Jelang Pilkada 2024, Provinsi Bali Masuk Kategori Rawan

  • Bagikan
Bali Termasuk Kategori daerah Rawan Pemilu 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Bali Termasuk Kategori daerah Rawan Pemilu 2024 / Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

KAMAKAMU – Provinsi Bali telah dikategorikan sebagai wilayah rawan sedang dalam Pilkada Serentak 2024 oleh Bawaslu dan Mabes Polri.

Inspektur Jenderal Polisi Daniel Adityajaya, Kepala Kepolisian Daerah Bali, menegaskan bahwa meskipun Bali tidak masuk dalam kategori rawan tinggi, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.

“Sesuai dengan indeks potensi kerawanan pilkada dari Bawaslu dan Mabes Polri, Bali masuk kategori rawan sedang,” ujar Daniel setelah memimpin apel kesiapan pasukan dalam Operasi Mantap Brata Agung-2024 di Denpasar.

Waspada terhadap Berbagai Ancaman

Daniel menekankan pentingnya tidak meremehkan potensi ancaman, mulai dari yang sederhana hingga yang paling ekstrim seperti ancaman bom dan penyanderaan.

Alhamdulillah, DPR RI Tak Jadi Sahkan RUU Pilkada 2024

Untuk itu, Polda Bali telah melaksanakan simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) guna menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi selama Pilkada.

Kolaborasi dengan TNI

Polda Bali tidak bekerja sendiri. Mereka berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti KPU, Bawaslu, BIN Bali, TNI, pemerintah daerah, dan pecalang desa adat.

Sinergi ini penting untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya Pilkada di seluruh Bali.

Ribuan Personel Gabungan untuk Pengamanan

Untuk menjaga keamanan selama Pilkada, Polda Bali telah menyiapkan lebih dari 7.000 personel gabungan.

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan, menyatakan bahwa total personel yang akan dikerahkan mencapai 7.521 orang.

Jumlah ini termasuk 2.147 personel yang akan difokuskan untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.

Penjagaan Ketat di Kabupaten/Kota

Setiap kabupaten dan kota di Bali juga akan dijaga ketat.

Polresta Denpasar, misalnya, akan menyiagakan 800 personel untuk pemilihan wali kota, sementara Polres Buleleng akan menyiagakan 760 personel untuk pemilihan bupati.

Masing-masing polres sudah menentukan jumlah personel sesuai dengan kebutuhan pengamanan di wilayah mereka.

Strategi Penempatan Personel di TPS

Pada saat pemungutan suara, personel Polda Bali akan ditempatkan di berbagai TPS sesuai kebutuhan setiap polres.

“Pada tahap pemungutan suara, personel akan disebar untuk membantu pengamanan sesuai permintaan masing-masing Polres,” jelas Jansen.

Dalam persiapan menghadapi Pilkada, Polda Bali telah melakukan berbagai latihan, termasuk Latpraops pada 18 Agustus 2024.

Latihan ini bertujuan untuk memastikan semua personil memahami prosedur operasi standar (SOP) selama pengamanan berlangsung.

Simulasi Sistem Pengamanan Kota

Pada 22 Agustus 2024, Polda Bali menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota yang melibatkan 2.147 personel gabungan dari berbagai instansi.

Simulasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh personel serta peralatan yang diperlukan selama Pilkada.

Operasi Mantap Brata Agung-2024 memiliki tahapan pengamanan yang sudah direncanakan.

Mulai dari pengumuman dan pendaftaran calon pada akhir Agustus, kampanye yang akan dimulai pada akhir September, hingga pengamanan pada hari pemungutan suara pada 27 November 2024.

Polri berkomitmen untuk tetap netral selama proses Pilkada berlangsung. Jansen mengajak seluruh masyarakat Bali untuk mendukung Pilkada yang aman dan damai.

“Mari kita bersama ciptakan Pilkada yang sejuk, aman, dan damai sehingga Bali tetap ajeg,” pungkasnya.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

60 − 59 =
Powered by MathCaptcha