Cara Membuat Iklan yang Menghipnotis

  • Bagikan
Ilustrasi iklan yang mampu menghipnotis calon pembeli Freepik kjpargeter
Ilustrasi iklan yang mampu menghipnotis calon pembeli Freepik kjpargeter

KAMAKAMU – Membuat iklan merupakan salah satu tugas paling menantang dalam dunia marketing.

Di satu sisi, kamu harus menyampaikan informasi penting tentang produk.

Namun, di sisi lain, iklan juga harus menarik agar orang mau melihatnya.

Masih Efektifkah Iklan Billboard? Awas Jangan Salah!

Banyak marketer berharap iklan mereka bisa viral, tetapi viral saja tidak cukup.

Tujuan utama iklan bukan sekadar menghibur, melainkan mendorong orang untuk membeli produk yang ditawarkan.

Memahami Tujuan Iklan

Dilansir dari YouTube Marketeers TV Setiap iklan memiliki beberapa tujuan utama.

Pertama, meningkatkan awareness atau kesadaran terhadap produk. Semakin banyak orang melihat iklan, semakin besar peluang mereka mengenal brand-mu.

Namun, hanya karena iklan viral, bukan berarti orang benar-benar memahami produk yang dipromosikan. Kedua, iklan harus bisa mendorong consideration, yaitu membuat calon pelanggan mempertimbangkan untuk membeli.

Inilah bagian tersulit karena memerlukan strategi yang lebih dalam dari sekadar menarik perhatian.

Bagaimana Otak Memproses Iklan?

Untuk membuat iklan yang benar-benar persuasif, kamu harus memahami bagaimana otak manusia berpikir dan mengambil keputusan. Menurut Daniel Kahneman dalam bukunya Thinking, Fast and Slow, manusia memiliki dua cara berpikir Pilot (logis) dan Autopilot (nonlogis).

Mode Pilot digunakan ketika seseorang harus berpikir secara rasional dan mempertimbangkan informasi dengan hati-hati.

Mode Autopilot bekerja berdasarkan kebiasaan dan emosi, tanpa perlu berpikir mendalam. Mode ini lebih hemat energi dan sering digunakan dalam keputusan sehari-hari.

Membuat Pesan yang Relevan

Langkah pertama dalam membuat iklan yang efektif adalah memastikan pesanmu relevan dengan audiens. Jika sebuah iklan tidak terasa relevan, maka pesan yang disampaikan tidak akan diingat. Oleh karena itu, kamu perlu memahami siapa target audiensmu dan bagaimana cara mereka berpikir. Gunakan framing yang tepat agar pesan yang disampaikan lebih menarik bagi mereka.

Membangun Familiaritas dengan Konsumen

Iklan yang efektif tidak hanya menarik perhatian sekali, tetapi juga membangun familiaritas melalui repetisi. Semakin sering orang melihat sebuah brand, semakin besar kemungkinan mereka merasa nyaman dan percaya. Ini mengurangi defense mechanism, yaitu naluri manusia untuk berhati-hati terhadap sesuatu yang baru atau tidak dikenal. Dengan konsistensi dalam desain, tone, dan storytelling, brand-mu akan lebih mudah diingat.

Menyentuh Sisi Emosional Konsumen

Emosi memainkan peran besar dalam keputusan pembelian. Banyak orang membeli produk bukan karena alasan logis, tetapi karena mereka merasa nyaman, percaya, atau merasa produk tersebut cocok dengan kepribadian mereka. Oleh karena itu, iklan yang efektif harus bisa membangun emotional value, misalnya dengan menampilkan cerita yang relatable, musik yang menyentuh, atau visual yang menarik.

Memberikan Alasan Rasional

Meskipun emosi penting, calon pelanggan tetap membutuhkan rasionalisasi sebelum membeli. Oleh karena itu, pastikan iklanmu juga menyertakan informasi logis seperti keunggulan produk, fitur, harga, atau testimoni pelanggan. Hal ini membantu mereka merasa yakin bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang tepat.

Kesimpulan

Agar iklan benar-benar efektif, pastikan kamu menerapkan strategi berikut:

Bangun relevansi, buat iklan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat audiens.

Tingkatkan familiaritas dengan konsistensi dalam pesan dan tampilan.

Gunakan emosi untuk membangun koneksi dengan calon pelanggan.

Berikan alasan rasional agar mereka semakin yakin untuk membeli.

Dengan memahami cara kerja otak dan menerapkan strategi ini, iklan yang kamu buat tidak hanya viral, tetapi juga benar-benar mampu meningkatkan penjualan. Selamat mencoba!.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

− 6 = 1
Powered by MathCaptcha