KAMAKAMU – Menemukan lokasi yang strategis dengan modal terbatas menjadi tantangan bagi banyak pebisnis. Tidak hanya harus mencari tempat yang ramai, tetapi juga memastikan bahwa lokasi tersebut sesuai dengan kebutuhan bisnis. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menentukan lokasi usaha yang optimal.
Strategi Menentukan Lokasi Usaha
1. Menyesuaikan Biaya Sewa dengan Target Omzet
Dilansir dari YouTube Foodizz Channel Sebelum memilih lokasi, penting untuk menghitung keseimbangan antara target omzet dan biaya sewa. Umumnya, biaya sewa yang ideal berkisar antara 5% hingga 12% dari target omzet. Misalnya, jika target omzet bulanan adalah Rp100 juta, maka biaya sewa yang ideal berada di kisaran Rp5 juta hingga Rp12 juta per bulan. Namun, jika lokasi memiliki potensi penjualan yang lebih tinggi, biaya sewa yang lebih mahal bisa dipertimbangkan selama sebanding dengan peningkatan omzet.
10 Ide Jualan Makanan yang Laris di Kampung untuk Memulai Bisnis Kuliner
2. Memanfaatkan Konsep Sharing Location
Bagi pebisnis dengan modal terbatas, berbagi lokasi dengan bisnis lain bisa menjadi solusi. Misalnya, menyewa tempat di food court, bergabung dengan tenant di area komersial, atau membuka usaha di area parkir supermarket dan minimarket. Selain itu, kolaborasi dengan bisnis kuliner lain yang tidak bersaing secara langsung juga bisa menjadi opsi yang menguntungkan.
3. Memilih Lokasi dengan Kompetitor Sejenis
Memilih lokasi yang sudah memiliki bisnis serupa bisa menjadi strategi efektif. Kehadiran kompetitor dengan produk sejenis menandakan adanya pasar yang sudah terbentuk. Namun, penting untuk memastikan bahwa target pasar dan daya beli konsumen di lokasi tersebut sesuai dengan bisnis yang akan dijalankan.
4. Menganalisis Kesesuaian Lokasi dengan Target Pasar
Lokasi yang strategis belum tentu sesuai dengan target pasar bisnis. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan meliputi:
- Profil Konsumen: Apakah demografi pelanggan sesuai dengan bisnis yang dijalankan?
- Daya Beli: Pastikan harga produk sejalan dengan daya beli masyarakat di lokasi tersebut.
- Kebiasaan Konsumsi: Apakah jenis produk yang ditawarkan sesuai dengan preferensi konsumen di area tersebut? Jika lokasi tidak cocok dengan target pasar, mencari tempat sedikit lebih jauh tetapi lebih sesuai bisa menjadi pilihan yang lebih bijak.
5. Melakukan Survei Biaya Sewa di Sekitar Lokasi
Sebelum memutuskan untuk menyewa tempat, lakukan survei mengenai harga sewa di area sekitar. Bandingkan dengan omzet bisnis serupa di lokasi tersebut. Cara sederhana untuk mendapatkan informasi adalah dengan bertanya kepada pemilik bisnis sekitar atau staf kasir mengenai rata-rata omzet harian. Jika biaya sewa terlalu tinggi dibandingkan dengan potensi omzet, sebaiknya cari lokasi lain yang lebih terjangkau.
6. Memanfaatkan Opsi Pembayaran Sewa secara Bertahap
Beberapa platform seperti vendor kuliner atau marketplace properti menyediakan opsi cicilan sewa tahunan menjadi bulanan. Ini bisa menjadi solusi bagi pebisnis yang ingin mendapatkan lokasi strategis tetapi memiliki keterbatasan dana di awal.
7. Mencari Alternatif di Second City atau Second Drop
Jika lokasi utama terlalu mahal, pertimbangkan untuk mencari tempat di jalur masuk menuju area strategis. Misalnya, memilih lokasi di sepanjang jalan utama sebelum memasuki pusat keramaian. Area ini biasanya memiliki harga sewa yang lebih rendah, tetapi tetap memiliki potensi pelanggan yang baik.
Kesimpulan
Menentukan lokasi bisnis yang strategis dengan modal terbatas membutuhkan perhitungan matang. Beberapa strategi seperti menyesuaikan biaya sewa dengan omzet, berbagi lokasi, memilih lokasi dengan kompetitor sejenis, serta melakukan survei harga sewa dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Dengan analisis yang tepat, pebisnis dapat menemukan lokasi yang tidak hanya strategis tetapi juga sesuai dengan kebutuhan bisnis.*