Cara Rasulullah Menyelesaikan Konflik Rumah Tangga, Ini Kata Buya Yahya

  • Bagikan
Ilustrasi konflik dalam rumah tangga Freepik
Ilustrasi konflik dalam rumah tangga Freepik

KAMAKAMU – Perselisihan dalam rumah tangga adalah hal yang wajar terjadi, bahkan pada kehidupan Rasulullah SAW dan Siti Aisyah RA. Namun, ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari bagaimana mereka menyelesaikannya.

Rasulullah sebagai Teladan Penyelesaian Konflik

Dilansir dari YouTube Al-Bahjah TV Dalam sebuah peristiwa, pernah terjadi perselisihan kecil antara Nabi Muhammad SAW dengan istrinya, Siti Aisyah RA. Sebagai sosok yang bijaksana dan selalu bertindak atas dasar wahyu, Rasulullah menunjukkan cara menyelesaikan konflik dengan penuh kebijaksanaan. Ia memutuskan untuk melibatkan pihak ketiga, yaitu Sayyidina Abu Bakar RA, yang merupakan ayah Siti Aisyah.

Patrick Kluivert Dipercaya Erick Thohir Atasi Masalah Ruang Ganti di Timnas Indonesia

Sebagai ayah sekaligus sahabat Nabi, Sayyidina Abu Bakar sempat merasa bingung karena harus adil dalam menyelesaikan permasalahan antara putrinya dan Rasulullah. Namun, ia menerima tugas ini karena merupakan permintaan langsung dari Rasulullah.

Komunikasi yang Penuh Adab

Ketika Sayyidina Abu Bakar bersedia menjadi penengah, diskusi pun dimulai. Dengan penuh kebijaksanaan, Nabi Muhammad SAW menawarkan Siti Aisyah untuk memulai pembicaraan. Namun, Aisyah meminta Rasulullah untuk berbicara lebih dulu sambil menambahkan, “Tetapi, katakanlah yang benar.”

Ucapan ini sempat membuat Sayyidina Abu Bakar marah karena dianggap kurang sopan kepada seorang Nabi. Ia bahkan berniat menegur Aisyah, tetapi kejadian berikutnya justru menciptakan suasana yang lebih tenang.

Ketulusan Siti Aisyah sebagai Istri

Merasa khawatir dengan kemarahan ayahnya, Siti Aisyah mencari perlindungan pada Rasulullah SAW. Ia menundukkan wajah di dada Nabi, sebuah tindakan yang menunjukkan bahwa meskipun sedang ada masalah, ia tetap menganggap Nabi sebagai pelindung dan imamnya.

Melihat ini, Rasulullah tersenyum, dan suasana tegang pun mencair. Momen ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya tetap saling menghormati meskipun ada konflik dalam rumah tangga.

Hikmah bagi Rumah Tangga Modern

Kisah ini mengajarkan bahwa konflik adalah hal yang normal dalam kehidupan rumah tangga. Bahkan pasangan sehebat Nabi Muhammad dan Siti Aisyah pun mengalaminya. Namun, cara mereka menyelesaikan masalah menjadi contoh bahwa komunikasi yang baik dan rasa hormat adalah kunci untuk menjaga keharmonisan.

Sebagai istri, Siti Aisyah tetap menjaga martabat suaminya sebagai pemimpin rumah tangga. Sebagai suami, Rasulullah menunjukkan kesabaran dan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi sulit.

Menikah dengan Manusia, Bukan Malaikat

Setiap rumah tangga pasti menghadapi tantangan karena manusia tidak sempurna. Tidak ada suami atau istri yang bebas dari kesalahan. Jika kamu berharap menikah dengan pasangan yang sempurna, maka kamu hanya akan hidup dalam bayangan.

Namun, seperti Rasulullah dan Siti Aisyah, kamu dapat memilih untuk fokus pada kebaikan pasanganmu. Dengan begitu, rumah tangga dapat menjadi tempat penuh kasih sayang meskipun ada perbedaan.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 56 = 57
Powered by MathCaptcha