Jualan Sate Maranggi di ShopeeFood, GrabFood, GoFood? Ini Cara Hitung Harga Jual Biar Tetap Untung!

  • Bagikan
Ilustrasi sate maranggi Freepik Jcomp
Ilustrasi sate maranggi Freepik Jcomp

KAMAKAMU – Buat kamu yang lagi berencana untuk jualan Sate Maranggi basah yang lezat di platform online food delivery kayak ShopeeFood, GrabFood, atau GoFood, pasti salah satu hal yang bikin pusing adalah nentuin harga jual, kan? 

Apalagi, biasanya ada sistem bagi hasil atau sharing profit dengan platform. Nah, biar kamu nggak salah hitung dan tetap untung, sini merapat! Kita bahas tuntas cara nentuin harga jual yang pas.

Intinya, kamu pengen kan, uang yang kamu terima dari penjualan online itu setidaknya sama dengan harga jual offline Sate Maranggi basah kamu?

Rumus Harga Jual Ayam Geprek di ShopeeFood, GrabFood, dan GoFood 2025

Nah, ada rumus simpel yang bisa kamu pakai. Anggap aja platform online itu mengenakan fee atau komisi dalam bentuk persentase dari harga jual online kamu.

Rumus Dasar dengan Contoh Teknis

Misalnya, platform mengenakan sharing profit sebesar 20%. Ini artinya, dari setiap penjualan online, kamu cuma nerima 100% – 20% = 80% atau dalam bentuk desimal 0,8 dari harga jual online yang kamu tetapkan. Dalam terminologi bisnis, ini bisa diartikan bahwa net revenue yang kamu terima adalah 80% dari gross revenue penjualan online.

Contoh Penerapan Rumus (Sharing Profit 20%)

Biar makin kebayang, gini deh simulasinya. Misalkan, harga jual Sate Maranggi basah offline kamu itu Rp20.000 per porsi. Kalau kamu mau jual di GrabFood dengan sharing profit 20%, maka harga yang harus kamu cantumin di aplikasi adalah:

Harga Jual Offline / 0,8 = Harga Jual Online

Rp20.000 / 0,8 = Rp25.000

Coba kita cek lagi: Rp25.000 (harga jual online) – (20% x Rp25.000) = Rp25.000 – Rp5.000 = Rp20.000. Pas, kan? Jadi, dengan mencantumkan harga Rp25.000 di aplikasi, kamu tetap dapat Rp20.000 setelah dipotong sharing profit.

Gimana Kalau Sharing Profit-nya Beda? (Contoh 25%)

Nah, kalau misalnya sharing profit-nya 25%? Tenang, rumusnya juga nggak jauh beda:

Harga Jual Offline / 0,75 = Harga Jual Online

Kenapa dibagi 0,75? Sama kayak tadi, kalau sharing profit-nya 25%, berarti bagian kamu adalah 100% – 25% = 75% atau 0,75 dari harga jual online.

Contoh Penerapan (Sharing Profit 25%)

Misalnya, harga jual Sate Maranggi basah offline kamu tetap Rp20.000. Dengan sharing profit 25%, harga online-nya jadi:

Rp20.000 / 0,75 = Rp26.666,67

Kamu bisa bulatkan harga ini sesuai strategi kamu, misalnya jadi Rp27.000. Coba kita cek: Rp27.000 – (25% x Rp27.000) = Rp27.000 – Rp6.750 = Rp20.250. Lumayan kan, masih ada sedikit lebihnya.

Perhitungan Bahan Baku dan Biaya Lainnya

Tapi ingat ya, rumus di atas baru memperhitungkan sharing profit. Kamu juga wajib banget menghitung dengan cermat semua biaya produksi Sate Maranggi basah kamu, mulai dari harga daging, bumbu-bumbu, tusuk sate, kemasan, sampai biaya operasional lainnya. Dalam akuntansi biaya, ini dikenal sebagai Cost of Goods Sold (COGS) dan biaya operasional.

Menentukan Harga Jual Offline yang Tepat

Sebelum menentukan harga jual online, pastikan dulu harga jual offline kamu sudah menguntungkan dan menutupi semua biaya produksi serta memberikan margin keuntungan yang kamu inginkan.

Secara fundamental, harga jual offline kamu harus lebih besar dari total biaya per unit produk ditambah margin keuntungan yang ditargetkan.

Jangan Lupakan Promo dan Strategi Harga Lainnya!

Terakhir, perlu diingat bahwa rumus-rumus tadi berlaku kalau kamu hanya ingin menaikkan harga untuk menutupi biaya sharing profit.

Kalau kamu ikut berbagai promo menarik yang ditawarkan platform, tentu perhitungan harganya bisa berbeda lagi.

Jadi, selalu perhatikan detail setiap promo dan sesuaikan strategi harga jualan Sate Maranggi basah kamu ya! Dengan perhitungan yang matang, jualan online pasti makin cuan.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

55 + = 65
Powered by MathCaptcha