KAMAKAMU – Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy, menyatakan bahwa telah muncul empat nama yang dipertimbangkan untuk mengisi posisi ketua umum PPP. Kandidat tersebut terdiri dari dua tokoh internal partai dan dua tokoh eksternal.
“Kami membuka peluang bagi siapa saja, termasuk dari luar partai, untuk menduduki posisi ketua umum,” ujar Romahurmuziy, yang akrab disapa Romy, di Jakarta pada Jumat malam.
Dari internal partai, terdapat dua nama yang diusulkan melalui komunikasi di beberapa grup WhatsApp kader PPP, yaitu Sandiaga Uno dan Taj Yasin. Taj Yasin sendiri dikenal sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Rekomendasi Laptop 7 Jutaan Terbaik Akhir Tahun 2024
Sementara itu, dari luar partai, terdapat dua nama yang turut disebut, yakni Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, serta mantan Kepala Staf Angkatan Darat, Dudung Abdurachman.
Romy juga mengungkapkan bahwa Gus Ipul telah secara langsung menghubungi dirinya untuk mengonfirmasi kabar tersebut.
“Saya mendapatkan masukan dari berbagai grup WhatsApp di internal PPP bahwa setidaknya empat nama telah muncul, terdiri dari dua tokoh internal dan dua tokoh eksternal,” jelas Romy.
Keterbukaan Terhadap Kandidat Eksternal
Romy menegaskan bahwa partai tidak perlu membatasi diri terhadap kandidat dari luar.
Baginya, yang paling penting adalah kemampuan para tokoh ini untuk membawa kemajuan dan mengembalikan kejayaan PPP pada pemilu mendatang.
“Jika diperlukan, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai dapat disesuaikan,” tambahnya.
Seruan untuk “Taubatan Nasuhah”
Sebelumnya, Romy menyampaikan seruan kepada jajaran pengurus DPP PPP untuk melakukan “taubatan nasuhah”.
Ia menegaskan bahwa seruan tersebut tidak ditujukan kepada individu tertentu, melainkan kepada seluruh pengurus DPP sebagai bentuk tanggung jawab atas kegagalan membawa PPP ke Senayan pada pemilu sebelumnya.
“Saat saya menyampaikan seruan itu, tujuannya adalah untuk seluruh jajaran DPP. Mengapa? Karena baru kali ini dalam 11 kali pemilu yang diikuti, PPP gagal masuk ke Senayan,” ungkapnya.
Menurut Romy, para pengurus DPP wajib menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada kader dan simpatisan partai di seluruh Indonesia.
Langkah ini diperlukan untuk mengakui kegagalan sekaligus mempersiapkan regenerasi kepemimpinan di tubuh PPP.
“DPP harus mampu menciptakan kader baru sekaligus memberikan ruang bagi calon pemimpin yang memiliki visi untuk membawa PPP ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.*