KAMAKAMU – Dalam dunia bisnis kuliner yang semakin kompetitif, inovasi menjadi kunci utama agar produk tetap menarik perhatian pelanggan.
Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah menghadirkan efek “Wow” pada produk.
Dengan adanya keunikan, pelanggan secara alami akan terdorong untuk membagikan pengalaman mereka melalui foto, video, atau bahkan rekomendasi dari mulut ke mulut.
10 Tips Praktis agar Konsumen Melakukan Repeat Order
Tanpa inovasi yang mencolok, produk akan sulit bersaing, kecuali sudah memiliki reputasi kuat selama puluhan tahun.
Metode Sampling untuk Menjangkau Lebih Banyak Konsumen
Dilansir dari YouTube Foodizz Channel Strategi marketing low budget berikutnya adalah metode sampling.
Memberikan sampel produk secara gratis kepada target pasar dapat meningkatkan eksposur dan mempercepat pertumbuhan bisnis.
Influencer bukan hanya mereka yang memiliki banyak pengikut di media sosial, tetapi juga orang-orang dengan pengaruh di komunitasnya, seperti ketua arisan, kepala sekolah, dosen, atau bahkan teman-teman yang aktif membagikan pengalaman mereka di media sosial.
Dengan memberikan mereka sampel produk, mereka akan lebih mudah merekomendasikannya kepada orang-orang di sekitar mereka.
Mengelola Database Pelanggan untuk Pemasaran Berkelanjutan
Mengumpulkan database pelanggan menjadi langkah penting dalam strategi marketing yang efektif.
Dengan memiliki data pelanggan, bisnis dapat mengurangi ketergantungan pada iklan berbayar dan berkomunikasi langsung dengan pelanggan yang sudah pernah bertransaksi.
Salah satu cara efektif mengumpulkan data adalah dengan menawarkan program keanggotaan atau diskon bagi pelanggan yang bersedia memberikan nomor WhatsApp mereka.
Selain itu, sistem digitalisasi seperti pengiriman struk melalui WhatsApp juga bisa diterapkan agar pelanggan lebih nyaman dalam bertransaksi sekaligus memberikan akses bagi bisnis untuk tetap terhubung dengan mereka.
Meningkatkan Interaksi dengan Pelanggan
Setelah berhasil mengumpulkan database, langkah selanjutnya adalah mengelola interaksi dengan pelanggan.
Salah satu cara yang bisa diterapkan adalah mengirimkan pesan otomatis setelah pelanggan menyelesaikan transaksi.
Pesan tersebut bisa berisi permintaan penilaian terhadap layanan dan produk yang mereka beli.
Dengan begitu, pelanggan akan merasa dihargai, dan bisnis pun bisa terus meningkatkan kualitasnya berdasarkan umpan balik yang diterima.
Memanfaatkan WhatsApp untuk Retargeting
WhatsApp menjadi salah satu alat pemasaran yang sangat efektif untuk menghubungi kembali pelanggan tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan.
Setelah pelanggan memberikan nomor WhatsApp mereka, bisnis dapat mengirimkan promosi, penawaran khusus, atau informasi produk terbaru secara langsung.
Dengan strategi ini, pelanggan yang sudah memiliki pengalaman positif akan lebih mudah terdorong untuk melakukan pembelian ulang tanpa harus mengeluarkan biaya iklan tambahan.
Kesimpulan
Menerapkan strategi marketing dengan anggaran rendah tetapi berdampak besar tidaklah sulit.
Dengan menghadirkan inovasi pada produk, menerapkan metode sampling secara tepat, serta mengelola database pelanggan dengan baik, bisnis kuliner bisa berkembang pesat tanpa harus bergantung pada iklan berbayar.
Selain itu, memanfaatkan platform seperti WhatsApp untuk menjaga hubungan dengan pelanggan dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan loyalitas mereka. Dengan pendekatan ini, bisnis kuliner dapat tumbuh secara organik dan tetap bersaing di pasar yang semakin dinamis.*