KAMAKAMU – Rencana calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, untuk menghadirkan “mobil curhat” jika terpilih, telah menimbulkan berbagai tanggapan.
Salah satunya datang dari Samanta Elsener, seorang psikolog dari Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia (PP HIMPSI).
Menurut Samanta, meskipun ide mobil curhat terdengar menarik, kebutuhan masyarakat tidak cukup hanya dipenuhi dengan layanan curhat atau terapi bicara semata.
Ridwan Kamil Sorot Aksi Mahasiswa di Senayan: Saya Senang!
Lebih dari itu, masyarakat memerlukan program-program yang berkelanjutan dan dapat diakses dengan mudah.
Samanta menjelaskan bahwa program berkelanjutan seperti akses BPJS gratis ke psikolog di rumah sakit atau puskesmas sangat penting.
Selain itu, ia menekankan perlunya fasilitas olahraga dan ruang terbuka hijau di Jakarta.
“Program olahraga dan memperbanyak fasilitas terbuka hijau agar masyarakat lebih memiliki pilihan untuk menghabiskan waktu di alam terbuka yang sehat kualitas udaranya,” ujar Samanta pada Selasa 3 September 2024.
Samanta juga menambahkan, penelitian telah membuktikan bahwa semakin sering seseorang bergerak, semakin sehat jiwa dan raganya.
Standar Pelayanan Psikologis
Jika ide mobil curhat ini benar-benar diwujudkan, Samanta mengingatkan bahwa standar ruangan dan etika dalam pelayanan psikologis harus tetap dijaga.
“Kalau dengan konsep mobil curhat, apakah Pak Ridwan dapat memastikan mobilnya nyaman dengan standar luas dan dekorasi ruangan yang sesuai standar ruang konsultasi?” tanya Samanta.
Ia berpendapat bahwa memperbanyak psikolog yang berpraktik di puskesmas, rumah sakit, dan sekolah akan lebih efektif. Bahkan, layanan psikologis bisa diperluas hingga ke tingkat kelurahan, agar masyarakat lebih mudah mengakses konsultasi secara gratis melalui BPJS.
Selain Samanta, Kasandra Putranto, seorang Psikolog Klinis yang juga merupakan jebolan Abang None Jakarta tahun 1989, menyampaikan pandangan serupa.
Kasandra mengapresiasi perhatian Ridwan Kamil terhadap kesehatan mental di Jakarta. Namun, ia juga memberikan catatan penting.
“Kami juga mau mendukung ini. Tapi jangan hanya menjadi janji politik semata. Harus benar-benar untuk masyarakat Kota Jakarta yang kami harap bisa menjadi lebih baik,” tegas Kasandra.
Kasandra menyoroti efektivitas waktu konseling di dalam mobil. Ia menyarankan agar dibuat aplikasi online gratis yang memungkinkan masyarakat untuk melakukan konseling kapan saja dan di mana saja.
Menurutnya, hal ini akan memberikan fleksibilitas dan kenyamanan yang lebih besar bagi masyarakat. Ide aplikasi ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang lebih efektif dibandingkan dengan mobil curhat.*
