KAMAKAMU – MarketplaceĀ seperti halnya model bisnis startup digital yang didanai modal ventura, sering kali terlihat agresif dalam mengejar pertumbuhan transaksi.
Hal ini disebabkan oleh model bisnis mereka yang sangat bergantung pada pendanaan seri (series funding), di mana setiap putaran pendanaan berikutnya membutuhkan pencapaian target transaksi yang lebih tinggi.
Untuk mencapai target ini, berbagai strategi diterapkan, termasuk promosi besar-besaran, diskon, dan bahkan banting harga.
Alasan Bisnis di Luar Negeri Lebih Menguntungkan daripada di Indonesia
Dilansir dari YouTube Jaya Setiabudi pada dasarnya, model bisnis marketplace didorong oleh kebutuhan untuk terus meningkatkan volume transaksi.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk marketplace e-commerce, tetapi juga platform seperti layanan pesan-antar makanan.
Setiap transaksi yang terjadi, baik melalui toko Anda maupun kompetitor, berkontribusi pada pencapaian target mereka.
Yang terpenting bagi mereka adalah volume transaksi, bukan keuntungan atau kerugian yang dialami penjual.
Dampak pada UKM dan Ekosistem Sekitar
Akibatnya, ekosistem di sekitar marketplace, termasuk UKM dengan modal terbatas, sering kali menjadi korban.
Persaingan yang tidak sehat dan tekanan untuk terus menurunkan harga dapat menggerus keuntungan dan bahkan menyebabkan kerugian.
Oleh karena itu, UKM perlu memiliki strategi yang tepat untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang ketat.
Strategi Bertahan dan Berkembang di Era Marketplace
Meskipun demikian, bukan berarti UKM harus menghindari marketplace sepenuhnya.
Marketplace dapat menjadi alat yang efektif untuk menjangkau pelanggan baru dan meningkatkan penjualan.
Namun, UKM perlu memiliki strategi yang jelas dan tidak bergantung sepenuhnya pada marketplace.
Membangun ‘Kolam’ atau Markas Sendiri
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membangun ‘kolam’ atau markas sendiri.
Ini bisa berupa toko online mandiri, database pelanggan (nomor telepon, alamat email, dll.), atau media sosial yang dikelola secara aktif.
Dengan memiliki ‘kolam’ sendiri, UKM dapat mengendalikan trafik dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan.
Memanfaatkan Produk Penetrasinya
Selanjutnya, UKM dapat memanfaatkan produk penetrasi untuk menarik pelanggan dari marketplace ke ‘kolam’ mereka.
Pilihlah produk yang paling banyak diminati dan tawarkan promosi atau diskon khusus untuk pembelian melalui ‘kolam’ sendiri.
Mengumpulkan dan Memvalidasi Data Pelanggan
Saat melakukan pengiriman produk yang dibeli melalui marketplace, kumpulkan data pelanggan, seperti nomor telepon atau alamat email.
Validasi data ini dan gunakan untuk membangun komunikasi yang lebih personal dengan pelanggan.
Memberi Makan ‘Kolam’ dengan Konten Berkualitas
Terakhir, ‘beri makan’ ‘kolam’ Anda dengan konten-konten berkualitas yang relevan dengan minat pelanggan.
Konten ini dapat berupa tips, informasi produk, atau konten hiburan. Dengan demikian, pelanggan akan tetap tertarik dan setia dengan merek Anda.
Kesimpulan
Marketplace dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan penjualan, tetapi UKM perlu memiliki strategi yang tepat untuk bertahan dan berkembang.
Dengan membangun ‘kolam’ sendiri, memanfaatkan produk penetrasi, mengumpulkan data pelanggan, dan memberikan konten berkualitas, UKM dapat membangun bisnis yang berkelanjutan dan tidak bergantung sepenuhnya pada marketplace.*