Pakar Politik Bilang Pilkada DKI Bakal Lawan Kotak Kosong jika RK Maju

  • Bagikan
Potret Anies Baswedan dan Ridwan Kamil
Potret Anies Baswedan dan Ridwan Kamil

KAMAKAMU – Pakar politik Ujang Komarudin mengungkapkan bahwa dinamika politik dalam Pilgub Jakarta masih sangat fluktuatif.

Hal ini terutama dipengaruhi oleh kesiapan Partai Golkar mengusung Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur di Jawa Barat.

Ujang memperkirakan bahwa keputusan Golkar ini bisa membuka peluang bagi Ridwan Kamil (RK) untuk maju sebagai calon gubernur Jakarta.

Dia menyatakan bahwa jika RK maju di Jakarta, ia mungkin akan berhadapan dengan Anies Baswedan.

5 Pemain Bola Paling Kuat di Dunia

Meskipun hingga saat ini, kepastian pencalonan Anies masih belum jelas.

“Mau tidak mau, Ridwan Kamil tampaknya akan dipertimbangkan untuk maju di Jakarta melawan Anies Baswedan,” kata Ujang kepada wartawan pada Minggu malam, 4 Agustus 2024.

Ujang juga mengomentari tentang gagasan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin membentuk KIM Plus dalam Pilgub Jakarta.

KIM adalah koalisi partai yang didukung oleh Presiden Jokowi dan mampu memenangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.

Menurut Ujang, jika KIM Plus benar-benar terealisasi, hal ini bisa mempersulit langkah Anies.

11 Tanda-Tanda Cewek Lagi Ngetes Kamu

“Implementasi KIM Plus bisa membuat Anies tidak memiliki peluang untuk maju,” lanjut Ujang yang juga memimpin Indonesia Political Review (IPR).

Ujang berpendapat demikian karena PKB, Nasdem, dan PKS mungkin akan bergabung ke KIM.

Dia mencatat perubahan sikap Nasdem yang terbaru, dimana sebelumnya Nasdem mendukung Anies, namun kemudian ada pernyataan dari elite Nasdem yang menyatakan belum tentu mendukung Anies.

“Minggu lalu Nasdem mendukung Anies di kantor DPP, tetapi kemudian Sahroni mengatakan Nasdem belum tentu mendukung Anies,” jelas Ujang.

Selain itu, Ujang juga menyoroti pernyataan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di acara PKB yang mengisyaratkan kemungkinan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Jika Nasdem, PKB, dan PKS bergabung ke KIM Plus, Anies mungkin tidak akan mendapatkan dukungan partai, kecuali dari PDIP,” tambah Ujang.

Menurutnya, PDIP sebagai partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri memiliki kemungkinan untuk mendukung Anies, tetapi juga bisa tidak.

Catat! Kalau Cewek Chat Begini Tandanya Dia Suka

“Dengan demikian, situasi politik sangat dinamis. Mungkin ada dua poros, yaitu poros RK dan poros Anies, asalkan Anies mendapatkan koalisi,” kata Ujang.

Dia menekankan bahwa agar Anies bisa maju, dukungan dari partai seperti PKS dan Nasdem harus solid.

“Saat ini belum ada surat rekomendasi dari Nasdem,” ungkapnya.

Ujang juga khawatir bahwa Pilgub Jakarta nantinya bisa hanya diikuti oleh satu calon melawan kotak kosong, jika Anies tidak bisa maju.

“KIM Plus mungkin terjadi, dan RK bisa melawan kotak kosong jika Anies gagal maju,” kata dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu.

Ujang menambahkan bahwa meskipun Anies unggul dalam survei, hal itu tidak menjamin ia bisa maju di Jakarta, terutama karena elektabilitasnya belum mencapai 50 persen.

“Kita lihat saja perkembangan politik ke depan,” tutup Ujang.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 + 5 =
Powered by MathCaptcha