Hanya 1 Persen Bisnis yang Sukses dalam 5 Tahun Pertama? Ini Dia Biang Keladinya!

  • Bagikan
Ini dia biang keladi kenapa bisnis susah berkembang Freepik azerbaijan stockers
Ini dia biang keladi kenapa bisnis susah berkembang Freepik azerbaijan stockers

KAMAKAMU – Pernah dengar fakta “kejam” bahwa hanya sekitar 1% bisnis yang berhasil melewati 5 tahun pertama?

Data survei memang menunjukkan angka yang mencengangkan: 90% bisnis tutup di tahun pertama, dan dari sisa 10%, hanya 10% lagi yang bertahan hingga 5 tahun.

Lantas, apa sebenarnya yang membuat banyak pebisnis, terutama para pemula, gagal di tahun-tahun awal? Mari kita bedah bersama!

Wajib Tahu! 3 Fase Iklan di TikTok Shop Biar Jualanmu Laris Manis

1. Minimnya Pengetahuan dan Pengalaman

Dilansir dari YouTube Yohan Agustian Alasan paling klasik dan seringkali benar adalah kurangnya pengetahuan dan pengalaman.

Bukannya tanpa alasan, sistem pendidikan formal kita memang tidak secara khusus mengajarkan cara berbisnis atau berjualan sejak dini.

Sebagai contoh, pengalaman masa SMA dulu ketika mencoba berjualan celana, justru berujung pada razia barang dagangan di sekolah.

Ini menggambarkan bahwa lingkungan pendidikan pun belum tentu mendukung jiwa entrepreneurship..

Lebih lanjut, di era digital ini, berjualan online pun tidak sesederhana yang dibayangkan.

Ketika kamu mengatakan sedang berjualan online, tak jarang respons yang diterima justru meremehkan.

Padahal, di balik layar, seorang penjual online harus menguasai berbagai macam ilmu, mulai dari packaging yang memerlukan pemahaman logistik, pembuatan konten yang melibatkan seni fotografi dan videografi, hingga advertising yang membutuhkan kemampuan komunikasi, analisis data, dan bahkan copywriting.

Belum lagi aturan main di setiap platform seperti marketplace shopee, tiktok, tokopedia yang seringkali berubah dan bisa menjadi tantangan tersendiri.

2. Kurangnya Riset Pasar yang Mendalam

Kesalahan umum berikutnya adalah kurangnya riset pasar sebelum memulai berjualan.

Banyak pemula yang terjun dengan modal semangat semata, tanpa memahami kebutuhan pasar atau menganalisis kompetitor.

Padahal, riset pasar yang tepat sangat krusial untuk mengetahui produk apa yang dibutuhkan, bagaimana target pasar kamu, dan bagaimana strategi yang efektif untuk menjangkau mereka.

Meskipun begitu, melakukan riset pasar yang komprehensif memang membutuhkan biaya dan keahlian tersendiri.

Ada profesional yang menawarkan jasa riset produk dengan harga yang tidak murah.

Namun, ada alternatif yang lebih terjangkau, seperti memanfaatkan fitur iklan riset untuk menguji respons pasar terhadap produkmu sebelum melangkah lebih jauh.

3. Tidak Memiliki Unique Selling Point (USP)

Seringkali, bisnis gagal karena tidak memiliki Unique Selling Point (USP) yang kuat.

Ketika ditanya apa kelebihan produk mereka, jawabannya seringkaliNorma-Norma saja atau bahkan tidak tahu.

Mereka cenderung meniru produk yang sedang laris tanpa memahami apa yang membuat produk tersebut diminati konsumen.

Padahal, USP adalah pembeda produkmu dari kompetitor, alasan mengapa konsumen harus memilih produkmu.

Sekadar menambahkan fitur atau memperbanyak varian dari produk yang sudah ada belum tentu menciptakan USP yang menarik di mata konsumen.

Untungnya, ada layanan yang bisa membantu kamu menemukan USP yang tepat untuk produkmu.

4. Margin Keuntungan yang Terlalu Tipis

Margin keuntungan yang terlalu tipis juga bisa menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan bisnis.

Dengan margin tipis, akan sulit untuk mengalokasikan dana untuk pengembangan, pemasaran, atau bahkan sekadar bertahan dalam jangka panjang.

Sebagai contoh, sebuah buku dengan harga yang sangat terjangkau mungkin menarik banyak pembeli, tetapi jika marginnya terlalu kecil, keuntungan yang didapatkan tidak akan cukup untuk mengembangkan produk atau melakukan promosi yang efektif.

Inilah mengapa terkadang bisnis perlu menaikkan harga untuk menjaga keberlangsungan operasional dan pertumbuhan.

5. Gagal Mendatangkan Traffic ke Toko

Sebagus apapun produkmu, atau seunik apapun USP yang kamu miliki, semuanya akan sia-sia jika kamu tidak bisa mendatangkan traffic ke toko online atau offline kamu.

Traffic adalah kunci utama dalam bisnis.

Kamu perlu memahami berbagai cara untuk menarik perhatian calon konsumen, baik melalui konten yang menarik, live streaming, iklan berbayar, atau strategi pemasaran lainnya.

Ironisnya, ada pandangan yang keliru bahwa kualitas produk tidak penting asalkan traffic tinggi.

Meskipun mungkin menghasilkan penjualan dalam jangka pendek, strategi seperti ini cenderung tidak berkelanjutan dan berpotensi merugikan konsumen.

6. Solusi untuk Memuluskan Langkah Bisnismu

Lalu, adakah cara untuk meningkatkan persentase keberhasilan bisnis, terutama bagi para pemula?

Meskipun tidak ada jaminan, ada beberapa langkah yang bisa kamu ambil.

Pertama, teruslah belajar dan menambah pengetahuan tentang bisnis dan marketplace shopee, tiktok, tokopedia.

Kedua, manfaatkan program konsultasi atau pendampingan bisnis yang bisa membantumu menata strategi dan mengambil tindakan yang tepat sejak awal.

Program seperti ini akan membimbing bisnismu dari nol hingga berkembang.

Ketiga, jika kamu memiliki keterbatasan waktu, pertimbangkan untuk menggunakan layanan yang bisa membantu mengerjakan tugas-tugas operasional bisnismu secara bertahap dengan target yang jelas dan terukur.

Sekarang, giliran kamu!

Jika kamu sedang menjalankan usaha, coba ceritakan di kolom komentar di fase apa bisnismu saat ini, dan masalah apa yang sedang kamu hadapi.

Jangan lupa untuk like dan share artikel ini ke teman-temanmu yang juga sedang berjuang dalam dunia bisnis.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

29 − 21 =
Powered by MathCaptcha