Saham vs Reksadana, Mana yang Terbaik untuk Investasi?

  • Bagikan
Ilustrasi seorang perempuan yang bingung memilih instrumen investasi antara saham vs reksadana Freepik Benzoix
Ilustrasi seorang perempuan yang bingung memilih instrumen investasi antara saham vs reksadana Freepik Benzoix

KAMAKAMU – Kali ini kita bahas pertanyaan menarik seputar dunia investasi, khususnya buat kamu yang lagi mempertimbangkan antara investasi saham secara langsung atau melalui reksadana saham.

Kedua pilihan ini punya karakteristik masing-masing, dan mana yang lebih cocok buat kamu tentu bergantung pada beberapa faktor. Yuk, kita bahas satu per satu!

Baru Kerja? Ini Cara Jitu First Jobber Atur Keuangan Biar Gak Boncos!

Potensi Keuntungan

Dari segi potensi keuntungan, secara statistik, saham individual memiliki potensi memberikan hasil yang lebih maksimal sebagaimana dilansir dari YouTube Zapfinance TV.

Meskipun begitu, reksadana saham juga menawarkan potensi keuntungan yang optimal, namun dengan tingkat volatilitas yang cenderung lebih stabil karena adanya diversifikasi portofolio oleh manajer investasi.

Jadi, jika kamu mencari potensi keuntungan yang sangat tinggi dan berani mengambil risiko lebih besar, saham langsung bisa menjadi pilihan.

Sebaliknya, jika kamu lebih mengutamakan kestabilan dan diversifikasi, reksadana saham mungkin lebih sesuai.

Pilih yang Sesuai Gaya Kamu

Aspek kerumitan juga menjadi pertimbangan penting.

Jika kamu tipe investor yang lebih suka “tutup mata” dan tidak mau repot menganalisis pasar modal secara mendalam, maka reksadana saham adalah pilihan yang lebih praktis.

Namun, jika kamu menikmati proses riset dan analisis, serta ingin memiliki kontrol penuh atas investasi kamu, maka membeli saham secara langsung akan lebih memuaskan.

Fundamental atau Praktis?

Selanjutnya, preferensi kamu terhadap analisis juga berperan.

Jika kamu tertarik dengan ilmu fundamental perusahaan, seperti kinerja keuangan dan prospek bisnis, dan memiliki waktu untuk melakukan analisis tersebut, maka menjadi investor saham langsung adalah pilihan yang tepat.

Akan tetapi, jika kamu merasa ilmu fundamental terlalu rumit atau tidak punya banyak waktu untuk menganalisis, maka reksadana saham yang dikelola oleh profesional bisa menjadi solusi yang lebih baik.

Saham vs Reksadana Saham

Dari segi biaya, reksadana umumnya memiliki biaya beli, biaya jual (tergantung kebijakan), dan biaya manajemen yang dibebankan secara berkala.

Di sisi lain, investasi saham langsung juga memiliki biaya transaksi yang dikenakan setiap kali kamu melakukan pembelian atau penjualan saham.

Besaran biaya transaksi ini akan bergantung pada broker saham yang kamu gunakan.

Jadi, pertimbangkan juga struktur biaya dari kedua opsi ini sebelum memutuskan.

Kesimpulan

Jadi, mana yang lebih baik, beli saham langsung atau reksadana saham?

Jawabannya sangat bergantung pada tujuan investasi, tingkat pemahaman kamu tentang pasar modal, waktu yang bisa kamu alokasikan untuk riset, dan toleransi risiko kamu.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengevaluasi diri sendiri dan memahami kedua instrumen investasi ini sebelum membuat keputusan. Semoga penjelasan ini bisa membantu kamu dalam memilih.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 + 8 =
Powered by MathCaptcha