KAMAKAMU – Pernahkah kamu tiba-tiba jadi pelanggan setia sebuah brand, padahal awalnya tidak mengenal sama sekali? Jika iya, kamu mungkin telah menjadi bagian dari proses marketing funneling.
Proses ini membantu brand membawa seseorang dari tahap tidak tahu apa-apa hingga akhirnya menjadi pelanggan loyal.
Yuk, kita pelajari lebih lanjut tentang marketing funneling dan bagaimana cara mengoptimalkannya untuk bisnismu!
Business Owner Wajib Tahu Integrated Marketing Communication
Apa Itu Marketing Funneling?
Dilansir dari YouTube Agung Adimas Marketing funneling adalah proses bertahap yang membantu mengubah orang asing menjadi pelanggan setia.
Proses ini digambarkan seperti corong, di mana banyak orang masuk di bagian atas, namun hanya sebagian kecil yang sampai ke bagian bawah, yaitu tahap pembelian atau loyalitas.
Tahap-tahapnya melibatkan perkenalan brand, membangun minat, menciptakan keinginan untuk membeli, hingga akhirnya membangun loyalitas pelanggan.
Setiap langkah bertujuan untuk menargetkan calon pelanggan yang lebih spesifik dan relevan dengan bisnismu.
Manfaat Marketing Funneling
Ada dua manfaat utama dari marketing funneling:
Mengukur target pasar. Dengan memahami jumlah calon pelanggan di setiap tahap funnel, kamu bisa mengetahui seberapa besar target pasar bisnismu.
Mengetahui perjalanan pelanggan. Proses ini membantumu memahami bagaimana pelanggan mengenal, tertarik, dan akhirnya membeli produkmu secara lebih detail.
Tips Optimasi Marketing Funneling
1. Awareness
Tahap pertama adalah mengenalkan brand-mu kepada target pasar yang sesuai. Kamu perlu mengidentifikasi detail calon pelanggan, seperti usia, minat, hobi, hingga masalah yang mereka alami. Contohnya, jika targetmu adalah orang yang ingin belajar sepak bola tetapi tidak punya keahlian, kamu bisa menawarkan solusi berupa aplikasi panduan belajar sepak bola.
Gunakan konten marketing yang relevan untuk menarik perhatian mereka, seperti video, artikel, atau iklan di platform populer. Tujuannya adalah membuat orang mulai mengenal produk atau layananmu.
2. Consideration
Setelah menarik perhatian mereka, saatnya membangun hubungan yang lebih personal. Ini bisa dilakukan dengan memberikan informasi yang bermanfaat melalui iklan, email, atau konten edukasi.
Misalnya, jika kamu punya aplikasi sepak bola, kamu bisa menyediakan konten gratis tentang tips dasar bermain sepak bola. Pastikan pesan yang kamu sampaikan terasa personal agar calon pelanggan merasa terhubung dengan brand-mu.
3. Decision
Di tahap ini, calon pelanggan mulai mempertimbangkan untuk membeli produkmu. Agar mereka lebih yakin, kamu bisa memberikan promosi menarik, seperti diskon waktu terbatas. Misalnya, diskon 50% untuk aplikasi panduan sepak bola yang hanya berlaku hingga hari ini.
Selain itu, gunakan teknik soft selling, di mana kamu memasarkan produk tanpa terasa seperti sedang berjualan. Copywriting yang menarik dan tidak memaksa sangat penting di tahap ini.
4. Loyalty
Setelah mereka membeli produkmu, langkah berikutnya adalah mempertahankan loyalitas mereka. Berikan nilai tambah, seperti bonus e-book gratis atau tips eksklusif terkait produkmu.
Sebagai contoh, jika bisnismu berhubungan dengan olahraga, kamu bisa mengirimkan email berisi tips menjaga pola makan untuk tetap fit saat bermain sepak bola.
Dengan memberikan manfaat tambahan, pelanggan akan merasa dihargai dan lebih mungkin untuk membeli lagi di masa depan.
Marketing funneling adalah strategi penting untuk membawa bisnismu ke tingkat berikutnya.
Dengan memahami perjalanan pelanggan dari awal hingga loyalitas, kamu bisa menciptakan hubungan yang lebih dalam dan menghasilkan lebih banyak penjualan.
Jadi, jangan ragu untuk mencoba tips-tips di atas dan terus evaluasi setiap langkah funnel-mu. Selamat mencoba, semoga bisnismu semakin berkembang!.*