Anak SMP Jadi Korban Modus Kejahatan, Dijanjikan Rp50 Ribu

  • Bagikan
Ilustrasi seseorang yang sudah berbuat jahat dan ditangkap Freepik Rawpixel com
Ilustrasi seseorang yang sudah berbuat jahat dan ditangkap Freepik Rawpixel com

KAMAKAMU – Seorang anak berusia 13 tahun berinisial W menjadi korban kejahatan di Jalan Adipura Raya, Kecamatan Panakkukang, pada Senin siang.

Anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama itu diperalat oleh seorang pria tak dikenal untuk melancarkan aksi penipuan.

Insiden bermula ketika pelaku menjemput W saat jam istirahat sekolah. Kepolosan W dimanfaatkan untuk menjalankan skema kejahatan yang dirancang dengan rapi.

Tips Memulai Usaha Warteg yang Sukses di 2025

Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Sangkala, pelaku berhasil mendekati W dengan memberikan janji berupa uang.

“Pelaku menawarkan Rp50.000 agar W mau membantunya mengangkat barang,” ungkap Sangkala pada Rabu (8/1/2025). Tawaran tersebut cukup untuk membuat W mengikuti pelaku tanpa curiga.

Setelah membawa W, pelaku menuju sebuah toko kelontong di kawasan tersebut. Di toko itu, pelaku meminta penjaga toko untuk mentransfer uang sebesar Rp1,3 juta dengan alasan akan mengambil uang tunai sebagai pengganti.

Untuk meyakinkan penjaga toko, pelaku meninggalkan W dan mengaku bahwa anak tersebut adalah anaknya.

“Pelaku membuat penjaga toko percaya dengan menitipkan anak itu. Setelah uang ditransfer, pelaku pergi dengan alasan mengambil uang, namun tidak pernah kembali,” jelas Sangkala.

W, yang tidak mengetahui maksud jahat pelaku, hanya menurut pada arahan yang diberikan.

Ia diajak berkeliling sebelum akhirnya toko kelontong di Jalan Adipura Raya dipilih sebagai target kejahatan.

Sangkala menambahkan bahwa W, yang awalnya hanya menjalani aktivitas sekolah seperti biasa, tidak menyadari dirinya sedang dimanfaatkan.

“Anak itu tidak tahu bahwa dirinya sedang dijadikan alat kejahatan. Setelah dijanjikan uang, ia dengan polos mengikuti pelaku,” tuturnya.

Saat ini, kepolisian masih mendalami kasus tersebut dan mengumpulkan informasi untuk menangkap pelaku.

Penyidikan dilakukan dengan memeriksa saksi-saksi, termasuk W sebagai korban.

“Kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Informasi dari saksi-saksi akan kami gunakan untuk melacak keberadaan pelaku,” pungkas Sangkala.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

+ 12 = 13
Powered by MathCaptcha