hanya melakukan perbaikan kecil di sana-sini, seperti menurunkan biaya atau menambah sedikit fitur.
Ini berbahaya karena bisa jadi pelanggan kamu sudah beralih ke pesaing yang menawarkan value lebih besar.
Bisnis yang Tidak Relevan Lagi
Satu hal yang sering terlupakan oleh pengusaha adalah bahwa product-market fit itu dinamis, alias tidak tetap.
Apa yang relevan saat ini, belum tentu relevan dalam beberapa tahun ke depan. Preferensi pelanggan selalu berubah, dan pesaing baru terus bermunculan.
Jika kamu tidak mengikuti perubahan ini dan tetap merasa nyaman dengan status quo, lama-kelamaan bisnismu bisa kehilangan pelanggan dan akhirnya mati.
Pentingnya Aset Pelanggan
Ketika berbicara tentang marketing, aset paling berharga adalah pelanggan. Setelah kamu memiliki basis pelanggan yang kuat, jangan biarkan potensi itu terbuang percuma.
Pelanggan setia bisa menjadi modal utama untuk mengembangkan bisnis lebih jauh, entah dengan memperluas jangkauan produk, meningkatkan frekuensi pembelian, atau bahkan masuk ke pasar baru.
Framework untuk Scale Up
Salah satu framework yang bisa kamu gunakan untuk merencanakan pertumbuhan bisnis adalah Ansoff Matrix.
Matrix ini membantu kamu memetakan langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk mengembangkan bisnis, berdasarkan dua faktor: produk (apakah tetap atau baru) dan pasar (apakah tetap atau baru).
4 Strategi Scale Up Bisnis
1. Market Penetration
Fokus pada pasar yang sudah ada dengan produk yang ada. Misalnya, kamu membuat promosi untuk meningkatkan penjualan di pasar yang sudah kamu kuasai.
2. Product Development
Mengembangkan produk baru untuk pelanggan yang sudah ada. Contohnya, jika kamu punya restoran burger, kamu bisa menambahkan variasi menu, seperti menu vegetarian.
3. Market Development
Menjual produk yang sama, tetapi ke pasar yang baru. Misalnya, membawa produk lokal kamu ke luar negeri.
4. Diversification
Membuat produk baru untuk pasar baru. Ini strategi yang paling berisiko, tapi juga bisa memberikan keuntungan besar jika berhasil.
Contoh Nyata McDonald’s
Salah satu contoh perusahaan yang berhasil menggunakan Ansoff Matrix adalah McDonald’s. Di negara asalnya, mereka mengandalkan market penetration, dengan membuat promo atau paket hemat.
Namun, ketika masuk ke pasar Indonesia, mereka menggunakan strategi market development dengan produk yang sama, yaitu burger, tetapi di pasar yang berbeda.
Bahkan, mereka melakukan diversification dengan menjual produk baru seperti ayam dan nasi uduk, yang relevan dengan selera lokal.
Fokus pada Peluang Baru
Dalam mengembangkan bisnis, jangan hanya mengandalkan strategi market penetration.
Ini memang penting, tapi kamu juga harus berani mengeksplorasi strategi lainnya, seperti product development atau market development, untuk menangkap peluang yang lebih besar.
Kamu bisa melakukan eksperimen untuk menemukan produk baru atau pasar baru yang sesuai dengan bisnis kamu saat ini.
Risiko Diversifikasi
Meskipun diversifikasi bisa memberikan hasil besar, ini juga strategi yang paling berisiko.
Kenapa? Karena kamu memasuki pasar baru dengan produk baru yang mungkin belum kamu pahami sepenuhnya.
Namun, jika kamu bisa meminimalkan risiko dan memanfaatkan peluang dengan baik, diversifikasi bisa menjadi game changer untuk bisnismu.
Pentingnya Terus Tumbuh
Mengembangkan bisnis bukanlah pilihan, tapi kebutuhan. Di dunia yang berubah cepat, bisnis yang stagnan pasti akan tertinggal.
Untuk terus relevan, kamu harus selalu membuka mata terhadap perubahan pasar dan berani mengambil langkah untuk tumbuh.
Jangan sampai terjebak dalam zona nyaman karena ini bisa membuat bisnis kamu tertinggal oleh pesaing yang lebih agresif.
Menjaga Relevansi
Bisnis yang sukses adalah bisnis yang terus relevan. Itu sebabnya, kamu perlu selalu memperhatikan feedback dari pelanggan dan terus berinovasi.
Jangan merasa puas dengan pencapaian saat ini. Teruslah mengeksplorasi ide-ide baru yang bisa membuat bisnismu semakin relevan di mata pelanggan.
Grow or Die
Pada akhirnya, kamu harus menyadari bahwa dalam dunia bisnis, ada dua pilihan: tumbuh atau mati. Bisnis yang tidak tumbuh akan stagnan, dan stagnasi adalah awal dari kematian bisnis.
Jadi, mulailah berpikir tentang bagaimana kamu bisa mengembangkan bisnismu, baik dengan menambah produk baru, memperluas pasar, atau berinovasi dengan model bisnis yang berbeda.
Jika kamu bisa melakukannya, bisnismu tidak hanya akan tumbuh, tapi juga akan menjadi lebih kuat dan bertahan lama.*