KAMAKAMU – Generasi Z adalah kelompok yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010.
Mereka tumbuh di era digital, di mana internet dan media sosial menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan karakteristik yang unik, seperti lebih kreatif, cepat bosan, dan menyukai sesuatu yang autentik, bisnis yang ingin menarik perhatian mereka harus menerapkan strategi pemasaran yang inovatif dan berbeda dari generasi sebelumnya.
Tiga Produk Terlaris di Bulan Ramadan, Cocok untuk Ide Bisnis!
Salah satu hal yang paling penting dalam menarik perhatian Generasi Z adalah kreativitas.
Mereka lebih tertarik pada konten yang segar, menarik, dan selalu menghadirkan sesuatu yang baru.
Bisnis yang menggunakan format konten yang monoton dan berulang akan dengan cepat ditinggalkan.
Oleh karena itu, inovasi dalam bentuk video pendek, penggunaan filter menarik, serta musik yang relevan menjadi elemen penting dalam strategi pemasaran digital.
Personalisasi dan Pendekatan Manusiawi
Dilansir dari YouTube Dewa Eka Prayoga Generasi Z cenderung lebih percaya pada manusia dibandingkan merek atau perusahaan.
Mereka ingin merasa dekat dengan brand yang mereka gunakan, bukan hanya sekadar menjadi konsumen.
Oleh sebab itu, banyak bisnis yang kini mengadopsi pendekatan personalisasi dalam branding mereka, seperti menggunakan nama panggilan dalam interaksi di media sosial atau menampilkan wajah tim di balik brand tersebut.
Dengan cara ini, Generasi Z akan merasa lebih terhubung dan nyaman dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
Pragmatis dan Menyukai Hal yang Instan
Generasi Z adalah kelompok yang sangat pragmatis. Mereka cenderung menyukai sesuatu yang praktis dan langsung bisa dirasakan manfaatnya.
Oleh karena itu, strategi pemasaran yang efektif untuk mereka adalah dengan menghadirkan tips atau solusi yang cepat dan mudah dipahami.
Konten berbasis tutorial singkat, life hacks, atau demonstrasi produk dalam hitungan detik sering kali lebih menarik bagi mereka dibandingkan dengan penjelasan panjang.
Membangkitkan Rasa Penasaran
Untuk menarik perhatian Generasi Z, menciptakan elemen kejutan dalam strategi pemasaran sangatlah penting.
Mereka selalu ingin tahu sesuatu yang baru, sehingga membuat mereka penasaran adalah salah satu cara efektif agar mereka tetap terlibat dengan konten yang ditawarkan.
Penggunaan teaser, clickbait yang menarik, atau storytelling dalam bentuk video pendek bisa menjadi strategi ampuh untuk meningkatkan engagement.
Belanja Online vs Offline
Menariknya, meskipun Generasi Z aktif dalam mencari informasi melalui media sosial, mereka masih lebih suka berbelanja langsung.
Ini berarti, meskipun bisnis harus tetap memiliki kehadiran online yang kuat, memiliki opsi penjualan offline juga dapat meningkatkan peluang sukses.
Oleh karena itu, strategi pemasaran yang menggabungkan pengalaman online dan offline akan lebih efektif dalam menjangkau mereka.
Kesimpulan
Generasi Z adalah pasar yang potensial tetapi juga menantang.
Mereka menyukai kreativitas, menghargai interaksi yang personal, lebih menyukai hal-hal yang praktis, serta selalu mencari sesuatu yang baru dan menarik.
Oleh karena itu, bisnis yang ingin sukses di era digital harus terus berinovasi, beradaptasi dengan preferensi mereka, dan menciptakan strategi pemasaran yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga membangun koneksi yang kuat dengan konsumennya.*