KAMAKAMU – Memulai bisnis kecil impianmu memang butuh keberanian, tapi jangan sampai semangatmu kandas di tengah jalan karena perhitungan modal awal yang kurang tepat.
Artikel ini akan memandumu langkah demi langkah dalam menghitung modal awal bisnis kecilmu, lengkap dengan tips hemat agar bisnismu bisa bertahan dan berkembang. Simak baik-baik ya!
Memulai bisnis sendiri memang terdengar keren dan menjanjikan. Akan tetapi, satu hal penting yang sering terlewat adalah perhitungan modal awal yang matang.
5 Langkah Mudah Kelola Uang Bisnis Tanpa Pusing Akuntansi
Jangan sampai bisnis yang sudah susah payah kamu rintis justru terpaksa gulung tikar karena kehabisan dana di tengah jalan.
Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang cara menghitung modal awal sangat krusial untuk menentukan apakah bisnismu akan bertahan atau tidak.
Mungkin kamu bertanya-tanya, sebenarnya berapa sih modal yang harus disiapkan dan untuk apa saja?
Kabar baiknya, cara menghitung modal awal bisnis itu sebenarnya tidak rumit kok. Secara garis besar, ada tiga komponen utama yang perlu kamu perhatikan.
Pertama, adalah modal yang hanya kamu keluarkan sekali di awal. Kedua, modal yang akan terus kamu butuhkan untuk operasional bisnis sehari-hari.
Ketiga, dan ini sering dilupakan, adalah dana cadangan untuk berjaga-jaga. Mari kita bahas satu per satu.
1. Hitung Modal Sekali Keluar
Dilansir dari YouTube Kelly Patricia Bagian pertama yang perlu kamu hitung adalah modal sekali keluar.
Ini meliputi semua barang atau aset yang perlu kamu beli di awal pendirian bisnis dan biasanya merupakan pengeluaran terbesar.
Meskipun begitu, kabar baiknya adalah aset-aset ini umumnya bisa kamu gunakan dalam jangka panjang.
Besaran modal ini tentu sangat bervariasi, tergantung pada jenis bisnis yang ingin kamu jalankan dan kebutuhannya.
Oleh sebab itu, sebelum menghitung, pastikan kamu sudah memiliki ide bisnis yang jelas.
Untuk mempermudah perhitungan, coba pikirkan apa saja peralatan dan perlengkapan yang kamu butuhkan untuk memulai bisnismu.
Misalnya, jika kamu berencana membuka bisnis dekorasi pesta, kamu mungkin membutuhkan perlengkapan bunga, hiasan, kain, meja, troli, hingga printer.
Selain itu, pertimbangkan juga tempat usaha. Jika bisnismu memerlukan lokasi fisik seperti kafe atau restoran, kamu perlu memikirkan biaya sewa (biasanya dibayar per tahun) atau bahkan pembelian tempat.
Jangan lupakan juga furniture dan perlengkapan lainnya untuk mengisi tempat usahamu.
Lebih lanjut, peralatan teknologi dan elektronik seperti laptop, printer, atau smartphone untuk keperluan administrasi dan promosi juga perlu masuk dalam perhitungan modal awal.
Tidak hanya itu, jika bisnismu memerlukan kendaraan operasional seperti motor atau mobil untuk pengiriman atau mobilitas, biaya ini juga harus dipertimbangkan. Terakhir, jangan lupakan biaya lisensi dan perizinan jika bisnis yang kamu jalankan membutuhkannya.
Jika modalmu terbatas, usahakan untuk memulai bisnis dari skala kecil atau bahkan dari rumah terlebih dahulu.
Dengan begitu, kamu bisa memanfaatkan peralatan yang sudah kamu miliki dan menekan biaya awal secara signifikan.
Misalnya, jika kamu ingin berjualan makanan, kamu bisa memulainya dari dapur rumahmu sebelum berinvestasi pada tempat yang lebih besar.
2. Hitung Modal Operasional
Setelah menghitung modal awal, langkah selanjutnya adalah memperkirakan modal operasional.
Ini adalah dana yang akan terus kamu butuhkan untuk menjalankan bisnis sehari-hari.
Beberapa komponen penting dalam modal operasional meliputi bahan baku untuk produksi (misalnya, susu, kopi, kemasan jika kamu berjualan minuman), biaya utilities seperti listrik, air, telepon, dan internet.
