Cara Meningkatkan Jumlah Pelanggan dalam Bisnis Jasa

  • Bagikan
Ilustrasi pertumbuhan jumlah pelanggan dalam bisnis Freepik creativeart
Ilustrasi pertumbuhan jumlah pelanggan dalam bisnis / Freepik creativeart

KAMAKAMU – Mendapatkan lebih banyak pelanggan atau membuat pelanggan yang ada menjadi lebih bernilai dalam bisnis jasa merupakan hal yang harus dilakukan.

Artikel ini akan membahas strategi praktis untuk mencapai yang kedua, yaitu meningkatkan nilai pelanggan seumur hidup.

Tips Memilih Lokasi yang Tepat untuk Bisnismu

1. Menaikkan Harga dengan Bijak

Dilansir dari YouTube Alex Hormozi Langkah pertama yang bisa kamu ambil adalah menaikkan harga. Ini terlihat sederhana, tetapi sering kali diabaikan oleh banyak pemilik bisnis.

Dengan harga yang lebih tinggi, kamu bisa langsung meningkatkan pendapatan per pelanggan.

Namun, pastikan kenaikan harga ini diimbangi dengan peningkatan nilai yang dirasakan pelanggan. Contohnya, tambahkan fitur baru atau perkuat layanan yang sudah ada.

2. Mengurangi Biaya Produksi

Cara lain untuk meningkatkan nilai pelanggan adalah dengan mengurangi biaya produksi atau pengadaan layanan. Ada dua pendekatan utama:

Mengurangi biaya tenaga kerja, misalnya dengan mengalihdayakan bagian tertentu ke tenaga kerja yang lebih terjangkau.

Meningkatkan skala layanan, misalnya dengan menambah rasio pelanggan per coach (dari satu coach menangani 10 orang menjadi 20 orang). Langkah ini bisa meningkatkan margin tanpa mengorbankan kualitas layanan.

3. Meningkatkan Frekuensi Pembelian

Kamu juga bisa membuat pelanggan bertahan lebih lama atau membeli lebih sering. Dalam bisnis berbasis langganan, misalnya, mengurangi churn (tingkat pelanggan berhenti) adalah kunci.

Jika pelanggan yang biasanya berhenti setelah 3 bulan bisa bertahan hingga 4 bulan, kamu sudah meningkatkan nilai pelanggan hingga 25%.

4. Menawarkan Cross-Sell

Cross-sell adalah strategi menjual produk atau layanan tambahan yang melengkapi layanan utama. Misalnya, jika kamu menjalankan bisnis coaching bisnis, kamu bisa menawarkan pelatihan tambahan seperti pembuatan iklan atau pelatihan tim penjualan.

Dengan cara ini, kamu memberikan solusi lebih menyeluruh untuk kebutuhan pelanggan sambil meningkatkan pendapatan.

5. Menawarkan Upsell

Upsell adalah cara menjual versi lebih premium dari layanan utama. Misalnya, jika pelanggan biasa bertemu coach setiap dua minggu, tawarkan layanan dengan frekuensi pertemuan mingguan.

Dalam banyak kasus, pelanggan yang sudah puas dengan layanan dasar akan bersedia membayar lebih untuk mendapatkan “lebih banyak dari hal yang sama”.

6. Menawarkan Downsell untuk Pelanggan Tidak Lolos Kualifikasi

Tidak semua prospek cocok dengan layanan utama kamu. Namun, kamu bisa menawarkan downsell, yaitu layanan dengan harga lebih rendah, seperti program DIY (do it yourself) yang bisa mereka jalankan sendiri.

Strategi ini membantu mengonversi prospek yang awalnya tidak mampu atau belum siap, sambil tetap menjaga hubungan dengan mereka untuk potensi naik kelas di masa depan.

7. Mengelola Retensi Pelanggan dengan Layanan Berkelanjutan

Ketika pelanggan merasa sudah mendapatkan semua yang mereka butuhkan dari layanan utama, tawarkan sesuatu yang tetap relevan, seperti akses komunitas eksklusif atau layanan pendukung.

Ini memungkinkan kamu mempertahankan mereka sebagai pelanggan, meskipun kebutuhan mereka terhadap layanan utama sudah menurun.

Pada akhirnya, pertumbuhan bisnis hanya membutuhkan dua langkah utama: mendapatkan lebih banyak pelanggan dan membuat mereka lebih bernilai.

Menerapkan strategi seperti menaikkan harga, menurunkan biaya, meningkatkan frekuensi pembelian, serta memanfaatkan cross-sell, upsell, dan downsell, kamu bisa meningkatkan LTV pelanggan sekaligus membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan pelanggan baru.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 7 = 2
Powered by MathCaptcha