KAMAKAMU – Pernahkah kamu merasa kontenmu sudah FYP (For Your Page) di TikTok atau platform lainnya, views-nya sudah ratusan ribu bahkan jutaan, tapi kok penjualan produkmu tetap zonk?
Jangan bingung, kamu tidak sendirian!
Kasus serupa pernah dialami seorang creator dengan jutaan pengikut dan views bulanan fantastis, namun omzet toko bajunya yang murah meriah hanya menyentuh angka 3 juta rupiah per bulan.
Lantas, kenapa hal ini bisa terjadi?
Yuk, kita bahas tuntas fenomena “FYP tapi kok enggak jadi duit” ini berdasarkan pengalaman nyata dan temukan solusinya!
Mau Penghasilan 100 Juta Pertama dari Afiliasi? Ini Cara Simpel untuk Pemula!
Mitos Views Tinggi Pasti Laris Manis
Dilansir dari YouTube Yohan Agustian Banyak yang beranggapan bahwa views yang tinggi dan jumlah pengikut yang besar otomatis akan mendatangkan banjir penjualan.
Namun, kenyataannya, menjadi content creator dan menjadi penjual online adalah dua jalur yang berbeda.
Tidak heran jika banyak influencer dengan akun besar justru tidak memiliki bisnis yang solid.
Ibaratnya seperti memancing, melempar kail tidak selalu berbuah ikan.
Pembeli vs Penonton
Salah satu alasan utama kenapa views tinggi tidak menjamin penjualan adalah karena pembeli dan penonton adalah dua kelompok yang berbeda.
Orang yang menonton kontenmu belum tentu tertarik untuk membeli produk yang kamu jual.
Sebagai contoh, penulis artikel ini sendiri pernah membuat buku untuk seller dan software untuk membantu penjualan di Shopee, namun angka penjualannya jauh berbeda dengan jumlah penonton videonya.
Artinya, tingkat konversi dari penonton menjadi pembeli tidak selalu tinggi.
Demografi Penonton vs Demografi Pembeli
Selain itu, kamu perlu memahami bahwa demografi penonton kontenmu bisa berbeda jauh dengan demografi target pembeli produkmu.
Ambil contoh, jika kamu membuat konten viral tentang mengkritik tim sepak bola, penontonmu mungkin adalah para penggemar sepak bola.
Meskipun di antara mereka ada yang berprofesi sebagai penjual, belum tentu mereka tertarik dengan produk yang kamu jual karena mereka mengenali kamu sebagai sosok pengkritik tim, bukan sebagai ahli dalam berjualan.
Kesalahan dalam menargetkan audiens ini bisa membuat branding-mu tidak selaras dengan produk yang kamu tawarkan.
Pentingnya Exposure Berulang dan Konsisten
Faktor lain yang memengaruhi tingkat penjualan adalah frekuensi exposure.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seseorang perlu melihat suatu produk atau brand minimal tujuh kali sebelum memutuskan untuk membeli.
Oleh karena itu, meskipun kontenmu viral sekali, jika tidak ada exposure berikutnya yang konsisten, orang akan mudah lupa dan tidak tertarik untuk membeli.
Bayangkan seperti bertemu seseorang yang menarik, jika hanya bertemu sekali, kemungkinan besar kamu akan melupakannya.
Namun, jika bertemu berulang kali dalam waktu singkat, ketertarikan bisa tumbuh.
Begitu juga dengan calon pembeli, mereka perlu melihat produkmu berulang kali agar tumbuh kepercayaan dan keinginan untuk membeli.
Membangun Kepercayaan Melalui Konten yang Relevan
Lebih lanjut, agar exposure berulang ini efektif, konten yang kamu sajikan sebaiknya relevan dengan produk yang kamu jual.
Contohnya, jika kamu ingin menjual perlengkapan seller, kontenmu sebaiknya berisi tips dan trik seputar penjualan online.
Dengan begitu, audiens yang melihatmu akan lebih percaya dengan keahlianmu di bidang tersebut dan lebih mungkin untuk membeli produk yang kamu tawarkan.
Durasi Interaksi dan Tingkat Kepercayaan
Terakhir, ada sebuah teori yang menyebutkan bahwa untuk mendapatkan penjualan senilai 100 dolar, calon pembeli idealnya menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk berinteraksi dengan kontenmu.
Interaksi ini bisa berupa menonton video secara keseluruhan atau menonton beberapa video secara bertahap.
Semakin banyak waktu yang dihabiskan audiens untuk berinteraksi dengan kontenmu, semakin besar kemungkinan mereka untuk merasa akrab, percaya, dan akhirnya membeli produkmu.
Lantas, adakah cara untuk memperbaiki situasi “FYP tapi penjualan zonk” ini?
Tentu saja ada!
Bagi kamu seorang content creator, penting untuk menganalisis akunmu secara mendalam, mulai dari jenis konten yang kamu buat hingga target audiens yang ingin kamu jangkau.
Jika kamu seorang seller, strategi yang kamu gunakan mungkin akan berbeda.
Jadi, jangan berkecil hati jika kontenmu sudah viral tapi penjualan masih belum sesuai harapan.
Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan.
Dengan memahami alasan-alasan di balik fenomena ini dan menerapkan strategi yang tepat, kamu bisa mengubah views menjadi cuan!
Jika kamu masih memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar.
Jangan lupa juga untuk bagikan artikel ini ke teman-temanmu yang mungkin mengalami masalah serupa.*