Pulang Dugem, Mahasiswa di Pekanbaru Tabrak Ibu-ibu di Jalan hingga Tewas

  • Bagikan
Marisa Putri yang Menabrak ibu ibu hingga meninggal dunia
Marisa Putri yang Menabrak ibu ibu hingga meninggal dunia

KAMAKAMU – Kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa Renti Marningsih di Pekanbaru kembali menyoroti bahaya berkendara dalam pengaruh alkohol.

Insiden yang melibatkan Marisa Putri, seorang mahasiswi, pada Sabtu dini hari, 3 Agustus 2024, menjadi sorotan publik dan mengundang berbagai reaksi.

Berdasarkan hasil penyelidikan, kecelakaan terjadi saat Marisa, yang baru pulang dari tempat hiburan malam, mengemudikan mobilnya dalam keadaan tidak sadar akibat pengaruh alkohol.

PBNU vs PKB Memanas, Cak Imin: yang Rusak itu Yahya

Benturan keras dengan sepeda motor yang dikendarai Renti mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat kejadian.

“Saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya buat. Saya dalam kondisi tidak sadar dan tidak sengaja menabrak korban,” kata Marisa.

Kronologi Kejadian dan Dampaknya

Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Tuanku Tambusai sekitar pukul 05.45 WIB.

Mobil yang dikemudikan Marisa melaju kencang dan menabrak bagian belakang sepeda motor yang dikendarai Renti.

Benturan keras tersebut menyebabkan Renti terpental dan mengalami luka parah di bagian kepala.

Peristiwa ini bukan hanya merenggut nyawa seorang ibu, tetapi juga menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban.

Renti, yang dikenal sebagai sosok yang ramah dan pekerja keras, meninggalkan duka yang mendalam bagi orang-orang yang mengenalnya.

Pengakuan Marisa bahwa ia mengkonsumsi alkohol sebelum mengemudi menjadi bukti kuat bahwa faktor alkohol berperan besar dalam terjadinya kecelakaan ini.

“Saya tidak sadar sudah menabrak seseorang, saya dalam pengaruh alkohol,” katanya.

Mengemudi dalam keadaan mabuk dapat menghambat kemampuan seseorang dalam mengontrol kendaraan, memperlambat waktu reaksi, dan mengurangi kewaspadaan.

Selain aspek fisik, kasus ini juga menyoroti dampak psikologis yang dialami oleh pelaku. 

Marisa, yang awalnya merasa tidak bersalah, kini harus hidup dengan penyesalan mendalam atas tindakannya.

Rasa bersalah, penyesalan, dan trauma adalah beberapa emosi yang mungkin dirasakan oleh pelaku setelah menyadari bahwa perbuatannya telah merenggut nyawa orang lain.

Kasus kecelakaan maut ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kesadaran akan bahaya berkendara dalam pengaruh alkohol.

Mengemudi dalam keadaan mabuk adalah tindakan yang sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

52 ÷ = 52
Powered by MathCaptcha