Jokowi Perintahkan Luhut ‘Tempel’ Prabowo, RK Diuntungkan di Jakarta

  • Bagikan
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan / Doc. RRI

KAMAKAMU – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto memiliki hubungan erat yang terus ditekankan oleh beberapa elite pemerintah, termasuk Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Presiden Jokowi memerintahkan Luhut untuk tetap mendampingi dan memberikan nasihat kepada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

“Pak Presiden meminta saya agar tetap berkomunikasi dengan Pak Prabowo, dan saya sudah menyatakan siap,” kata Luhut pada Rabu 7 Agustus 2024.

Jokowi ingin memastikan pemerintahan yang akan datang berjalan lancar dan semua janji kepada rakyat Indonesia terealisasi tanpa hambatan.

Luhut juga mengajak masyarakat untuk mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Luhut merasa optimis bahwa pasangan Prabowo-Gibran bisa mewujudkan janji-janji kampanye mereka.

“Mari kita dukung pemerintahan yang baru. Memang tidak akan sempurna, tapi saya optimis karena saya punya pengalaman sebagai Kepala Staf Presiden pada 2014,” ujarnya.

Pengamat politik Refly Harun menilai sinergi antara kepentingan Jokowi dan Prabowo akan menguntungkan Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil diisukan akan sangat diuntungkan dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

Refly mengatakan bahwa strategi tersebut bertujuan menghentikan Anies Baswedan sebelum Pilkada DKI Jakarta 2024, karena Anies berpotensi menjadi kandidat kuat untuk Pilpres 2029.

“Strategi untuk memenangkan Ridwan Kamil selaras dengan kepentingan Jokowi dan Prabowo. Keduanya tidak ingin Anies menang dan bersinar kembali pada 2029. Mereka tidak ingin Anies menjadi simbol perubahan besar, sehingga Anies harus dihentikan,” ujar Refly, dikutip dari YouTube KEREN CADAS CHANNEL, Selasa 6 Agustus 2024.

Survei Indikator menunjukkan bahwa Anies Baswedan unggul dalam simulasi top of mind Pilkada DKI Jakarta 2024, dengan 39,7% responden memilihnya secara spontan.

“Ini adalah pemilih kuat, karena mereka bisa menyebutkan nama calon gubernur tanpa kami beri tahu nama-nama yang akan maju,” kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya secara daring, Kamis 25 Juli 2024, dikutip dari databoks.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, berada di posisi kedua dengan 23,8% suara, diikuti oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dengan 13,1%.

Survei ini melibatkan 800 responden di Jakarta yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dipilih melalui metode multistage random sampling.

Pengumpulan data dilakukan pada 18-26 Juni 2024 melalui wawancara. Margin of error survei sekitar 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sebanyak 16,1% responden dalam simulasi top of mind tidak menjawab atau tidak tahu siapa calon gubernur yang akan dipilih.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 3 = 5
Powered by MathCaptcha