KAMAKAMU – Membuka toko sparepart motor bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Namun, banyak pengusaha pemula yang mengalami kegagalan. Apa saja penyebabnya? Mari kita bahas lebih dalam.
1. Kurangnya Kesabaran dan Komitmen
Dilansir dari YouTube RAJA MURAH MOTOR Salah satu penyebab utama kegagalan adalah kurangnya kesabaran dan komitmen dari pemilik usaha. Banyak yang berharap bisa langsung untung besar dalam waktu singkat, tanpa mau bekerja keras dan belajar. Padahal, membangun bisnis membutuhkan waktu dan proses.
Lima Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
2. Salah Strategi Bisnis
Terlalu Fokus pada Bengkel
Banyak yang mengira bahwa bengkel adalah kunci sukses usaha sparepart. Padahal, penjualan sparepart seringkali lebih menguntungkan. Jika ingin fokus pada bengkel, pastikan memiliki mekanik yang handal dan pelayanan yang baik.
Salah Pilih Produk
Membeli barang palsu atau barang yang tidak laku akan membuat modal mengendap dan merugikan bisnis.
3. Kurangnya Pengetahuan tentang Produk
Tidak semua orang paham tentang berbagai jenis sparepart motor. Jika tidak memahami produk yang dijual, akan sulit untuk memberikan penjelasan kepada pelanggan dan berpotensi menjual barang yang salah.
4. Penataan Toko yang Buruk
Penataan barang yang tidak sistematis akan membuat pelanggan kesulitan mencari barang yang diinginkan. Akibatnya, pelanggan akan merasa tidak nyaman dan memilih untuk pergi ke toko lain.
5. Penentuan Harga yang Salah
Harga jual yang terlalu tinggi atau terlalu rendah sama-sama merugikan. Harga yang terlalu tinggi akan membuat pelanggan enggan membeli, sedangkan harga yang terlalu rendah bisa mengurangi keuntungan.
6. Manajemen Keuangan yang Buruk
Campur aduknya keuangan usaha dengan keuangan pribadi adalah kesalahan yang sering dilakukan. Akibatnya, sulit untuk melacak keuntungan dan kerugian bisnis.
7. Kurangnya Promosi
Banyak pemilik toko yang hanya mengandalkan pelanggan yang datang secara kebetulan. Padahal, promosi sangat penting untuk memperkenalkan toko kepada calon pelanggan.
8. Sistem Penggajian Karyawan yang Tidak Efektif
Sistem penggajian yang tidak tepat bisa membuat karyawan tidak termotivasi untuk bekerja lebih baik. Berikan insentif atau bonus kepada karyawan yang berprestasi.*