KAMAKAMU – Memahami Kewajiban Mengganti Puasa bagi seseorang yang memiliki hutang puasa Ramadhan, kewajiban menggantinya harus dipenuhi sebelum Ramadhan berikutnya tiba.
Jika puasa yang tertinggal hanya beberapa hari, maka cukup menggantinya sesuai jumlah hari yang ditinggalkan.
Namun, jika seseorang menunda hingga Ramadhan berikutnya tiba tanpa alasan yang sah, maka selain mengganti puasa, ada kewajiban membayar fidyah.
Keutamaan Puasa Ramadhan 2025 Menurut Gus Baha
Kapan Hutang Puasa Harus Dibayar?
Sebagaimana dijelaskan menurut Ustadz Abdul Somad, hutang puasa sebaiknya diganti sebelum Ramadhan berikutnya.
Bulan Syawal hingga Sya’ban adalah kesempatan terbaik untuk melunasi kewajiban ini.
“Yang tinggal di Ramadhan kemarin tujuh hari musti diganti sebelum Ramadhan datang.” ujar ustadz Abdul Somad.
Artinya, ada rentang waktu cukup panjang untuk menggantinya.
Konsekuensi Jika Terlambat Membayar Hutang Puasa
Jika seseorang belum mengganti puasa hingga Ramadhan berikutnya tiba, maka ia wajib membayar fidyah.
Fidyah ini berupa pemberian makanan kepada fakir miskin, setara dengan satu mud atau sekitar 750 gram beras untuk setiap hari puasa yang belum diganti.
“Satu harinya kena denda bayar satu hari dengan fidyah.” ujar Ustadz Abdul Somad.
Jadi, jika seseorang memiliki tujuh hari puasa yang belum diganti, maka selain berpuasa tujuh hari, ia juga harus membayar fidyah sebanyak tujuh mud.
Apakah Denda Bertambah Jika Ramadhan Berikutnya Tiba?
Banyak yang bertanya apakah fidyah akan terus bertambah jika hutang puasa belum juga diganti dalam beberapa tahun.
Dalam ceramahnya, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa dendanya tidak bertambah meskipun Ramadhan terus berganti.
“Dendanya tidak bertambah, tapi jangan gara-gara ini lalu tidak mengganti puasa,” ujarnya.
Oleh karena itu, tetap lebih baik segera melunasi hutang puasa agar tidak menumpuk.
Cara Mengganti Puasa dengan Lebih Mudah
Bagi mereka yang kesulitan mengganti puasa karena berbagai alasan, menjalankan puasa Senin-Kamis bisa menjadi solusi yang baik.
Dengan begitu, selain mengganti puasa, seseorang juga mendapatkan pahala puasa sunnah.
“Niatnya qadha, maka Insyaallah qadhanya lunas dan pahala puasa sunnahnya dapat,” ujar Ustadz Abdul Somad.
Bagaimana Jika Seseorang Meninggal dalam Keadaan Masih Berhutang Puasa?Jika seseorang meninggal dunia sebelum sempat mengganti puasanya, maka ahli warisnya wajib menggantikan puasa tersebut atau membayarkan fidyah.
“Siapa yang mati dan punya hutang puasa, maka wajib dibayarkan oleh ahli warisnya.” ujar Ustadz Abdul Somad.
Ini berarti, selain memperhatikan warisan harta, keluarga juga harus memastikan kewajiban ibadah orang yang telah meninggal sudah diselesaikan.
Kesimpulan
Menunda mengganti puasa hingga bertahun-tahun bukanlah hal yang dianjurkan. Jika masih memiliki hutang puasa, sebaiknya segera menggantinya sebelum Ramadhan berikutnya tiba.
Jika sudah melewati batas waktu, fidyah harus dibayarkan sebagai bentuk tanggung jawab. Dengan memahami aturan ini, diharapkan setiap muslim dapat lebih disiplin dalam menjalankan ibadahnya.*