KAMAKAMU – Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp87 miliar untuk peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia HUT RI di Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur.
Jumlah ini mengalami kenaikan signifikan dibandingkan dengan anggaran upacara HUT RI tahun lalu yang dilaksanakan di Jakarta sebesar Rp53 miliar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan peningkatan anggaran tersebut disebabkan pelaksanaan peringatan HUT RI yang dilakukan di dua lokasi, yaitu Jakarta dan IKN.
Jokowi Kirim Undangan ke Megawati Hadiri HUT RI di IKN
Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa terbatasnya infrastruktur di IKN menjadi faktor lain yang menyebabkan anggaran membengkak.
Hal ini mengharuskan pemerintah untuk mengalokasikan dana lebih besar untuk biaya transportasi dan akomodasi bagi para tamu undangan.
Menanggapi hal ini, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Netty Prasetiyani, memberikan kritik terhadap sikap pemerintah yang menganggap wajar peningkatan anggaran tersebut.
Netty menyatakan bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran, sehingga penggunaan anggaran yang begitu besar perlu dipertimbangkan dengan lebih bijak.
“Di mana kewajarannya? Saat ini kondisi rakyat sedang mengalami kesulitan akibat badai PHK, mengapa negara justru menghamburkan uang untuk seremoni?” ketus Netty Prasetiyani dalam keterangan resminya, dilansir pada Rabu 15 Agustus 2024.
Netty mengungkapkan kenaikan anggaran tersebut karena disebabkan infrastruktur yang belum siap dan terkesan dipaksakan.
Bahkan, Netty menyebut jika upacara kemerdekaan Republik Indonesia hanya gensi semata.
“Tentu saja biayanya bengkak karena infrastruktur belum siap tapi sudah dipaksakan untuk membuat acara di IKN. Apakah demi gengsi semata maka uang negara dikeluarkan jor-joran?!,” tegasnya.
Selain itu, pemerintah juga seharusnya menyelesaikan permasalahan yang terjadi di masyarakat, bukan malah membuat kegiatan seremonial yang menguras anggaran negara.*