KAMAKAMU – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan pentingnya menghapus perbedaan antara pemain Timnas Indonesia hasil naturalisasi dan pemain lokal.
Menurut Erick, semua pemain Timnas memiliki tujuan yang sama, yaitu mengabdi demi kejayaan Indonesia di bidang sepak bola.
Sisi Gelap BPR yang Tidak Banyak Orang Tahu, UMKM Wajib Baca!
Semua Pemain Sama dalam Pengabdian
Ketika merespons perdebatan yang merebak mengenai naturalisasi pemain sepak bola, Erick Thohir mengingatkan publik untuk tidak memisahkan antara pemain lokal dan naturalisasi.
“Kembali saya ingatkan jangan pernah beda-bedakan pemain kita. Ini semua anak bangsa yang ingin memperkuat bangsa kita di urusan sepak bola,” ucapnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat, 8 November 2024.
Menurutnya, semua pemain Timnas, tanpa kecuali, bertujuan membawa nama Indonesia ke kancah internasional.
Naturalisasi Tak Perlu Dipersoalkan Lagi
Erick menegaskan bahwa topik naturalisasi sebaiknya tak lagi menjadi perdebatan.
Dia menilai bahwa asal-usul atau latar belakang pemain, baik bermain di dalam maupun luar negeri, tak seharusnya dijadikan bahan pembicaraan.
“Jadi isu-isu ini main di dalam, main di luar, main di mana, kakeknya siapa, bapaknya siapa tidak perlu diperdebatkan lagi,” jelasnya.
Erick melihat seluruh pemain Timnas, baik lokal maupun naturalisasi, adalah satu kesatuan yang saling mendukung untuk mempersembahkan prestasi terbaik bagi Indonesia.
Bukti Kuat Prestasi Timnas di Asia
Erick Thohir menyoroti pencapaian Timnas Indonesia yang sukses lolos ke Piala Asia di berbagai kategori, sebuah prestasi yang belum banyak dicapai oleh negara Asia Tenggara lainnya.
“Tidak banyak negara di Asia. Kalau kita lihat itu ada Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi lolos, di Asia Tenggara tidak ada,” ungkap Erick.
Baginya, pencapaian ini mencerminkan peningkatan ekspektasi masyarakat terhadap PSSI. Oleh karena itu, program penguatan Timnas perlu dijalankan terus-menerus.
Menurut Erick, prestasi yang kokoh harus dirintis sejak dini, mulai dari pembinaan pemain muda hingga akhirnya bisa berkontribusi bagi Timnas.
“Membangun prestasi itu tidak bisa karena sebuah situasional, karena sebuah hoki, karena keberuntungan, tidak bisa. Prestasi itu harus dibangun dari grassroot, harus terus, khusus buat tim nasional ya dari muda terus kami bina,” pungkas Erick.*