KAMAKAMU – Pernahkah kamu tertarik untuk berinvestasi setelah melihat influencer favoritmu memamerkan gaya hidup mewahnya? Hati-hati, bisa jadi itu adalah jebakan investasi.
Banyak kasus penipuan investasi yang melibatkan influencer yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Padahal, di balik gemerlapnya dunia investasi, terdapat risiko yang perlu kita waspadai.
Tren Startup dan Investasi di Tahun 2025
Mengapa Investasi Bodong Mudah Menjerat Korban?
Dilansir dari YouTube HADISUB Salah satu alasan utama mengapa investasi bodong mudah menjerat korban adalah karena kurangnya literasi keuangan masyarakat. Banyak orang yang tercebur ke dalam jebakan investasi dengan iming-iming keuntungan besar tanpa memahami risiko yang sebenarnya.
Selain itu, influencer yang memiliki banyak pengikut juga sangat berpengaruh dalam mempengaruhi keputusan investasi seseorang.
Tanda-Tanda Investasi Bodong
1. Janji keuntungan yang tidak realistis
Jika ada penawaran investasi yang menjanjikan keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat, sebaiknya waspada.
2. Tekanan untuk segera memutuskan
Penipu seringkali menciptakan rasa urgensi agar korban segera berinvestasi tanpa berpikir panjang.
3. Tidak ada izin resmi
Pastikan platform atau produk investasi yang ditawarkan memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
4. Informasi yang tidak jelas
Jika informasi tentang produk investasi tidak jelas atau sulit dipahami, sebaiknya hindari.
Cara Mencegah Terjerat Investasi Bodong
- Pelajari dasar-dasar investasi dan pahami berbagai jenis produk investasi.
- Termasuk iklan yang dibuat oleh influencer. Cek kredibilitas penyedia produk investasi.
- Pastikan produk investasi yang ditawarkan telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
- Jika ragu, konsultasikan dengan financial advisor yang terpercaya.
- Investasi membutuhkan waktu dan kesabaran jadi Jangan Tergiur dengan Janji Cepat Kaya.
Kesimpulan
Investasi merupakan langkah yang bijak untuk masa depan finansial kita. Namun, kita perlu berhati-hati agar tidak terjebak dalam investasi bodong. Dengan meningkatkan literasi keuangan dan melakukan riset yang cukup, kita dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan aman.*