KAMAKAMU – Memasuki tahun baru 2025, semangat baru sering kali muncul, mendorong banyak orang membuat resolusi untuk memperbaiki hidup.
Namun, data menunjukkan bahwa 80% orang gagal mewujudkan resolusi tahun barunya.
Lebih mengejutkan, sebagian besar kegagalan terjadi pada bulan Februari. Mengapa begitu sulit untuk mempertahankan resolusi?
10 Destinasi Wisata Hits di Bandung yang Wajib Kamu Kunjungi
Dilansir dari YouTube Garvin Goei Artikel ini akan mengupas faktor penyebab dan solusi berdasarkan pendekatan ilmiah, khususnya konsep Tiny Habits dari BJ Fogg, seorang profesor psikologi perilaku dari Stanford University.
Motivasi
Motivasi menjadi pondasi dalam mewujudkan resolusi. Motivasi terbagi menjadi dua jenis: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik berasal dari keinginan internal, seperti menjadi versi terbaik diri sendiri.
Motivasi ekstrinsik dipengaruhi oleh faktor luar, seperti keinginan mendapatkan pujian atau mengikuti tren.
Banyak resolusi tahun baru didasari motivasi ekstrinsik, misalnya, ingin memiliki tubuh ideal hanya karena melihat orang lain memamerkannya di media sosial.
Motivasi seperti ini seringkali kurang kuat dan tidak bertahan lama. Solusinya? Tambahkan elemen motivasi intrinsik.
Contoh: jika ingin memiliki tubuh sehat, fokuskan pada manfaat seperti merasa lebih energik atau meningkatkan rasa percaya diri.
Realistis dan Sesuai Kapasitas
Sering kali, resolusi gagal karena terlalu ambisius. Misalnya, seseorang yang memiliki jadwal kerja padat ingin berolahraga satu jam setiap hari.
Hal ini bisa sulit dicapai karena keterbatasan waktu dan energi.
Solusi sederhana adalah menyesuaikan resolusi dengan kemampuan.
Jika waktu terbatas, fokuslah pada langkah kecil yang lebih realistis, seperti berolahraga ringan di rumah selama 10 menit.
Pemicu
Selain motivasi dan kemampuan, keberhasilan resolusi juga dipengaruhi oleh pemicu. Pemicu adalah sinyal yang memotivasi seseorang untuk bertindak.
Contohnya, menempatkan sepatu olahraga di tempat yang terlihat bisa menjadi pengingat untuk berolahraga.
Cara Membangun Kebiasaan Berbasis Identitas
BJ Fogg merekomendasikan untuk membangun resolusi berbasis identitas. Artinya, jadikan resolusi bagian dari diri kamu.
Contoh: jika ingin membaca lebih banyak buku, tanamkan identitas sebagai seseorang yang mencintai literasi.
Ketika resolusi terintegrasi dengan identitas, usaha untuk mencapainya akan terasa lebih alami dan berkelanjutan.
Tips Memulai Resolusi yang Efektif
Fokus pada motivasi intrinsik. Tentukan alasan mendalam yang relevan dengan kehidupan kamu.
Tetapkan langkah kecil. Jangan terlalu ambisius, mulai dari perubahan kecil yang mudah dilakukan.
Ciptakan lingkungan mendukung. Susun pemicu untuk membantu kamu mengingat dan melakukan resolusi.
Integrasikan dengan identitas diri. Jadikan resolusi sebagai bagian dari kepribadian kamu.
Dengan memahami penyebab dan strategi ini, peluang kamu untuk mewujudkan resolusi tahun baru akan semakin besar.
Tahun ini, ubahlah cara kamu mendekati resolusi dengan lebih realistis dan terarah. Selamat mencoba.*