Mau Menjalankan Marketing B2B? Catat Hal Ini agar Tidak Salah Langkah

  • Bagikan
Ilustrasi marketing b2b Freepik rawpixel com
Ilustrasi marketing b2b Freepik rawpixel com

KAMAKAMU – Pernahkah kamu bertanya-tanya, apa sih perbedaan mendasar antara marketing B2B dan B2C?

Meskipun esensinya sama, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam strategi marketing B2B agar bisnismu sukses. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Trik Brand Life Triangle, Bikin Iklan Bisnis Lebih Efektif 

Memahami Esensi Marketing B2B

Dilansir dari YouTube Marketeers TV pada dasarnya, marketing B2B dan B2C memiliki esensi yang sama, yaitu tentang manusia. Manusia berpikir dengan cara yang sama, sehingga prinsip marketing pun serupa.

Namun, aplikasinya bisa berbeda. Dalam B2B, kemampuan orang yang terlibat sedikit berbeda.

Karena tidak banyak bertemu langsung dengan konsumen, kemampuan berpikir strategis lebih diutamakan.

Sementara dalam B2C, kemampuan eksekusi langsung juga sangat penting.

Membangun Funnel yang Efektif

Dalam marketing B2B, kamu perlu membangun funnel yang efektif, mulai dari exposure, leads, meeting, purchase, hingga retain.

Banyak orang fokus memperbesar output dengan memperbesar exposure. Padahal, meningkatkan konversi di setiap tahapan funnel bisa lebih efisien.

Misalnya, meningkatkan konversi dari 10% menjadi 15% akan lebih efektif daripada meningkatkan exposure dari 1.000 menjadi 1.500 dengan konversi tetap 10%.

Meningkatkan Exposure dan Availability Heuristic

Exposure yang konsisten akan membuat brandmu selalu terlihat dan familiar di mata calon klien. Hal ini akan meningkatkan konversi di setiap tahapan funnel.

Selain itu, manfaatkan availability heuristic, yaitu kecenderungan orang untuk memilih sesuatu yang familiar dan mudah diakses.

Contohnya, orang lebih memilih membeli Aqua daripada merek air mineral lain, meskipun yang tersedia adalah merek lain.

Membangun Social Proof yang Kuat

Social proof sangat penting dalam marketing B2B. Orang cenderung memilih perusahaan yang direkomendasikan banyak orang atau perusahaan besar.

Cantumkan daftar klien besar di website atau materi marketingmu. Referral juga merupakan salah satu strategi marketing yang paling efektif.

Menciptakan Persepsi Kualitas dan Leadership

Persepsi adalah realitas di benak konsumen. Bangun persepsi positif tentang brandmu dengan menunjukkan kualitas dan leadership.

Ingat, brand yang baik pada akhirnya akan dihadapkan dengan realitas. Jika persepsi dan realitas tidak sejalan, maka realitaslah yang akan lebih dipercaya.

Menunjukkan Autentisitas dan Kepedulian

Autentisitas sangat penting dalam B2B. Tunjukkan bahwa kamu benar-benar peduli dengan masalah klien, bukan hanya targetmu sendiri.

Klien akan merasa dihargai dan loyal jika kamu tulus membantu mereka.

Memastikan Proses Closing yang Mudah

Proses closing yang mudah akan membuat klien lebih nyaman dan yakin untuk bekerja sama denganmu. Pastikan prosesnya tidak terlalu rumit atau berbelit-belit.

Kesimpulan

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, kamu dapat membangun fondasi yang kuat untuk marketing B2B bisnismu. Ingat, kunci suksesnya adalah memahami esensi B2B, membangun funnel yang efektif, meningkatkan exposure, membangun social proof, menciptakan persepsi kualitas, menunjukkan autentisitas, dan memastikan proses closing yang mudah.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

75 + = 85
Powered by MathCaptcha