Cara Mudah Menerapkan Financial Planning

  • Bagikan
Ilustrasi financial planning Freepik Rawpixel com
Ilustrasi financial planning Freepik Rawpixel com

KAMAKAMU – Masalah keuangan kian hari kian menghampiri kehidupan kita, bukan? Mulai dari utang pada keluarga, pinjaman dengan teman, penggunaan kartu kredit, hingga terjebak dalam pinjaman online.

Ini belum termasuk fenomena judi online atau investasi bodong yang makin marak.

Jika melihat data OJK, literasi keuangan memang meningkat, tapi faktanya hanya sekitar 50% orang Indonesia yang benar-benar paham keuangan, sementara 85% sudah bisa mengakses produk keuangan. Itu artinya, banyak yang masih bisa salah pilih karena kurang paham.

Menjual Produk Mahal tapi Laris Manis dan Laku Keras, Ini Caranya!

Kali ini, kita akan membahas cara merencanakan keuangan dalam langkah-langkah yang sederhana. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Jangan Takut dengan Istilah Keuangan dan Investasi

Dilansir dari YouTube Felicia Putri Tjiasaka Langkah pertama dan yang paling penting adalah jangan pernah merasa intimidasi atau takut dengan istilah-istilah keuangan.

Financial planning itu sebenarnya sederhana, mirip seperti merencanakan perjalanan jauh, misalnya road trip dari Jakarta ke beberapa kota di Jawa.

Kita pasti menyiapkan segala sesuatunya, bukan? Seperti mengecek kondisi kendaraan dan menetapkan anggaran perjalanan.

Begitu pula dengan keuangan: masa depan kita juga perlu direncanakan dengan matang.

Menentukan Tujuan Keuangan

Setiap rencana harus dimulai dari tujuan. Apa tujuan keuanganmu? Misalnya, kamu ingin membeli rumah, berkeliling dunia, menikah, atau menyiapkan dana pensiun.

Apapun tujuanmu, tentukan secara spesifik—berapa anggarannya, dan kapan target waktunya.

Contoh, jika ingin membeli rumah seharga Rp1 miliar di Bekasi dalam 5 tahun, pastikan target ini realistis sesuai dengan penghasilanmu saat ini.

Prioritaskan Tujuan Utama

Setelah menentukan beberapa tujuan, saatnya menyusun prioritas. Mana yang paling penting? Fokuslah pada tiga tujuan utama terlebih dahulu.

Seperti ketika kamu liburan singkat di Pulau Jawa, kamu tidak akan bisa mengunjungi semua tempat wisata dalam seminggu. Jadi, pilihlah tujuan utama yang paling ingin dicapai.

Evaluasi Kondisi Keuangan Saat Ini

Sebelum melanjutkan, kamu perlu tahu kondisi keuanganmu. Perhatikan empat aspek utama: penghasilan, pengeluaran, aset, dan utang.

Dari sini, kamu bisa mengetahui apakah arus kas (cash flow) kamu positif atau negatif, dan berapa nilai kekayaan bersih. Jika hutang lebih besar daripada aset, berarti perlu ada perbaikan.

Kenali Profil Risiko

Memahami kondisi finansial pribadi juga mencakup profil risiko dan keadaan finansial orang-orang terdekat.

Misalnya, jika kamu termasuk “sandwich generation” yang harus membiayai orang tua dan saudara, mungkin perlu menyiapkan dana darurat lebih besar dan menghindari investasi berisiko tinggi.

Buat Rencana Perjalanan Finansial

Sekarang saatnya menghubungkan tujuan dengan kondisi finansial mu. Buatlah rencana, misalnya, kamu ingin membeli rumah dalam 3 tahun.

Tentukan berapa yang harus diinvestasikan tiap bulannya untuk mencapai target ini. Rencanakan investasi sedetail mungkin agar nanti bisa dilakukan dengan autopilot. Kedisiplinan adalah kunci.

Simulasi Pengumpulan Dana

Setelah menentukan tujuan dan besarnya investasi bulanan, coba simulasikan dana yang akan terkumpul.

Misalnya, kamu menargetkan bunga 5% per tahun, dan investasi Rp3 juta per bulan. Lihat berapa yang akan kamu dapatkan setelah jangka waktu yang ditentukan.

Jika ternyata kurang, sesuaikan kembali jumlah investasi atau tunda tujuan tersebut beberapa waktu lagi.

Eksekusi Rencana dengan Pilih Produk yang Sesuai

Setelah perencanaan matang, saatnya eksekusi. Pilih produk investasi yang sesuai dengan tingkat risiko dan kebutuhanmu.

Untuk pemula, produk dengan risiko rendah seperti deposito BPR bisa jadi pilihan tepat.

Pilih yang return-nya cukup tinggi dan fleksibel dengan jangka waktu yang pendek agar kamu bisa memantau lebih mudah.

Fleksibel dengan Kondisi yang Berubah

Terakhir, rencana keuangan perlu disesuaikan seiring waktu. Bisa saja terjadi sesuatu di luar rencana, seperti kebutuhan mendadak atau kondisi investasi yang berubah.

Jadi, evaluasilah tujuan, prioritas, dan perkembangan keuanganmu secara berkala setiap 3 hingga 6 bulan agar bisa segera menyesuaikan jika ada perubahan.

Semoga setelah membaca artikel ini, kamu lebih paham tentang cara merencanakan keuangan.

Namun, ingat, memahami saja tidak cukup; kamu harus benar-benar menjalankan rencana ini dengan disiplin.

Financial planning itu perjalanan panjang, bukan tujuan akhir. Jadi, apakah kamu siap melangkah dan mulai mengelola keuanganmu.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

42 − 35 =
Powered by MathCaptcha