KAMAKAMU – Kamu yang lagi atau mau jualan ayam goreng online lewat platform seperti ShopeeFood, GrabFood, dan GoFood, pastiin kamu udah mikirin mateng-mateng soal harga jual, ya! Jangan sampai semangat jualan tapi malah boncos karena salah perhitungan.
Nah, kali ini kita bakal bahas rumus jitu buat nentuin harga jual online biar keuntunganmu tetap sesuai harapan, apalagi setelah kepotong biaya sharing profit.
Rumus Harga Jual Ayam Geprek di ShopeeFood, GrabFood, dan GoFood 2025
Memahami Sistem Sharing Profit di Aplikasi Online Food Delivery
Sebelum masuk ke rumus, penting buat kamu paham dulu nih soal sistem sharing profit. Biasanya, platform online food delivery seperti ShopeeFood, GrabFood, dan GoFood akan mengambil sebagian keuntungan dari setiap penjualanmu dalam bentuk persentase.
Besaran persentase ini bisa beda-beda tergantung kebijakan masing-masing platform dan jenis layanan yang kamu gunakan. Secara teknis, ini disebut juga sebagai commission fee atau revenue sharing.
Jadi, harga jual online yang kamu tetapkan harus bisa meng-cover biaya produksi, keuntungan yang kamu mau, dan juga bagian untuk platform.
Rumus Simpel Menghitung Harga Jual Online dengan Sharing Profit
Biar kamu nggak pusing, ada rumus sederhana yang bisa kamu pakai buat nentuin harga jual online setelah memperhitungkan sharing profit. Anggap aja kamu punya patokan harga jual offline untuk ayam gorengmu. Nah, buat harga online, rumusnya gini:
Jika sharing profit 20%: Harga Jual Offline / 0,8 = Harga Jual Online
Jika sharing profit 25%: Harga Jual Offline / 0,75 = Harga Jual Online
Kenapa dibagi angka desimal seperti 0,8 atau 0,75? Begini penjelasannya: Kalau sharing profit-nya 20%, berarti kamu sebagai penjual akan menerima 100% – 20% = 80% dari harga jual online.
Angka 80% ini kalau diubah jadi desimal adalah 0,8. Begitu juga kalau sharing profit-nya 25%, bagianmu adalah 100% – 25% = 75%, atau 0,75 dalam bentuk desimal.
Contoh Penerapan Rumus untuk Jualan Ayam Goreng
Biar makin kebayang, kita coba pakai contoh jualan ayam goreng. Misalkan, harga jual satu potong ayam goreng offline kamu adalah Rp10.000.
Dengan sharing profit 20%
Harga Jual Online = Rp10.000 / 0,8 = Rp12.500. Jadi, harga yang perlu kamu cantumkan di ShopeeFood, GrabFood, atau GoFood adalah Rp12.500 per potong.
Coba kita hitung keuntungannya Rp12.500 – (20% x Rp12.500) = Rp12.500 – Rp2.500 = Rp10.000. Pas, kan? Kamu tetap dapat Rp10.000 seperti harga offline.
Dengan sharing profit 25%
Harga Jual Online = Rp10.000 / 0,75 = Rp13.333,33. Kamu bisa membulatkan harga ini jadi Rp13.500 atau Rp14.000, tergantung strategi harga yang kamu pilih.
Kita cek lagi: Rp13.333,33 – (25% x Rp13.333,33) ≈ Rp10.000.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) Ayam Goreng
Sebelum nentuin harga jual offline, tentu kamu harus menghitung dulu Harga Pokok Penjualan (HPP) atau biaya produksi per potong ayam goreng.
Ini meliputi biaya bahan baku (ayam, tepung, bumbu, minyak goreng), biaya kemasan, dan biaya operasional lainnya (misalnya, gas).
Dalam istilah akuntansi, HPP ini adalah total biaya langsung yang terkait dengan produksi barang yang dijual.
Dengan mengetahui HPP, kamu bisa menentukan margin keuntungan yang kamu inginkan sebelum menambahkan sharing profit.
Pentingnya Mempertimbangkan Biaya Bahan Baku dan Strategi Harga
Ingat ya, rumus di atas fokus pada penyesuaian harga karena sharing profit. Kamu juga tetap perlu menghitung dengan cermat biaya bahan baku ayam gorengmu.
Fluktuasi harga bahan baku bisa mempengaruhi keuntunganmu. Selain itu, jangan lupakan strategi harga lainnya.
Kamu bisa mempertimbangkan harga kompetitor di platform online, promo-promo yang ditawarkan platform, dan juga daya beli konsumen.
Kesimpulan
Jadi, buat kamu yang mau sukses jualan ayam goreng online, jangan sampai melewatkan perhitungan harga yang matang.
Dengan memahami sistem sharing profit dan menghitung HPP dengan benar, kamu bisa menentukan harga jual yang kompetitif dan tetap menguntungkan.
Jangan lupa juga untuk selalu memantau promo dan menyesuaikan strategi harga sesuai kondisi pasar. Selamat berjualan.*