KAMAKAMU – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, memberikan tanggapan atas klarifikasi yang disampaikan oleh Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina.
Hal ini terjadi setelah debat panas antara Silfester dan Rocky Gerung.
Herdiat Yana Fix Lawan Kotak Kosong di Pilbup Ciamis 2024
Silfester Matutina Merasa Dihina
Dalam komentarnya, Said Didu mempertanyakan mengapa Silfester merasa dihina. Melalui aplikasi X, pada 5 September 2024, Said Didu merasa heran dengan pernyataan Silfester.
“Kok dia yang merasa dihina?” tulisnya sebagaimana dilansir Kamakamu.com.
Said Didu berpendapat bahwa justru Silfester yang beberapa kali melontarkan hinaan kepada Rocky selama perdebatan itu berlangsung.
Serangan Verbal dalam Debat
Menurut Said Didu, selama perdebatan, Silfester terus menyerang Rocky dengan berbagai hinaan.
“Lha dia yang menghina Rocky Gerung berkali-kali dengan berbagai jenis hinaan,” ungkap Said Didu.
Hal ini menegaskan bahwa Silfester lah yang sebenarnya lebih ofensif dalam perdebatan tersebut.
Selain itu, Said Didu juga menyoroti pernyataan Silfester yang membawa-bawa asal-usul daerah dalam klarifikasinya.
Menurutnya, hal ini tidak relevan, mengingat Rocky Gerung juga berasal dari Indonesia Timur.
“Pak Rocky Gerung juga orang Indonesia Timur, saya juga, terus ngapain bawa-bawa asal?” tandas Said Didu.
Baginya, perdebatan harus tetap fokus pada substansi, bukan pada hal-hal yang bersifat pribadi.
Untuk diketahui sebelumnya, Silfester Matutina, dalam klarifikasinya, menyebutkan bahwa tindakannya terhadap Rocky Gerung merupakan bagian dari “shock terapy.”
Ia merasa bahwa Rocky sering merendahkan banyak pihak, termasuk Presiden Jokowi.
“Itu adalah bentuk shock therapy saya kepada Saudara Rocky Gerung yang selama ini selalu memfitnah, merendahkan, dan memaki semua orang di republik ini, termasuk para senior, para akademisi, para pakar, dan juga Presiden Jokowi yang dikatakan tolol dan bangsat,” ujar Silfester dalam video yang beredar pada 6 September 2024.
Alasan Mendebat Rocky
Silfester menjelaskan bahwa alasan utamanya untuk mendebat Rocky adalah karena ia tidak bisa menerima penghinaan yang disampaikan oleh Rocky.
Menurutnya, selama ini banyak orang yang memilih diam saat dihina oleh Rocky, dan hal tersebut membuatnya merasa perlu untuk bertindak.
“Selama ini orang-orang tidak pernah membalas, hanya mendiamkan saja, tapi coba kita bayangkan bagaimana kalau saudara kita, orang tua kita dihina segitu rendahnya oleh Saudara Rocky Gerung, apa kita bisa terima?” ungkapnya.
Sebagai orang Indonesia Timur, Silfester menyatakan bahwa ia lebih baik mati daripada dihina. Baginya, harga diri adalah segalanya, dan ia bertekad untuk mempertahankannya.
“Kalau saya sebagai orang Indonesia timur, lebih baik saya mati daripada dihina dan direndahkan seperti itu. Saya berjanji saya akan mengejar orang itu sampai ke lubang tikus mana pun,” tegasnya.
Said Didu menutup komentarnya dengan mengingatkan bahwa dalam perdebatan, yang lebih penting adalah substansi dan argumen yang kuat.
Ia mengimbau agar tidak membawa hal-hal pribadi atau asal-usul ke dalam perdebatan.*