Pola Pikir Sukses Pengusaha di Era Digital, Harus Adaptif dan Inovatif!

  • Bagikan
Ilustrasi Mindset Pebisnis Freepik
Ilustrasi Mindset Pebisnis Freepik

KAMAKAMU – Di era digital yang bergerak cepat ini, menjadi seorang pengusaha sukses memerlukan lebih dari sekadar ide brilian.

Ada serangkaian pola pikir krusial yang perlu kita kembangkan, tanamkan, dan latih secara berkelanjutan.

Salah satu yang terpenting adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Jika bisnis tidak berinovasi, maka ia akan tertinggal.

Adaptasi adalah wujud nyata dari inovasi itu sendiri. Lantas, karakteristik apa saja yang wajib dimiliki seorang pengusaha agar sukses di era digital, era AI, hingga era imersif?

Ide Bisnis Unik dari Luar Negeri yang Belum Ada di Indonesia

1. Fleksibel dan Cepat Beradaptasi

Dilansir dari YouTube Dewa Eka Prayoga sebuah penelitian dari Harvard Business Review pada tahun 2024 mengungkapkan bahwa 75% bisnis gagal dalam lima tahun pertama karena ketidakmampuan mereka beradaptasi dengan teknologi.

Kita bisa melihat contoh nyatanya pada merek-merek besar seperti Nokia, Kodak, atau BlackBerry.

Dahulu, mereka merajai pasar, namun kiniPopularitas mereka meredup karena terlambat atau salah strategi dalam beradaptasi.

Oleh karena itu, fleksibilitas menjadi aspek vital dalam menjalankan bisnis.

Katakanlah kamu memiliki target pendapatan tertentu setiap bulannya.

Cara untuk mencapainya sebaiknya dibuat fleksibel.

Gunakan berbagai cara dan strategi yang relevan.

Yang terpenting adalah target tetap terarah, namun eksekusinya luwes.

2. Data Driven Decision Making

Dalam membuat keputusan penting, seorang pengusaha sukses selalu berpegang pada data, bukan sekadar intuisi atau perkiraan semata.

Para pakar data dan bisnis di era digital sepakat bahwa keputusan bisnis yang berhasil adalah yang didasarkan pada analisis data yang akurat.

Jangan hanya mengandalkan “kayaknya” atau “kira-kira”.

Pastikan setiap langkah strategis, mulai dari membuka cabang, meningkatkan anggaran iklan, hingga meluncurkan produk baru, didukung oleh data yang solid.

Di era modern ini, data adalah aset berharga yang dapat menghasilkan keuntungan signifikan jika dimanfaatkan dengan baik.

3. Berani Mengambil Risiko yang Terukur

Global Entrepreneurship Monitor mencatat bahwa 90% pengusaha sukses pernah mengalami kegagalan.

Mereka tidak menyerah, melainkan belajar dari setiap kesalahan dan terus mencoba untuk menjadi lebih baik.

Sebagai contoh, seorang pengusaha dengan 41 merek yang berbeda pernah mengalami kegagalan dengan lebih dari 20 merek di antaranya, bahkan merugi hingga miliaran rupiah dalam tiga tahun terakhir.

Investasi lebih dari Rp10 miliar bahkan berujung kerugian Rp3-4 miliar.

Namun, seringkali yang terlihat hanyalah kesuksesan, bukan proses dan kegagalan di baliknya.

Oleh karena itu, penting untuk berani mengambil risiko, namun pastikan risiko tersebut terukur untuk meminimalisir potensi kerugian.

Cara Mengembangkan Keterampilan Digital

Lantas, bagaimana cara mengembangkan keterampilan digital dan kepemimpinan di era sekarang?

Berikut beberapa strategi yang bisa kamu terapkan:

1. Menguasai Digital Marketing

Digital marketing bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan.

Statistik tahun 2024 menunjukkan bahwa 87% bisnis yang menerapkan strategi digital marketing mengalami peningkatan omzet dalam dua tahun pertama.

Memahami dan menguasai platform seperti Meta Ads, Google Ads, dan berbagai tools digital marketing lainnya akan mempermudah kamu dalam meningkatkan pendapatan.

2. Memanfaatkan AI dan Otomatisasi

Selain digital marketing, pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan otomatisasi menjadi semakin penting.

AI kini hadir di berbagai aspek kehidupan dan bisnis.

Bahkan, Tiongkok telah mengembangkan deepfake canggih yang menyerupai ChatGPT.

AI dapat mempermudah berbagai pekerjaan dan meningkatkan efisiensi bisnis hingga 40%.

Meskipun demikian, keputusan akhir tetap berada di tangan kamu sebagai pengusaha.

Hal yang akan membuat bisnismu berbeda dan bernilai adalah story behind the brand, bukan hanya sekadar teknisnya.

3. Membangun Personal Brand Sebagai Leader

Banyak brand sukses di Indonesia maupun dunia yang CEO atau pemiliknya tampil di publik.

Gary Vaynerchuk pernah mengatakan bahwa personal brand bukan hanya tentang popularitas, tetapi tentang kepercayaan (trust) dan pengaruh (impact).

Kepercayaan dari mitra dan pembeli akan memudahkan penjualan produk.

4. Pembelajaran Berkelanjutan

Dunia terus berubah, dan satu-satunya cara untuk tetap relevan adalah dengan terus belajar dan berkembang.

Kita perlu terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Strategi Adaptasi di Era Digital

1. Mengikuti Tren dan Teknologi Terbaru

World Economic Forum memprediksi bahwa 65% pekerjaan di masa depan belum ada saat ini.

Oleh karena itu, sebagai pengusaha, kamu harus terus belajar keterampilan baru, terutama di era AI dan robot.

Bahkan, ada prediksi bahwa peran Customer Service (CS) bisa saja menghilang karena otomatisasi.

Jadi, mari terus ikuti tren dan teknologi terbaru agar tidak tertinggal.

2. Memiliki Mentor dan Network yang Kuat

Napoleon Hill dalam bukunya Think and Grow Rich menyatakan bahwa orang sukses dikelilingi oleh orang sukses lainnya.

Penting untuk membangun circle yang positif dan mendukung.

Jika kamu ingin tahu gambaran pendapatanmu, coba lihat rata-rata pendapatan 7-10 orang terdekatmu.

Memiliki mentor juga sangat krusial. Mentor akan memberikan arahan, feedback, dan membantu kamu melihat gambaran besar (helicopter view), serta mendorong batas kemampuanmu.

3. Terus Bereksperimen dan Berinovasi

Deloitte mencatat bahwa 80% perusahaan inovatif memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak berinovasi.

Inovasi adalah kunci untuk tetap bertahan dan relevan.

Untuk berinovasi, kamu perlu aware dengan pasar dan audiens, serta mendengarkan apa yang mereka butuhkan.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

23 − = 18
Powered by MathCaptcha