KAMAKAMU – Perayaan malam tahun baru 2025 di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi sorotan, terutama karena kehadiran dua mantan gubernur yang sempat bersaing, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan.
Dalam acara tersebut, keduanya terlihat duduk berdampingan, berbincang akrab, serta mengenakan batik serasi. Kebersamaan ini menciptakan momen yang menuai apresiasi dari masyarakat.
Ahok dan Anies, yang pernah menjadi rival dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, kini menunjukkan sikap yang jauh dari rivalitas.
Anies dan Ahok Siapkan Kejutan, Pengamat: Mereka Sama-sama sebagai Korban Ketamakan
Pada masa itu, Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, sementara Anies berduet dengan Sandiaga Uno. Namun, dalam momen tahun baru ini, keduanya tampak hangat dan saling mendukung.
Pemerhati sosial dan politik, Jhon Sitorus, menggambarkan pertemuan ini sebagai sebuah momen istimewa yang langka.
“Ketika Ahok dan Anies Baswedan berada dalam satu bingkai pada acara malam tahun baru Pemprov Jakarta, ini adalah momen bersejarah. Kita perlu melepaskan ego, karena musuh utama adalah mereka yang tamak akan kekuasaan,” ujar Jhon melalui unggahan di akun X pribadinya pada Selasa, 31 Desember 2024.
Lebih lanjut, Prof. Henry Subiakto, seorang pakar komunikasi dari Universitas Airlangga, juga memberikan pandangan serupa. Menurutnya, kehadiran dua tokoh ini bersama mencerminkan kesadaran politik yang lebih matang.
“Saya menghormati tokoh-tokoh yang mampu melampaui konflik politik masa lalu. Di malam Tahun Baru 2025, mereka menunjukkan bahwa persatuan adalah mungkin,” ungkap Henry.
Henry juga menambahkan bahwa kehadiran Ahok dan Anies seolah memberikan pesan mendalam.
“Mereka seakan ingin menyampaikan bahwa keduanya adalah korban dari ketamakan pihak-pihak tertentu yang berupaya menguasai kekuasaan demi kepentingan pribadi dan keluarga,” tambahnya. Ia pun mengajak masyarakat untuk memulai tahun baru dengan semangat politik yang lebih baik.
Sebelum acara malam tahun baru ini, baik Ahok maupun Anies sempat memberikan isyarat kepada publik bahwa mereka tengah mempersiapkan sesuatu yang istimewa.
Anies dalam pernyataannya kepada media hanya berkata, “Tunggu tanggal mainnya. Kalau tunggu, ya, harus sabar dong.” Sementara itu, Ahok memberikan pernyataan serupa dengan nada penuh teka-teki.
“Kejutan? Oh iya, nanti kita lihat saja. Nanti juga kita cari waktu untuk ngobrol bersama,” ujar Ahok.
Momen kebersamaan mereka di malam tahun baru ini tidak hanya menunjukkan kedewasaan politik tetapi juga mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya kolaborasi di tengah perbedaan. Pertemuan tersebut menjadi simbol harapan baru dalam dunia politik Tanah Air.*