Cara Menerapkan Segmentation, Targeting, Positioning di Bisnis

  • Bagikan
Ilustrasi Targeting dalam Bisnis Freepik 8photo
Ilustrasi Targeting dalam Bisnis Freepik 8photo

KAMAKAMU – Di dunia bisnis dan marketing, istilah STP (Segmentation, Targeting, Positioning) sudah sangat dikenal luas.

Sayangnya, meskipun banyak yang sudah tahu, tidak sedikit yang menerapkannya dengan benar.

Bahkan, ada yang langsung menjalankan bisnis tanpa melakukan STP sama sekali.

40 Pelajaran Hidup di Usia 40 Tahun ala Raditya Dika

Padahal, risiko dari kelalaian ini tidaklah kecil, terutama jika harus melakukan shifting atau extend market di kemudian hari.

Mengapa Segmentasi dan Targeting Itu Penting?

Marketer yang paham betul soal marketing pasti selalu mencari tahu segmentasi pasar saat pertama kali bergabung dengan perusahaan baru.

Dilansir dari YouTube Marketeers TV mereka akan mengidentifikasi segmen konsumen dan menentukan target yang paling sesuai.

Ibarat membangun rumah bertingkat, segmentasi itu seperti melakukan tes sondir untuk mengetahui kepadatan tanah.

Dengan memahami segmen yang dituju, kita bisa menentukan produk, fitur, harga, kemasan, distribusi, dan pesan marketing yang tepat.

Bayangkan jika kita membangun rumah tanpa tes sondir. Tiang pancang yang dipasang asal-asalan bisa membuat bangunan roboh di kemudian hari.

Begitu juga dalam bisnis, jika kita asal melempar produk ke pasar tanpa segmentasi yang jelas, kita bisa kehilangan banyak biaya dan investasi.

Risiko Market Shifting

Upgrade Market Shifting

Strategi ini dilakukan dengan berpindah ke segmen yang lebih premium. Risiko terbesarnya adalah perubahan persepsi merek.

Misalnya, merek yang selama ini dikenal sebagai merek kelas bawah ingin naik kelas, segmen lama belum tentu mampu membeli produk baru, sementara segmen baru belum tentu mau menerima merek tersebut.

Regeneration Market Shifting

Biasanya dilakukan oleh merek yang sudah terlalu lekat dengan segmen usia tua. Mereka perlu meregenerasi tampilan dan gaya komunikasi agar tetap relevan dengan segmen yang lebih muda. Jika terlambat, merek bisa kehilangan relevansi dan konsumen.

Extension Market Shifting

Disebut juga market expansion, yaitu memasuki pasar baru tanpa meninggalkan pasar lama. Meskipun terlihat minim risiko, kenyataannya tidak selalu demikian.

Segmen lama bisa merasa mereknya sudah berubah dan tidak lagi relevan bagi mereka, sementara segmen baru belum tentu menerima.

Kesimpulan

Market shifting bukanlah pekerjaan mudah dan memiliki risiko yang besar. Namun, dengan perencanaan dan strategi yang tepat, risiko tersebut bisa diminimalkan. Ingatlah bahwa merek adalah tentang pengalaman personal, dan persepsi konsumen bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, segmentasi dan targeting tetaplah penting untuk membangun bisnis yang sukses dan berkelanjutan.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

34 ÷ = 17
Powered by MathCaptcha