5 Hal yang Haram Dilakukan pada Mobil Matic

  • Bagikan
Ilutrasi Transmisi Mobil Matic
Ilutrasi Transmisi Mobil Matic / Suzuki.com

KAMAKAMU – Mobil bertransmisi matic semakin populer di kalangan masyarakat perkotaan karena kemudahannya dalam penggunaan.

Untuk menjaga transmisi tetap awet dan berfungsi optimal, perhatikan beberapa hal penting berikut ini.

Lima tindakan berikut ini sangat dilarang pada mobil bertransmisi matic, seperti yang dijelaskan oleh kanal YouTube Dokter Mobil Indonesia pada tanggal 1 Juli 2024 dan dikutip oleh Kamakamu.com.

5 Trik Merawat Mobil Hybrid dan EV agar Awet

1. Menghindari Genangan Banjir yang Terlalu Tinggi

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah melewati genangan banjir yang terlalu tinggi.

Di Jakarta, banjir adalah hal yang sering terjadi, dan banyak pengendara yang tetap memaksakan mobilnya untuk melintasi genangan air.

Padahal, pada transmisi matic terdapat lubang penguapan atau breather yang berfungsi untuk mengeluarkan udara dari dalam transmisi.

Jika air masuk melalui lubang ini dan bercampur dengan oli, transmisi bisa rusak parah.

Jadi, ceklah dipstick jika mobil Anda pernah melewati banjir.

Jika oli berwarna putih-putih, gantilah segera karena sudah tercampur air.

2. Mengganti Gigi Tanpa Menghentikan Mobil

Ketika mengemudikan mobil dengan transmisi matic, sangat penting untuk memastikan mobil benar-benar berhenti sebelum mengganti gigi dari maju ke mundur atau sebaliknya. 

Banyak pengendara yang terburu-buru saat parkir dan mengganti gigi sebelum mobil berhenti total. Hal ini dapat menyebabkan kopling cepat aus dan rusak.

Oleh karena itu, pastikan mobil benar-benar berhenti sebelum mengganti posisi gigi.

3. Memposisikan Transmisi ke Netral Saat Macet

Anda sebaiknya memindahkan transmisi ke posisi netral (N) daripada membiarkannya di posisi drive (D) ketika terjebak dalam kemacetan yang panjang.

Ketika transmisi berada di posisi D saat macet, komponen transmisi tetap bekerja dan dapat mempercepat keausan.

Dengan memindahkan transmisi ke posisi N, beban pada transmisi akan berkurang dan umur komponen dapat lebih panjang.

4. Menghindari Burn-out yang Terlalu Sering

Beberapa mobil transmisi matic memiliki fitur burn-out, di mana roda berputar dengan cepat saat mobil diam.

Meskipun seru untuk dilakukan sesekali, namun jika terlalu sering, hal ini bisa merusak komponen transmisi.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari melakukan burn-out terlalu sering agar transmisi tetap dalam kondisi baik.

5. Mengganti Oli Transmisi Secara Rutin

Penggantian oli transmisi secara rutin adalah bagian penting dari perawatan mobil. Untuk mobil baru, penggantian oli biasanya dilakukan setiap 40.000 km.

Namun, untuk mobil yang sudah berumur, disarankan untuk mengganti oli transmisi setiap 20.000 km.

Jangan percaya pada label oli transmisi yang mengatakan “lifetime oil” karena transmisi tetap membutuhkan penggantian oli agar tetap berfungsi dengan baik.

Mengganti oli transmisi secara berkala dapat mencegah kerusakan yang lebih parah dan biaya perbaikan yang mahal.

Dengan memperhatikan lima hal di atas, pengguna mobil bertransmisi matic dapat menjaga kondisi transmisi agar tetap awet dan berfungsi dengan baik.

Hindari melewati genangan banjir yang terlalu tinggi, pastikan mobil berhenti sebelum mengganti gigi, pindahkan transmisi ke netral saat macet, hindari burn-out yang terlalu sering, dan lakukan penggantian oli transmisi secara rutin.

Perawatan yang baik akan membantu menghindari kerusakan yang mahal dan menjaga kenyamanan berkendara.*

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 + 5 =
Powered by MathCaptcha