Cara Jitu Memulai Bisnis Sampingan Tanpa Resign

  • Bagikan
Ilustrasi bisnis sampingan tanpa resign dari kantor Freepik
Ilustrasi bisnis sampingan tanpa resign dari kantor Freepik

KAMAKAMU – Membangun bisnis impian tanpa harus langsung meninggalkan pekerjaan tetap? Tentu bisa! 

Artikel ini akan memandumu langkah demi langkah untuk memulai usaha sampingan dengan modal dari gaji, tanpa perlu terburu-buru mengambil risiko besar. Simak tipsnya sampai akhir!

Banyak orang bermimpi untuk memiliki usaha sendiri dan meraih kebebasan finansial. 

5 Langkah Mudah Memulai Bisnis Online Modal HP di Tahun 2025

Namun, tidak sedikit pula yang merasa tertekan dengan anggapan bahwa satu-satunya cara untuk sukses berbisnis adalah dengan langsung berhenti dari pekerjaan saat ini. 

Padahal, langkah drastis seperti itu justru bisa meningkatkan risiko kebangkrutan. 

Mengapa demikian? Sebab, bisnis di awal perjalanannya seringkali belum menghasilkan keuntungan yang stabil, sementara kebutuhan hidup sehari-hari terus berjalan. 

Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi yang tepat agar kamu bisa membangun bisnis impianmu secara bertahap tanpa harus mengorbankan stabilitas finansialmu.

1. Mengatur Prioritas

Dilansir dari YouTube Kelly Patricia Langkah pertama yang krusial adalah mengatur prioritas dengan bijak. 

Seringkali kita mendengar istilah manajemen waktu, namun esensinya lebih dalam dari itu, yakni manajemen prioritas. 

Seseorang yang mahir mengatur waktunya adalah mereka yang memahami betul apa yang menjadi prioritas terpenting dalam hidupnya saat ini. 

Mungkin saat ini kamu merasa semua hal penting, namun perlu diingat bahwa ketika segala sesuatu dianggap prioritas, maka sebenarnya tidak ada satu pun yang benar-benar menjadi prioritas utama. 

Jadi, tentukanlah urutan kepentingan dalam hidupmu. Jika tujuanmu saat ini adalah memiliki bisnis sambil tetap bekerja untuk memodali usaha tersebut, maka prioritasmu kemungkinan besar adalah pertama, pekerjaan kantoran; kedua, memulai bisnis dan ketiga, istirahat yang cukup. 

Dengan menetapkan prioritas ini, kamu mungkin perlu mengorbankan sementara waktu untuk hal-hal yang kurang mendesak, seperti nongkrong atau hangout dengan teman.

2. Membagi Waktu

Setelah prioritas tertata, langkah selanjutnya adalah membagi waktu antara pekerjaan dan bisnis.

Bagi kamu yang baru memulai, memanfaatkan waktu malam setelah pulang kantor bisa menjadi pilihan yang baik.

Misalnya, pada hari kerja, fokus utamamu tentu adalah pekerjaan kantor.

Namun, di sela-sela waktu istirahat atau setelah jam kerja berakhir, kamu bisa menyisihkan waktu untuk tugas-tugas bisnis yang lebih ringan, seperti membalas pesan pelanggan.

Kemudian, pada malam hari, kamu bisa lebih fokus pada operasional bisnis, mulai dari pencatatan penjualan, pengemasan produk, hingga pengiriman.

Sementara itu, di akhir pekan, prioritaskan istirahat yang cukup. Kamu tetap bisa menyentuh pekerjaan bisnis jika ada hal-hal yang mendesak, namun jangan sampai mengorbankan waktu istirahatmu.

Metode ini memang cenderung membuat pertumbuhan bisnis lebih lambat karena alokasi waktu yang terbatas, namun cocok untuk tahap awal.

Jika kamu merasa sudah terbiasa dan ingin mengembangkan bisnismu lebih cepat, kamu bisa mulai memanfaatkan waktu di akhir pekan juga untuk kegiatan bisnis yang lebih intensif, seperti membuat konten atau mengurus operasional yang lebih kompleks.

Namun, ingatlah untuk tidak memaksakan diri di luar batas kemampuanmu.

Namun, perlu disadari bahwa tidak semua jenis pekerjaan cocok untuk dijalankan bersamaan dengan bisnis sampingan.

Jika pekerjaanmu saat ini menuntut lembur setiap hari hingga larut malam, tentu akan sulit mencari waktu untuk mengembangkan bisnis.

Jika tujuan akhirmu adalah memiliki bisnis sendiri dan pekerjaan saat ini hanya sebagai batu loncatan untuk mengumpulkan modal, maka pertimbangkanlah untuk mencari pekerjaan yang lebih fleksibel.

Beberapa opsi yang bisa kamu pertimbangkan adalah bekerja di perusahaan kecil yang seringkali memiliki jam kerja lebih normal, mencari perusahaan dengan budaya kerja yang lebih modern dan menawarkan jam kerja fleksibel atau bahkan remote work (WFH), atau mengambil pekerjaan paruh waktu (part-time) atau freelance yang memiliki tanggung jawab lebih ringan sehingga kamu memiliki lebih banyak waktu untuk mengurus bisnismu.

3. Memanfaatkan Gaji untuk Modal

Langkah penting berikutnya adalah memanfaatkan gaji untuk memodali bisnis.

Sebelum menyusun strategi keuangan, kamu perlu menetapkan prioritas finansial.

Jika bisnismu belum menghasilkan keuntungan yang signifikan, maka prioritas utamamu adalah biaya hidup, kemudian modal bisnis, dan sisanya baru untuk keinginan pribadi.

Alokasikan sebagian gajimu untuk memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu. Setelah itu terpenuhi, sisihkan sebagian lainnya untuk modal bisnis.

Tidak perlu langsung besar, mulailah dengan menyisihkan seadanya secara konsisten.

Bahkan, kamu bisa memulai dengan menabung terlebih dahulu setiap bulan hingga terkumpul dana yang cukup untuk memulai bisnis.

Dengan demikian, kamu membangun kebiasaan menabung dan mempersiapkan modal secara bertahap.

4. Mencari Partner Bisnis

Apabila kamu telah mencoba semua tips di atas namun masih merasa kesulitan menjalankan bisnis seorang diri, jangan khawatir.

Mencari partner bisnis bisa menjadi solusi yang ampuh. Kamu bisa bekerja sama dengan teman atau kenalan yang memiliki visi dan tujuan yang sama.

Dengan adanya partner, kamu bisa berbagi waktu, tugas, dan tentunya keuntungan secara adil.

Keuntungan memiliki partner adalah adanya teman seperjuangan yang bisa saling mendukung dalam suka dan duka.

Namun, di sisi lain, kamu juga perlu berhati-hati dalam memilih partner.

Pastikan kalian memiliki visi yang sama, saling melengkapi dalam hal skill, memiliki gaya bekerja yang cocok, dan yang terpenting, sama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan bisnis bersama dalam jangka panjang.

Dengan mengatur prioritas, membagi waktu secara efektif, memilih pekerjaan yang mendukung, memanfaatkan gaji sebagai modal awal, dan mempertimbangkan partner bisnis, kamu bisa membangun usaha impianmu tanpa harus terburu-buru meninggalkan pekerjaan tetapmu. Ingatlah bahwa membangun bisnis yang sukses membutuhkan waktu dan kesabaran.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 87 = 94
Powered by MathCaptcha