KAMAKAMU – Baru-baru ini, Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Muhammad Jusuf Kalla, membocorkan isi pertemuannya dengan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.
Pria yang akrab disapa JK ini menuturkan dalam tersebut, Bahlil membahas berbagai hal, mulai dari isu-isu ekonomi hingga topik terkait investasi.
Jusuf Kalla juga menambahkan bahwa diskusi mereka sangat bermanfaat untuk memahami situasi ekonomi saat ini.
Intip Jumlah Harta Kekayaan Airlangga Hartarto
“Pak Bahlil datang kepada saya untuk berbicara banyak hal, khususnya masalah-masalah ekonomi, investasi, dan saran-saran dalam ekonomi kita,” ujar JK, akronim namanya dikutip dari video unggahan akun X @MurtadhaOne1 13 Agustus 2024.
Selain membahas isu tersebut, ia juga menyampaikan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang akan datang.
Dengan pernyataan ini sekaligus menegaskan keseriusannya untuk berkontestasi dalam pemilihan Ketum Golkar.
“Tapi juga kemudian berbicara tentang niatnya untuk menjadi calon Ketum di Munaslub yang akan datang,” ucapnya.
Mendengar niat Bahlil mencalonkan jadi Ketum Golkar, JK menyambut baik niatan dari Bahlil.
Waduh, Jusuf Hamka Ikuti Jejak Airlangga Keluar dari Golkar
Menurutnya, setiap kader Golkar yang memenuhi kualifikasi memiliki hak yang sama untuk mencalonkan sebagai Ketum Golkar.
“Saya katakan silakan saja, semua orang kader Golkar itu bisa mencalonkan diri selama memenuhi syarat-syarat yang ada,” imbuhnya.
Meski begitu, JK menuturkan bahwa pertemuannya dengan Bahlil bukan upaya meminta izin menjadi calon ketum Golkar.
Namun, pertemuan itu sifatnya meminta restu saja.
“Tentu ini bukan minta izin, mungkin memberitahukan kepada saya atau mungkin minta restu,” sebutnya.
JK menegaskan setiap kader yang memenuhi syarat mengurus Golkar dalam lima tahun kedepan itu layak mengikuti kompetisi pemilihan ketum.
“Tapi saya katakan siapa saja memenuhi syarat mengurus lima tahun dan kader Golkar bisa ikut kompetisi untuk pemilihan Ketum,” sambung dia.
Lebih lanjut, Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa Munas dan Rapim terakhir merupakan ajang untuk memilih ketua umum partai Golkar.
Kemungkinan besar, kegiatan tersebut akan diadakan pada Desember 2024.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketua Umum Golkar setelah sebelumnya bertemu dengan presiden Joko Widodo.
Sikap politik yang diambil oleh Airlangga tersebut sontak mengundang segudang tanya, mengingat Golkar terlihat dari permukaan itu tidak ada konflik di antara pengurusnya.*