Strategi Jitu Meningkatkan Penghasilan di Facebook Pro 2025

  • Bagikan
Ilustrasi Facebook Pro Freepik natanaelginting
Ilustrasi Facebook Pro Freepik natanaelginting

KAMAKAMU – Pembaruan peraturan Facebook Pro pada Maret 2025 lalu membawa angin perubahan bagi para kreator konten.

Di satu sisi, monetisasi kini lebih mudah dijangkau oleh akun baru.

Namun, di sisi lain, terjadi penurunan komisi yang cukup signifikan.

Cara Mudah Daftar NPWP Online 2025 Lewat HP Auto Langsung Jadi

Lantas, bagaimana cara menyiasati perubahan ini dan tetap menghasilkan pundi-pundi rupiah dari Facebook Pro di tahun 2025?

Mari kita bahas bersama secara mendalam.

Perkembangan platform media sosial terus menghadirkan dinamika baru bagi para penggunanya, termasuk para kreator konten di Facebook Pro.

Update terbaru di bulan Maret 2025 membawa kabar yang beragam, baik menggembirakan maupun kurang menyenangkan bagi para pegiat konten.

Akses Monetisasi Facebook Pro Semakin Mudah

Dilansir dari YouTube Ayu Catur sebelumnya, para kreator konten perlu membuka beberapa “kotak” monetisasi seperti Bintang, Langganan, Iklan di Reels, Iklan In-stream, dan Bonus secara bertahap dengan memenuhi berbagai persyaratan yang terkadang cukup berat, seperti jumlah jam tayang dan pengikut yang signifikan.

Namun, kini kabar baiknya adalah akun yang baru dibuat memiliki kesempatan lebih cepat untuk dimonetisasi.

Cukup dengan terbukanya satu “kotak” yang bernama “Monetisasi Konten”, maka secara otomatis tiga fitur penghasilan, yaitu Iklan di Reels, Iklan In-stream, dan Bonus, dapat langsung diaktifkan.

Penurunan Komisi Facebook Pro yang Drastis

Sayangnya, di balik kemudahan monetisasi tersebut, terdapat kabar kurang menyenangkan terkait penurunan komisi yang diberikan oleh Meta atau Facebook.

Jika sebelumnya sebuah video Reels berdurasi singkat (sekitar 10 detik) dengan 1 juta penonton bisa menghasilkan komisi sekitar 45 hingga 50 dolar AS (setara dengan kurang lebih Rp800.000), kini situasinya jauh berbeda.

Per Maret 2025, dengan jumlah penonton yang sama untuk video Reels berdurasi serupa, komisi yang diberikan diperkirakan hanya sekitar 15 dolar AS atau setara dengan Rp240.000 saja.

Penurunan ini juga terasa pada format video on-demand (VOD) atau video berdurasi di atas 1 menit yang diunggah di beranda.

Bahkan, untuk ribuan penonton, komisi yang didapatkan bisa sangat kecil, hanya sekitar 0,01 dolar AS.

Meskipun bonus untuk foto dan teks juga mengalami penurunan, dampaknya tidak separah pada Reels dan VOD.

Analogi Strategi Promosi Platform Digital

Fenomena perubahan komisi ini sebenarnya memiliki kemiripan dengan strategi promosi yang diterapkan oleh platform lain seperti YouTube dan program afiliasi Shopee.

Pada awal kemunculannya, platform-platform ini cenderung memberikan komisi yang sangat menarik untuk menarik minat para kreator konten agar aktif membuat dan mengunggah konten.

Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah kreator dan ramainya platform, komisi tersebut perlahan diturunkan.

Hal ini memaksa para kreator untuk menerima perubahan tersebut karena sudah terlanjur berkecimpung dan memiliki banyak konten di platform tersebut.

Kualitas Konten Sebagai Kunci Bertahan

Dalam kondisi penurunan komisi ini, kreator konten dengan kualitas konten yang baik cenderung lebih mampu bertahan.

Mereka mungkin mengalami penurunan pendapatan, tetapi tetap mendapatkan komisi karena jumlah penonton mereka yang masih tinggi.

Sementara itu, kreator dengan konten yang kurang berkualitas mungkin akan merasa penghasilan mereka tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan dan akhirnya memilih untuk mundur secara perlahan.

Hal ini mengindikasikan bahwa Facebook, seperti halnya YouTube, kini lebih fokus untuk menarik dan mempertahankan kreator yang menghasilkan video berkualitas tinggi, informatif, edukatif, dan menghibur.

Tujuannya adalah menjadikan Facebook sebagai platform yang dicari pengguna ketika membutuhkan konten-konten berkualitas.

Tiga Jurus Jitu Meningkatkan Penghasilan di Facebook Pro

Lantas, bagaimana solusi agar kita tetap dapat bertahan dan menghasilkan pendapatan yang optimal di Facebook Pro pasca update ini?

Berikut tiga tips berdasarkan pengalaman pribadi:

1. Bangun Personal Branding yang Kuat

Identifikasi keunikan, keahlian, atau sesuatu yang kamu miliki dan orang lain tidak.

Asah kemampuan tersebut dan gunakan untuk menarik minat penonton.

Dengan personal branding yang kuat, penonton akan mencari kamu, sehingga kamu tidak perlu bersusah payah mencari viewers atau melakukan interaksi yang kurang efektif.

Tekun dan Telaten dalam Membuat Konten Berkualitas: Membuat konten yang berkualitas membutuhkan waktu, tenaga, dan pikiran.

2. Jangan hanya asal merekam dan mengunggah

Konten yang berkualitas membutuhkan perencanaan, riset, penulisan naskah (jika perlu), pengambilan gambar yang baik, dan proses editing yang cermat.

Meskipun melelahkan di awal, investasi pada konten berkualitas dapat menjadi passive income jangka panjang karena video yang terus ditonton akan menghasilkan pendapatan secara berkelanjutan.

3. Posisikan Diri Sebagai Kreator Konten Profesional

Fokuslah pada produksi konten yang menarik dan berkualitas, bukan hanya pada upaya mencari interaksi semata.

Interaksi yang sesungguhnya terjadi secara alami ketika penonton tertarik dengan konten kamu dan memberikan like, komentar, atau dukungan lainnya.

Hindari praktik interaksi yang tidak sehat seperti saling memberikan bintang dengan iming-iming balasan, karena hal tersebut dilarang dan dapat berisiko terkena teguran dari Facebook.

Interaksi yang sehat adalah ketika kamu menjawab pertanyaan atau menanggapi komentar dari penonton yang tertarik dengan kontenmu.

Interaksi alami seperti ini akan membantu video kamu direkomendasikan oleh Facebook kepada lebih banyak orang.

Kesimpulan

Update Maret 2025 pada Facebook Pro menghadirkan tantangan dan peluang baru.

Meskipun penurunan komisi menjadi perhatian, kemudahan monetisasi bagi akun baru memberikan harapan.

Kunci untuk tetap sukses dan menghasilkan pendapatan yang optimal adalah dengan fokus pada kualitas konten, membangun personal branding yang kuat, dan berinteraksi secara sehat dengan audiens.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 1 = 1
Powered by MathCaptcha