KAMAKAMU – Peter Lynch, salah satu investor legendaris, pernah membagikan beberapa mindset yang menurutnya sangat berbahaya dalam berinvestasi saham. Mindset-mindset ini seringkali membuat investor mengambil keputusan yang salah dan merugi. Dalam artikel ini, kita akan membahas 4 mindset bodoh yang perlu dihindari saat berinvestasi saham.
1. Saham yang Sudah Turun Banyak Tidak Akan Turun Lagi
Dilansir dari YouTube QualityInvesting Banyak investor berpikir bahwa jika harga suatu saham sudah turun drastis, maka harganya tidak akan turun lagi.
Anggapan ini seringkali salah. Contohnya adalah saham HM Sampoerna yang pada tahun 2020 mengalami penurunan harga yang sangat tajam. Meski begitu, harga sahamnya masih terus turun hingga beberapa tahun kemudian.
Cara Konsisten Tanpa Drama Menjalankan Resolusi Awal Tahun 2025
Hal ini menunjukkan bahwa fundamental perusahaan yang memburuklah yang menyebabkan penurunan harga saham tersebut, bukan seberapa jauh harga sahamnya sudah turun.
2. Saham yang Sudah Naik Banyak Tidak Akan Naik Lagi
Sebaliknya, ada juga investor yang berpikir bahwa jika harga suatu saham sudah naik sangat tinggi, maka harganya tidak akan naik lagi. Padahal, jika fundamental perusahaan terus membaik dan valuasinya masih menarik, harga saham bisa terus naik.
Contohnya adalah saham INKP yang pada tahun 2017 mengalami kenaikan yang sangat signifikan, namun kemudian terus naik lagi hingga beberapa tahun berikutnya.
3. Harga Saham Akan Selalu Kembali ke Harga Awalnya
Banyak investor percaya bahwa harga saham yang sudah turun akan selalu kembali ke harga awalnya. Anggapan ini tidak selalu benar.
Harga saham akan kembali ke harga awalnya jika fundamental perusahaan membaik. Namun, jika fundamental perusahaan terus memburuk, harga saham bisa terus turun.
4. Jangan Sabar Menunggu Kenaikan Harga Saham
Seringkali, investor terlalu cepat menjual saham yang mereka miliki karena tidak sabar menunggu kenaikan harga. Padahal, jika perusahaan yang kita investasikan memiliki fundamental yang kuat, harga sahamnya pasti akan naik pada akhirnya.
Peter Lynch sendiri pernah mengalami hal ini. Ia menjual saham perusahaan yang bagus karena tidak sabar menunggu kenaikan harganya.
Kesimpulan
Dari keempat mindset di atas, kita bisa belajar bahwa dalam berinvestasi saham, kita harus lebih fokus pada fundamental perusahaan daripada hanya melihat pergerakan harga saham.
Jangan terjebak pada psikologi pasar dan selalu lakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.*