Selain itu, biaya promosi dan marketing juga penting untuk menjangkau pelanggan.
Ini bisa berupa budget iklan online, biaya cetak brosur, atau bahkan biaya pembuatan sampel produk.
Kemudian, pertimbangkan juga biaya transportasi, baik untuk pengiriman barang ke pelanggan maupun untuk keperluan operasional lainnya.
Terakhir, jika kamu memiliki karyawan, gaji mereka juga merupakan bagian dari modal operasional.
Idealnya, siapkan modal operasional untuk setidaknya 3 hingga 6 bulan ke depan.
Ini penting karena biasanya bisnis baru membutuhkan waktu untuk menghasilkan keuntungan yang stabil.
Dengan memiliki dana operasional yang cukup di awal, kamu bisa lebih tenang dalam mengembangkan bisnismu.
3. Siapkan Dana Cadangan
Langkah terakhir yang tak kalah penting adalah menyiapkan dana cadangan.
Dana ini berfungsi sebagai jaring pengaman untuk mengatasi biaya tak terduga atau kejadian di luar prediksi.
Sebagai contoh, mungkin saja peralatan yang kamu beli ternyata cepat rusak, atau penjualan di awal tidak sesuai harapan sehingga kamu membutuhkan dana tambahan untuk operasional.
Lantas, berapa idealnya dana cadangan yang perlu disiapkan? Idealnya, dana cadangan berkisar antara 3 hingga 6 bulan biaya operasional.
Namun, jika modalmu sangat terbatas, kamu bisa memulai dengan menyiapkan dana cadangan sebesar 10 hingga 20% dari total modal awal dan modal operasional yang sudah kamu hitung sebelumnya.
Contoh Perhitungan:
Misalnya, modal awal bisnismu adalah Rp30.000.000, dan perkiraan modal operasional bulananmu adalah Rp5.000.000.
Jika kamu menyiapkan modal operasional untuk 3 bulan, maka totalnya adalah Rp15.000.000.
Jadi, total modal awal dan operasional adalah Rp30.000.000 + Rp15.000.000 = Rp45.000.000.
Dengan asumsi kamu menyiapkan dana cadangan sebesar 15% dari total modal awal dan operasional, maka dana cadanganmu adalah 15% x Rp45.000.000 = Rp6.750.000.
Dengan demikian, total modal yang perlu kamu siapkan untuk bisnis contoh ini adalah Rp45.000.000 + Rp6.750.000 = Rp51.750.000.
Setelah mengetahui perkiraan modal yang kamu butuhkan, bukan berarti kamu bisa menghambur-hamburkan uang.
Justru di awal bisnis, kamu perlu pintar-pintar berhemat agar modalmu tidak cepat habis. Pertama, stok barang secukupnya saja.
Jangan langsung tergoda untuk menyimpan stok dalam jumlah besar jika penjualanmu belum pasti.
Kedua, gunakan kemasan yang sederhana dan terjangkau di awal. Kamu bisa meningkatkan kualitas kemasan seiring dengan perkembangan bisnismu.
Ketiga, maksimalkan penggunaan peralatan yang sudah kamu miliki. Coba cek di rumahmu, mungkin ada beberapa barang yang masih bisa dimanfaatkan untuk keperluan bisnismu.
Keempat, manfaatkan media sosial untuk berjualan dan promosi. Ini adalah cara paling murah dan efektif untuk menjangkau calon pelanggan. Kamu bahkan bisa memulai hanya dengan smartphonemu.
Kelima, pelajari cara mengelola keuangan bisnis dengan baik sejak awal. Ini adalah kunci utama agar bisnismu bisa bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
Pada akhirnya, jika modal yang kamu butuhkan ternyata lebih besar dari yang kamu miliki saat ini, kamu punya beberapa pilihan.
Kamu bisa menabung terlebih dahulu hingga modalmu mencukupi, atau kamu bisa memulai bisnismu dengan modal seadanya dengan memanfaatkan sumber daya yang kamu miliki saat ini.
Apalagi di era digital ini, banyak bisnis yang bisa dimulai hanya dengan modal smartphone. Jadi, jangan patah semangat dan teruslah belajar.*