KAMAKAMU – Mendapatkan endorse dari brand ternama tentu menjadi impian banyak pengguna media sosial, terutama bagi mereka yang aktif dalam dunia digital marketing dan personal branding.
Namun, tidak semua akun mudah mendapatkan tawaran kerja sama.
Ada beberapa faktor yang membuat akun media sosial sulit mendapatkan endorse.
Tips Beriklan di TikTok Ads Manager agar Lebih Cuan
Jika akun belum banyak dilirik brand, berikut beberapa alasan utama yang perlu diperhatikan.
1. Kualitas Konten yang Kurang Menarik
Dilansir dari YouTube Upgraded salah satu alasan utama mengapa akun media sosial sulit mendapatkan endorse adalah kualitas konten yang kurang menarik.
Konten yang monoton, kurang inovatif, atau tidak memiliki storytelling yang kuat cenderung tidak menarik perhatian brand.
Selain itu, copywriting yang lemah serta kurangnya elemen visual yang menarik, seperti desain grafis atau video yang diedit dengan baik, juga menjadi faktor yang memengaruhi.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kualitas konten agar lebih engaging dan relevan dengan audiens.
2. Kurangnya Konsistensi dalam Posting
Konsistensi adalah kunci dalam membangun kehadiran di media sosial.
Jika akun jarang mengunggah konten, maka peluang untuk mendapatkan brand deals juga semakin kecil.
Algoritma media sosial lebih menyukai akun yang aktif dan rutin mengunggah konten.
Oleh karena itu, buatlah jadwal posting yang teratur dan pastikan selalu berinteraksi dengan audiens agar engagement tetap tinggi.
3. Jumlah Followers di Bawah 10.000
Meskipun tidak mutlak, jumlah followers juga berpengaruh dalam mendapatkan endorsement.
Dari pengamatan, akun dengan lebih dari 10.000 pengikut cenderung lebih mudah menarik perhatian brand.
Hal ini karena angka tersebut sering dijadikan sebagai indikator awal dalam menilai kredibilitas akun.
Namun, perlu diingat bahwa engagement rate yang tinggi juga menjadi faktor penting dibanding sekadar jumlah followers.
4. Minimnya Interaksi dengan Audiens
Brand tidak hanya mencari akun dengan jumlah followers yang besar, tetapi juga memperhatikan engagement rate.
Jika akun memiliki banyak followers tetapi minim interaksi seperti komentar, likes, atau shares, maka peluang mendapatkan endorse juga semakin kecil.
Oleh karena itu, penting untuk membangun komunitas yang aktif dengan selalu membalas komentar, mengadakan sesi tanya jawab, atau membuat konten interaktif.
5. Tidak Memiliki Niche yang Jelas
Brand lebih suka bekerja sama dengan akun yang memiliki niche atau tema yang spesifik.
Jika akun terlalu general dan tidak memiliki fokus tertentu, maka brand akan kesulitan dalam menyesuaikan produk atau layanan mereka dengan audiens akun tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk menentukan niche yang sesuai dengan minat dan keahlian agar lebih mudah menarik brand yang relevan.
6. Kurangnya Pemanfaatan Hashtag dan SEO Sosial Media
Hashtag dan optimasi media sosial (SEO) juga berperan penting dalam meningkatkan visibilitas akun.
Menggunakan hashtag yang relevan dapat membantu konten menjangkau audiens yang lebih luas.
Selain itu, menulis deskripsi dan caption yang mengandung kata kunci tertentu dapat meningkatkan peluang konten muncul di pencarian media sosial.
7. Tidak Memanfaatkan Fitur Media Sosial Secara Maksimal
Banyak media sosial menyediakan fitur-fitur seperti Instagram Reels, TikTok For You Page, atau YouTube Shorts yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan jangkauan konten.
Akun yang hanya mengandalkan feed biasa tanpa mencoba fitur baru biasanya lebih sulit berkembang.
Oleh karena itu, gunakan berbagai fitur yang tersedia untuk meningkatkan eksposur akun.
Kesimpulan
Mendapatkan endorsement dari brand bukanlah sesuatu yang instan.
Dibutuhkan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas konten, menjaga konsistensi posting, serta membangun interaksi dengan audiens.
Selain itu, memiliki niche yang jelas dan memanfaatkan fitur media sosial juga dapat meningkatkan peluang akun untuk dilirik oleh brand. Dengan memperbaiki faktor-faktor di atas, peluang mendapatkan endorsement pun akan semakin besar.*
