Cara Efektif Membangun Brand Equity di 2025

  • Bagikan
Brand Equity Freepik mdjaff
Brand Equity Freepik mdjaff

KAMAKAMU – Membangun brand equity yang kuat adalah impian banyak pebisnis, terutama kamu yang ingin produk atau jasa kamu selalu diingat konsumen.

Tapi bagaimana cara melakukannya? Ada tiga langkah utama diantaranya membuat blueprint, melakukan brand delivery, dan mengevaluasi brand equity.

Yuk, kita bahas detailnya dalam artikel ini sebagaimana dilansir dari YouTube Dodi Zulkifli.

1. Mulai dengan Blueprint yang Jelas

Blueprint adalah panduan dasar yang memastikan semua proses pembangunan brand terarah.

4 Ide Usaha Tahan Banting di Masa Resesi Ekonomi

Kalau kamu membangun bisnis tanpa blueprint, itu seperti meminta kontraktor membangun rumah tanpa gambar arsitekturnya.

Hasilnya? Bisa jadi sembarangan.

Misalnya, dalam blueprint, kamu menentukan konsep brand, tujuan, dan identitas visual seperti logo, nama, atau tagline.

Ini penting supaya brand kamu punya arah yang jelas dan konsisten dari awal.

2. Pentingnya Visual Identity

Langkah berikutnya adalah membangun visual identity. Ini adalah bagian dari brand delivery yang mencakup elemen-elemen seperti Logo, Tagline, Desain kemasan dan Tampilan outlet (jika ada).

Identitas visual ini dibuat sekali dan biasanya jarang berubah, kecuali kamu ingin melakukan rebranding. Pastikan elemen-elemen ini mencerminkan nilai dan kepribadian brand kamu.

3. Lakukan Brand Communication yang Konsisten

Komunikasi adalah kunci dalam membangun hubungan dengan konsumen. Brand communication harus dilakukan setiap hari melalui berbagai saluran, seperti media sosial, iklan, atau acara offline.

Ada tiga jenis konten komunikasi yang bisa kamu buat:

Hero Content

Fokus pada tujuan besar brand kamu, seperti menginspirasi atau memberikan dampak positif.

Hub Content

Konten pemasaran yang membuat orang tertarik untuk membeli produk kamu.

Hygiene Content

Konten harian, seperti posting di Instagram atau video YouTube yang rutin.

Setiap jenis konten ini punya perannya masing-masing dalam membangun brand awareness.

4. Pastikan Saluran Distribusi Lancar

Konsumen sering kali batal membeli produk hanya karena barangnya sulit didapatkan. Maka, penting untuk memastikan produk kamu mudah diakses.

Gunakan platform seperti e-commerce, toko offline, atau bahkan aplikasi pengiriman untuk mempermudah konsumen membeli produkmu.

Semakin mudah mereka mendapatkan produkmu, semakin besar peluang mereka untuk menjadi pelanggan setia.

5. Produk Harus Sesuai atau Lebih dari Janji

Setelah produk sampai di tangan konsumen, mereka akan mengevaluasi apakah apa yang mereka dapatkan sesuai dengan ekspektasi.

Kalau produk kamu lebih baik dari yang mereka bayangkan, kemungkinan besar mereka akan melakukan repeat order.

Sebaliknya, kalau produk kamu mengecewakan, konsumen tidak akan kembali. Jadi, pastikan kualitas produk kamu sejalan dengan apa yang kamu janjikan di media promosi.

6. Evaluasi Brand Equity Secara Berkala

Langkah terakhir adalah mengevaluasi apakah usaha kamu sudah memberikan dampak pada brand equity. Coba tanyakan saat evaluasi rutin beberapa pertanyaanb di bawah ini.

  • Apakah konsumen mengenali brand kamu dengan baik?
  • Apakah mereka puas dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan?
  • Apakah mereka mau merekomendasikan brand kamu ke orang lain?

Evaluasi ini akan membantu kamu memperbaiki strategi yang kurang efektif dan mempertahankan yang sudah berhasil.

Membangun brand equity memang butuh proses. Dimulai dengan blueprint, dilanjutkan dengan brand delivery, dan ditutup dengan evaluasi yang rutin.

Kuncinya adalah konsistensi dalam memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen, mulai dari identitas visual hingga kualitas produk.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

62 + = 68
Powered by MathCaptcha