KAMAKAMU – Pendukung pasangan calon (paslon) Pilkada Kota Bekasi diingatkan agar tidak melakukan tindakan perusakan terhadap Alat Peraga Kampanye (APK). Peringatan ini disampaikan oleh Anggota Bawaslu Kota Bekasi, Jhonny Sitorus, mengingat potensi ketegangan yang dapat terjadi akibat tindakan tersebut.
Bawaslu minta semua pihak untuk menjaga ketertiban selama masa kampanye demi menghindari konflik di masyarakat.
Jhonny menekankan bahwa aksi saling merusak APK dapat memicu konflik yang merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh pendukung paslon agar menghentikan perbuatan yang dapat memperkeruh suasana kampanye.
Kesetaraan Gender Versi Paslon Cagub DKI Jakarta
Bawaslu Minta Laporan Lengkap
Jhonny juga menjelaskan bahwa jika ada paslon yang merasa dirugikan akibat perusakan APK, mereka dapat melaporkan kejadian tersebut ke Bawaslu. Namun, pelapor harus membawa bukti yang cukup kuat untuk memudahkan proses pengusutan kasus.
“Masalahnya untuk kasus semacam ini harus jelas siapa terduga pelakunya. Kalau tidak ada siapa yang jadi terduga pelaku akan susah mengusutnya,” jelas Jhonny saat diwawancarai.
Menurutnya, Bawaslu tidak bisa bertindak sembarangan tanpa adanya bukti yang cukup jelas. Oleh sebab itu, setiap laporan harus disertai bukti kuat agar bisa segera ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang.
Aksi Saling Timpa APK Juga Dapat Dilaporkan
Selain perusakan APK, Jhonny menambahkan bahwa aksi menimpa APK paslon lain juga masuk dalam kategori pelanggaran. Jika ditemukan APK yang ditimpa oleh APK paslon lain, hal tersebut dapat dilaporkan ke Bawaslu atau Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam).
Kasus ini akan diproses melalui mekanisme sengketa, di mana kedua belah pihak yang terlibat akan dipanggil untuk klarifikasi.
“Kalau ada paslon APKnya kemudian ditimpa APK Paslon lain ini bisa dilaporkan atau disengketakan. Nah nanti akan kita panggil kedua belah pihak, kita klarifikasi dan sidangkan,” terang Jhonny lebih lanjut.
Kasus Perusakan APK Sudah Terjadi
Aksi perusakan APK sudah mulai terjadi dalam dua minggu pertama masa kampanye Pilkada Kota Bekasi. Salah satu pasangan calon yang menjadi korban adalah Heri Koswara-Sholihin, di mana sejumlah APK mereka dirusak di beberapa lokasi.*
